Rabu, 31 Desember 2014

APLIKASI RAPOR KTSP 2006 SEMSTER 1 DAN 2


Alhamdulillah ...... diutak-atik jadi juga ...  Aplikasi Rapor KTSP SD Smstr 1 dan 2 Revisi Desember 2014. Mudah-mudahan ada rekan Bapak/Ibu Guru yang bisa memberikan masukan jika ada yang kurang pas. Oke sebagai hadiah tahun baru 2015
Download versi 03.15 DI SINI

PENGUMUMAN KELULUSAN CPNSD DARI PELAMAR UMUM KAB. LOTIM 2014

PENGUMUMAN
NOMOR: 800/695/PEGDIKLAT/2014
:
TENTANG
PENETAPAN KELULUSAN PESERTA SELEKSI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR FORMASI TAHUN 2014
DARI PELAMAR UMUM


Bagi pelamar yang dinyatakan lulus, diminta hadir pada :
Hari/Tanggal            :    Rabu, 31 Desember 2014
Waktu                     :    Pk. 07.00 Wita.
Tempat                    :    Aula BKD Kabupaten Lombok Timur
Pakaian                   :    Sopan dan rapi dengan ketentuan Pria/Wanita mengenakan baju warna putih                                                 berkerah dan celana/rok warna hitam. Dengan membawa KTP dan Kartu Peserta
                                    Tes
Acara                      :    Pengarahan Bupati Lombok Timur sekaligus bimbingan teknis pemberkasan CPNS
            Demikian untuk mendapat perhatian dan dilaksanakan sebagaimana mestinya

Sumber : BKD Kabupaten Lombok Timur

Soal & Materi OSN Kebumian

Assalamu'alaikum.
Alhamdulillah setelah mengupload materi dan soal osn geografi, pada artikel kali ini saya akan berbagi silabus osn kebumian , materi osn kebumia, dan soal osk, osp, osn kebumian tahun 2008-2014.  sangat lengkap ya ^_^ ? InsyaAllah semua gratis. Bagi bapak/ ibu guru yang membina kebumian dapat memanfaatkan materi-materi di sini sebagai tambahan untuk referensi, saya memperoleh soal dan materi ini dari hasil pelatihan untuk guru  yang diadakan oleh dinas Kabupaten Subang. Pembinaan yang dilakukan mengundang beberapa pelatih yang terlibat langsung dalam lembanga pembinaan olimpiade, ada juga mantan peserta olimpiade tingkat nasional dan internasional pada setiap bidangnya. tidak perlu berlama-lami silahkan untuk mendownload semuanaya. jangan lupa baca dulu panduan cara download  file di smartgeografi.

Soal OSK, OSP, OSN, IGEO
Oseanografi

Geomorfologi

Geologi

Astronomi,

Meteorologi,



Mohon Maaf belum saya Upload Semunya. Insya Allah di Upload lagi lain waktu.

Selasa, 30 Desember 2014

Publikasi Informasi dan Berita Madrasah Dengan Blog & Website

Publikasi informasi berita madrasah pamong didik
Publikasi Informasi dan Berita Madrasah Dengan Blog & Website

Materi Presentasi - Pamong Didik. Untuk pertama kalinya menjadi seorang presenter dalam kegiatan Bimbingan Teknis (BimTek) 2014 - Sistem Informasi Madrasah (SIM) yang diadakan oleh Kasi Pendidikan Madrasah Kabupaten Tapin pada tanggal 29 Desember 2014 kemaren di Gedung Hammy, Rantau yang dihadiri oleh seluruh operator madrasah dari tingkat RA, MIN, MTs hingga MA sekabupaten tapin yang seluruhnya sekitar 40 orang peserta.

Wow..itu yang saya rasakan ketika berdiri menyampaikan materi dihadapan seluruh peserta yang berhadir. Akhirnya bisa juga berbagi ilmu dan pengalaman yang telah saya dapatkan pada penyampaian materi pembuatan blog sebagai media informasi bagi madrasah. 

Publikasi Informasi dan Berita Madrasah Dengan Blog & Website pamong didik
Madrasah harus punya website / blog resmi
Presentasi saya mengambil tema Publikasi Informasi dan Berita Madrasah melalui Website dan Blog, dimana saya memaparkan lebih lanjut tentang pentingnya madrasah untuk memiliki sebuah website ataupun blog resmi. Hal tersebut dikarenakan ketika kita sebagai bagian dari insan madrasah yang ingin mewujudkan Madrasah itu Lebih Baik dan Lebih Baik Madrasah maka diharuskan untuk membuat sebuah wadah publikasi resmi dari segala hal yang kita lakukan. Sebagai portal resmi yang bisa digunakan, website ataupun blog mampu menampung dan menyajikan segala informasi dari madrasah tersebut. Dimana saat ini sebuah akses yang sangat luas sudah berada dalam genggaman maka tidak menutup kemungkinan ketika khalayak ramai ingin mendapatkan informasi yang sangat terkini dan bermutu dari website atau pun blog tersebut. Bahkan juga penggunaan website ataupun blog ini nantinya mampu juga mewadahi pertukaran informasi dengan berbagai madrasah lainnya dan ini pun menjadi wujud profesionalitas dari pengelolaan manajemen informasi yang menjadi salah satu program kehumasan di madrasah.

Tidak berhenti sampai disitu, pada materi tersebut pun saya memaparkan hal-hal yang harus diperhatikan tentang pembuatan blog ataupun website resmi untuk madrasah diantaranya adalah :
Publikasi Informasi dan Berita Madrasah Dengan Blog & Website pamong didik
5 poin penting dalam publikasi informasi madrasah dengan blog / website

Pemilihan platform yang populer dan user friendly.

Dalam pembuatan blog atau pun website misalnya, kita bisa menggunakan sebuah platform yang paling mudah seperti blogspot atau biasa dikenal juga dengan blogger. Bahkan untuk kalangan profesional pun penggunaan wordpress sebagai platform penyajian konten untuk madrasah bisa menjadi salah satu pilihannya. Maka pilihlah penyedia yang memang benar-benar sangat mudah untuk digunakan, karena ketika baru mau mulai saja sudah mau yang ribet gimana mau nerusin selanjutnya.

Layout sebagai penentu kendali navigasi.

Sudah terlalu mainstream ketika blog atau pun website madrasah dengan tampilan layout standar 3 bagian, dimana sebelah kiri dan kanan adalah bagian sidebar dan bagian tengahnya dari postingan recent post. Maka kalau waktu itu saya ikut-ikutan mendesain seperti itu mungkin saya tidak akan mendapatkan peringkat pertama di juara website sekolah yang diadakan oleh BTIKP Dinas Pendidikan Prov. Kalsel pada gelaran TIK 2014 kemaren.
Pemilihan layout yang bisa diganti dengan tampilan post by label/kategori dan juga pemanfaatan responsive web design sepertinya harus menjadi pilihan saat ini untuk membuat website ataupun blog resmi untuk madrasah.

Hosting sebagai gudang data informasi madrasah

Setelah kita menentukan tujuan dari pembuatan website atau pun blog resmi tersebut, mau dibuat seperti apa nantinya. Hendaklah juga memikirkan dimana nanti data-data tersebut akan disimpan. Menggunakan website / blog yang gratisan mungkin akan memudahkan namun jangan sampai nanti semua postingan atau bahkan data-data penting yang telah kita upload akan hilang dengan percuma. maka dari itu sebaiknya dipikirkan juga untuk pemilihan hosting yang mumpuni.

Hosting berkualitas unlimited gigmanity pamong didik
Hosting berkualitas dari gigmanity
Namun jangan takut akan biaya yang mahal, saya yang setahun terakhir ini menggunakan hosting dari gigmanity.com merasakan berbagai kemudahan dari pelayanan yang ditawarkannya. Diantaranya adalah support yang sangat respon akan setiap masalah yang kita hadapi hingga penawaran harga yang sangat murah dibandingkan jasa hosting lainnya. Dan tentu saja, untuk uptime yang 100% ini sangat menjanjikan ketika kita benar-benar memiliki website / blog yang dihosting disana. Silahkan gunakan kode penawaran dari saya dan dapatkan harga spesial dari gigmanity untuk anda.

Konten yang bermutu dan up to date.

Ada berbagai kategori postingan yang bisa disampaikan pada website atau pun blog resmi untuk madrasah. Seperti Profile madrasah yang meliputi profil sekolah tersebut, visi misi dan tujuannya, serta berbagai informasi lainnya yang berkaitan tentang madrasah bisa disajikan, hal ini akan sangat memudahkan para pengunjung ataupun semua orang yang ingin menyekolahkan anaknya di madrasah tersebut. Penyajian informasi seperti berita madrasah, tulisan guru hingga media pembelajaran yang dibuat oleh para pengajar di madrasah tersebut pun bisa menjadi nilai tambah dari hadirnya portal yang telah dibuat ini.

dan yang terakhir adalah

Pemilihan domain yang mudah diingat.

Walau konteksnya sebagai bagian dari madrasah, pemilihan domain untuk madrasah ini bisa menyesuaikan dengan nama madrasah tersebut. Jangan lah menggunakan domain yang terlalu panjang atau bahkan yang sangat tidak familiar untuk kalangan madrasah tersebut. Seperti halnya saya yang memilih menggunakan domain www.mtsn1clu.sch.id untuk website madrasah saya yang sebenarnya memiliki nama MTsN 1 Candi Laras Utara. Bayangkan ketika harus menuliskannya sepanjang nama tersebut, akan sangat menyulitkan pastinya.

subdomain madrasah id pamong didik
kesempatan emas untuk mendapatkan subdomain madrasah.id
Dan merupakan kabar gembira untuk kita semua, ada teman kita yang ingin berbagi sub domain madrasah.id sebagai bagian perwujudan madrasah lebih baik maka kita bisa mengajukan nama madrasah kita yang telah memiliki platform blogspot untuk memiliki sub domain seperti "namamadrasah.madrasah.id" sehingga mampu menunjukkan website / blog tersebut nantinya benar-benar bagian dari madrasah. Silahkan hubungi saya juga untuk melakukan pengajuan dari subdomain tersebut.


Lalu setelah sepenggal materi presentasi yang telah saya paparkan tersebut, bersiaplah seluruh para peserta untuk memulai blog nya dalam rangka penyajian publikasi informasi dan berita madrasah guna tercapainya tujuan sistem informasi madrasah yang lebih baik.

Untuk yang ingin melihat ataupun mendownload materi presentasi saya silahkan klik pada file yang telah saya upload pada slideshare dibawah ini.


Terima kasih saya ucapkan kepada seluruh panitia yang telah mempercayakan penyampaian materi pada bimtek tersebut. Mohon maaf ketika ada salah ataupun masih belum sempurnanya materi yang saya sampaikan, untuk selanjutnya bisa berhubungan dengan saya via facebook, telpon ataupun bbm ya.

Terima Kasih.


Senin, 29 Desember 2014

Langkanya Uang Kertas Seribuan


Alat pembayaran yang kita kenal adalah uang. Tapi pernahkah Anda memperhatikan ke-eksistensian suatu uang? Apakah semua uang akan selalu dicetak dan beredar di masyarakat?

Fenomena tidak-eksisnya lagi uang kertas seribuan saya temui saat saya belanja di pasar tradisional. Saat pergi ke pasar, tak banyak uang yang saya bawa, cukup 2 lembar uang Rp 10.000 dan selembar uang Rp 5000 untuk mengisi dompet. Jadi, Rp 25.000 ya. Rencananya saya mau masak sayur bayam dan sambal penyet ikan asap.


Untuk membuat sayur bayam, maka saya butuh seikat bayam (Rp 1500/ikat kalau 2 ikat hanya Rp 2500) dan pasangannya saya memilih jagung muda/acar/kuncung (satu plastik hanya Rp 500). Jadi, saya harus membayar Rp 2.000. Saya menyodorkan uang Rp 5000 pada penjual.

“Yang pas saja Mbak uangnya. Nggak ada uang seribuan. Dari kemarin sulit kok.” penjual sayur tadi mengembalikan uang saya.

“Ndak ada, Buk.”

Akhirnya saya menemukan dua uang logam Rp 500, saya berikan kepada penjualnya dan saya mendapat kembalian dua lembar uang Rp 2000. Berpindahlah saya ke penjual ikan asap. Lagi-lagi penjual mengeluhkan tidak adanya uang Rp 1000. Tampak isi tasnya dipenuhi dengan uang kertas Rp 2000-an. Karena habisnya hanya Rp 7000, penjual ikan tersebut memberikan tambahan ikan yang agak kecil sebagai pengganti uang kembalian Rp 1000.

Kejadian langkanya uang kertas seribuan saya temui lagi saat saya membeli jajanan pasar, seperti gethuk lindri, cetot, dan gethuk goreng.

“Mbak, kembaliannya kurang Rp 1000, pripun?”

Paringi gethuk malih, Bu (Beri gethuk lagi, Bu).”

Penasaran dengan langkanya uang kertas seribuan, saya iseng update status di facebook. Ternyata ada beberapa daerah yang juga mengalami kelangkaan uang kertas seribuan ini, sedangkan di daerah Papua masih banyak uang keras seribuan tapi tidak ada uang logam yang seribuan. Ini berbanding terbalik dengan keadaan di tempat saya. Walaupun masih jarang kemunculannya tapi sesekali kalau pas belanja saya juga dapat uang kembalian uang logam yang seribuan.


Kembali mengenani langkanya uang kertas seribuan, berdasarkan info di wikipedia.org, pada tahun 2014 ini Bank Indonesia memang tidak lagi mencetak uang kertas seribuan. Bisa jadi hal inilah yang mengakibatkan kelangkaan uang kertas seribuan. Nah, bagi kolektor uang jadul bisa nih ya dari sekarang menyimpan uang kertas seribuan untuk menambah koleksinya nanti.

Apakah Anda masih sering menemui uang kertas seribuan? 

Sabtu, 27 Desember 2014

Perempuan Gendut yang Berburuk Sangka

Tempo hari, saya pergi ke pasar dengan suami. Tujuan kami membeli gelas keramik yang saat ini sudah cukup sulit ditemukan kecuali di supermarket besar yang letaknya di kota. Akan tetapi, jurus ‘siapa tahu ada’ saya gunakan saat itu.

Berkelilinglah saya dengan suami di pasar semi modern yang letaknya 15 menit dari rumah. Setelah memarkirkan motor di penitipan motor, kami datangi satu per satu lapak penjual aksesoris dan berbagai kado. Sudah 5 lapak kami datangi dan hasilnya nihil. Saya mulai putus asa.


“Bi, ke supermarket depan situ yuk. Nggak ada nih. Capek.”
“Ya, coba nanya sekali lagi di situ.” suami menunjuk lapak di pojok pasar.

Kami pun mendekati lapak tersebut. Tampak si penjual sedang mengobrol dengan perempuan gendut yang berambut keriting ikal.

“Mbak, punya gelas yang seperti ini?” tanya saya sambil menunjukkan gelas yang sedikit pecah di salah satu sudutnya.

“Nggak ada, Mbak.” kata penjual sambil tersenyum ramah.

“Ya, kalau nyari yang sama plek ya tidak ada!” sambar perempuan gendut.

“Tidak harus sama Mbak yang penting model keramik.” jelas saya mulai gemes.

“Ganti punya orang ya, Mbak?” tanya penjual tadi.

“Iya.”

“Punya tetangga pasti?!” sambar perempuan gendut itu lagi.

“Iya.”

“Masak sama tetangga suruh ganti!! Nemen banget!!” ucapan perempuan gendut itu membuat saya geram.

Tanpa ba-bi-bu, emosi saya tersulut, “Mbaak....tetangga saya tidak minta ganti! Hanya saja kami masih memiliki perasaan ‘tidak enak’! Jadi, kami berinisiatif untuk menggantinya! Tidak lebih.”

Tanpa menunggu jawaban dari perempuan gendut tadi saya mohon pamit kepada mereka, penjual dan perempuan gendut. Suami yang tahu saya sudah mulai emosi hanya berkata, “Istighfar...” sambil menggandeng tangan saya untuk berlalu.

Gemes banget. Kok ya ada orang seperti itu.

Saya samapai mikir, inikah manusia? Diberikan akal dan pikiran akan tetapi digunakan untuk yang tidak-tidak. Atau mungkin kurang bersyukur ya? Lebih tepatnya setiap orang hendaknya memanfaatkan apa yang dimiliki untuk kebaikan.

Tidak sekali dua kali saya bertemu dengan orang seperti perempuan gendut itu. Saya penasaran, hati mereka terbuat dari apa? Atau bahkan saya juga sering berburuk sangka sehingga dipertemukan dengan mereka yang sama?

Hidup ini akan terasa hampa jika kita senang sekali berburuk sangka. Apa sih yang didapat? Saya yakin apabila hati dan pikiran ini sudah terbiasa berburuk sangka, buruk sangka akan menjadi makanan rutin setiap hari bahkan setiap detik. Semoga kita tidak termasuk orang yang hobi berburuk sangka dan selalu dihindarkan dari yang namanya 'berburuk sangka'. Aamiin.

Rabu, 24 Desember 2014

DAFTAR USUL PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN GURU TAHUN 2014 BERBASIS PKG

Pengusulan dan Penilaian Angka Kredit Guru tahun 2014
Mulai akhir tahun ini sekolah terutama Kepala Sekolah dan Guru disibukkan oleh Penilaian Kinerja Guru atau lebih dikenal dengan nama PK Guru. Lalu.. apa yang harus dilakukan oleh seorang kepala sekolah pada saat ini ?

Untuk itu mari kita kembali melihat  Pasal 21 Permenpan dan RB No. 16 Tahun 2009, yang berbunyi:
  1. Untuk kelancaran penilaian dan penetapan angka kredit, Guru wajib mencatat dan menginventarisasikan seluruh kegiatan yang dilakukan.
  2. Penilaian dan penetapan angka kredit terhadap Guru dilakukan paling kurang 1 (satu) kali dalam setahun.
  3. Penilaian dan penetapan angka kredit untuk kenaikan pangkat Guru yang akan dipertimbangkan untuk naik pangkat dilakukan paling kurang 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun, yaitu 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil.
Dalam peraturan tersebut jelas mengamanatkan bahwa harus dilakukan proses Penilaian Kinerja Guru (PK Guru), selain sebagai bahan evaluasi untuk peningkatan kompetensinya, juga berperan penting bagi peningkatan karir yaitu untuk pengusulan PAK (Penilaian Angka Kredit) sebagai bahan untuk pengusulan kenaikan pangkat bagi guru PNS.

PENILAIAN KINERJA GURU (PKG)

1.
Penilaian kinerja guru dan penilaian kinerja guru yang mendapat tugas tambahan harus dilakukan secara objective dan jujur
2.
Kepala Sekolah / Madrasah sesuai dengan tupoksinya wajib melakukan penilaian kinerja guru setiap tahun :
  • Menilai kinerja guru dalam aspek proses pembelajaran/bimbingan setiap tahun menggunakan
  • Deskripsi pengamatan/pemantauan masing-masing kompetensi 1 – 14 untuk guru kelas/mapel dan kompetensi 1 – 17 untuk guru BP/BK
  • Mengisi format 1 A
  • Menilai dokumen tentang program kerja dan rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP)
3.
Pengawas sesuai dengan tupoksinya melaksanakan penilaian kepada Kepala Sekolah/ Madrasah  menggunakan format 1 B.
4.
Kepala sekolah/Madrasah wajib melaksanakan penilaian kinerja guru yang mendapat tugas tambahan dan tugas tertentu dengan format 1 C, 1 D, 1E dan 1 F
5.
Kepala Sekolah / Madrasah mengumpulkan hasil penilaiannya setiap tahun utk disampaikan kepada guru yang bersangkutan sebagai bahan usul PAK (DUPAK)
Format-format 1A, 1B, 1C, 1D, 1E dan 1F dapat dilhat pada Buku 2 tentang Pedoman Pelaksanaan Peniaian Kinerja Guru (PK Guru)

Bukti fisik PK Guru meliputi :
  1. Bukti fisik dan hasil konversi nilai kinerja ke dalam angka kredit hasil PKG.
  2. Rekap hasil PKG.
  3. Laporan dan hasil evaluasi PKG Kelas/Mata Pelajaran/BK dilengkapi dengan isian penilaian kinerja guru terhadap 14/17 kompetensi dan indikatornya.
  4. Isian format perhitungan Angka Kredit Penilaian Kerja Guru Kelas/Mata Pelajaran/BK yang ditandatangani oleh penilai kepala sekolah dan guru yang bersangkutan.
  5. Isian hasil penilaian yang ditandatangani oleh guru penilai atau koordinator tim penilai. Sedangkan untuk guru yang mendapat tugas tambahan agar menggunakan instrumen penilaian tugas tambahan yang bersangkutan (Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah/Kepala Perpustakaan/Kepala Laboratorium/Ketua Program Keahlian).

USUL PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN GURU

Guru mengusulkan penilaian Angka Kredit  berdasarkan hasil penilaian kinerja kepada kepala sekolah setiap tahun berdasarkan bukti fisik sebagai berikut:
  1. Hasil PAK setiap tahunnya.
  2. Program tahunan dan RPP
  3. Foto copy DP3 tahun terakhir.
  4. Foto copy SK terakhir sebagai guru / Kepala Sekolah
  5. Salinan/copy PAK terakhir yang telah disahkan.
  6. Bukti – bukti fisik lainnya antara lain :
a.
Surat pernyatan telah melaksanakan proses pembelajaran/bimbingan dibuat oleh guru dan ditanda tangani oleh Kepala Sekolah.
b.
Copy ijazah ( terlegalisir dari PT ) jika diperlukan
c.
Laporan deskripsi mengenai hasil pendidikan dan pelatihan dan/atau kegiatan kolektif guru yang dilengkapi copy surat tugas dan copy sertifikat yang disahkan oleh pejabat yang berwenang.
d.
Laporan mengenai hasil karya dalam bentuk publikasi ilmiah/karya inovatif yang disahkan oleh pejabat yang berwenang
e.
Copy laporan/surat keterangan mengenai kegiatan penunjang tugas guru yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang
f.
Bagi guru yang belum pernah mendapatkan PAK , maka melampirkan copy SK terakhir yang telah tercantum angka kreditnya

Secara berurutan Daftar Usul Penilaian Angka Kredit Jabatan Guru adalah sebagai berikut :
  1. Halaman judul (cover)
  2. Lembar Identitas 
  3. Lampiran I
  4. Lampiran II
  5. Lampiran III
  6. Lampiran IV (contoh Lampiran I, II, III dan IV yang sudah ada isinya dapat dilihat DI SINI )
  7. Fotokopi berkas yang sudah dilegalisir berurutan sesuai dengan Lampiran I , diantaranya :
  • Foto Copy Ijazah pendidikan tertinggi (dilegalisir oleh Perguruan Tinggi) yang belum diajukan penilaian angka kreditnya agar dilengkapi dengan Surat Izin belajar atau SK tugas belajar, sedangkan bagi yang tugas belajar harus disertai juga dengan  SK Pembebasan Sementara dari Jabatan Fungsioanal Guru dan SK Pengaktifan/pengangkatan kembali dalam jabatan guru
  • Foto Copy PAK terakhir ( PAK hasil konversi )
  • Foto Copy SK pangkat terakhir yang nilai komulatifnya sesuai dengan yang tertera pada PAK terakhir
  • Foto copy DP3 dua tahun terakhir
  • Foto copy Penilaian Prestasi Kerja ( PPK ) yang dilengkapi dengan sasaran kerja pegawai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011.
  • Foto Copy KARPEG
  • Foto copy SK Konversi NIP (NIP baru)
  • Foto copy kartu NUPTK
  • Foto copy kartu NRG
  • Bukti fisik pelaksanaan tugas guru (SK Pembagian Tugas Mengajar) sampai dengan 31 Desember 2012 yang lalu diajukan penilaiannya agar disampaikan bersamaan dengan usul penilaian pelaksanaan tugas guru mulai 01 Januari 2013 dengan 2(dua) DUPAK dan bukti fisik terpisah sesuai dengan bukti fisik dan hasil konversi nilai kinerja ke dalam angka kredit hasil PKG
  • SK – SK Lain Yang Menunjang ( SK Wakasek, SK Asesor, SK Pembimbingan, SK Pengelola Perpustakaan, Lab dll. )
  • Program Semester dan 1 buah RPP pilihan
  • Deskripsi Pengamatan (catatan fakta) disesuaikan dengan RPP di atas, 14 Kompetensi ( untuk Guru Mapel / Guru Kelas ) atau 17 Kompetensi ( untuk Guru Bp ). Untuk tugas tambahan :
    1 Jika Kepala Sekolah : Ditambah Dengan 6 Kompetensi Beserta Rekap Dan Penilaiannya
    2 Jika Waka : Tambahkan Dengan 5 Kompetensi Waka ( Tergantung Urusan Wakanya ). Beserta Rekap Dan Penilaiannya
    3 Jika Pengelola Perpust : Tambahkan Dengan 10 Kompetensi Perpust. Beserta Rekap Dan Penilaiannya
    4 Jika Peng. Laboratorium/Bengkel : Tambahkan Dengan 7 Kompetensi. Beserta Rekap Dan Penilaiannya
    5 Jika Menjadi Ketua Prog. Keahlian : Tambahkan Dengan 6 Kompetensi, Beserta Rekap Dan Penilaiannya
  • Bukti Pengembangan Diri : Copy sertifikat peserta ( Surat Perintah Tugas dan Deskripsi Hasilnya Asli ) yang diisahkan oleh Kepala Sekolah.
  • Bukti Fisik Publikasi Ilmiah Asli ( Jika Ada )
  • Bukti Fisik Karya Inovatif Asli ( Jika Ada )
  • ( persyaratan PD, PI, KI dan pengesahannya lihat BUKU 4 )

Selasa, 23 Desember 2014

Selamat Natal, Bukan Sebatas Kata-Kata

Hari natal adalah hari perayaan kaum Nashrani. Apa sih yang sedang mereka rayakan?, yang sedang
mereka gembirakan??. Tentunya semua kaum Nashrani –dari Sabang sampai Merauke- sepakat bahwa mereka sedang merayakan hari kelahiran tuhan dan sesembahan mereka. Mereka tidak sedang merayakan kelahiran Yesus sebagai seorang nabi, akan tetapi merayakan kelahiran Yesus sebagai "Tuhan" atau "Anak Tuhan". Coba kita renungkan dengan akal sehat…, tatkala seorang muslim mengucapkan selamat kepada mereka, apakah yang dipahami oleh mereka?, apakah mereka memahami seorang muslim sedang menyatakan, "Selamat atas kelahiran Yesus sebagai seorang Nabi?". Tentunya sama sekali tidak !!!, karena jika mereka memahami demikian tentunya mereka akan ngamuk dan merasa dihina oleh seorang muslim….

Karenanya…mengucapkan selamat hari natal menimbulkan kelaziman-kelaziman yang sangat buruk…
((Selamat Hari Natal = Selamat hari lahirnya "tuhan" kalian = selamat menyembah salib = selamat kalau Allah punya anak = selamat bertrinitas = selamat memusuhi agama tauhid (Islam) = Selamat bahagia dengan bangkitnya kaum salibis yang senantiasa mengharapkan hancurnya Islam))
Ucapan selamat natal lebih parah daripada ucapan : Selamat berzina..., selamat mabuk..., selamat mencuri..., selamat membunuh..., selamat korupsi..., karena dosa terbesar adalah dosa kesyirikan…
Akan tetapi masih banyak kaum muslimin yang tidak menyadarinya...!!!!

Apa yang saya simpulkan di atas ternyata telah jauh-jauh diperingatkan oleh para ulama. Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam kitabnya "Ahkaam Ahli Adz-Dzimmah" berkata:

"Adapun memberi selamat terhadap perayaan-perayaan kufur yang khusus maka hukumnya haram berdasarkan kesepakatan (para ulama) seperti seseorang (muslim) memberi selamat kepada mereka (orang-orang kafir) atas perayaan-perayaan mereka. Maka ia berkata "Perayaan yang diberkahi atasmu…" atau "Selamat gembira dengan perayaan ini" atau yang semisalnya. Maka perbuatan seperti ini –kalau pengucapnya selamat dari kekufuran- maka perbuatan ini merupakan keharaman, dan kedudukannya seperti jika ia memberi ucapan selamat kepada orang yang sujud ke salib. Bahkan hal ini lebih parah dosanya di sisi Allah dan lebih di murkai dari pada jika ia mengucapkan selamat kepada orang yang minum khomr (bir) atau membunuh orang lain, atau melakukan zina dan yang semisalnya. Banyak orang yang tidak memiliki ilmu agama yang cukup terjerumus dalam hal ini, dan mereka tidak tahu akan buruknya perbuatan mereka." (Ahkaam Ahli Adz-Dzimmah 1/441, tahqiq : Yusuf bin Ahmad Al-Bakry dan Syaakir bin Taufiiq, cetakan Romaady li An-Nasyr, cetakan pertama 1418 H/1997 M)

Seseorang hendaknya mencari keridoan Allah ta'ala, dengan mencintai apa yang dicintai oleh Allah dan murka terhadap apa yang dimurkai oleh Allah. Allah sangat murka dengan pernyataan bahwa Yesus adalah anak Allah.

وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَنُ وَلَدًا (٨٨) لَقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا (٨٩) تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ الأرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا (٩٠) أَنْ دَعَوْا لِلرَّحْمَنِ وَلَدًا

"Dan mereka berkata: "Tuhan yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak". Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar. Hampir-hampir langit pecah karena Ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka menda'wakan Allah yang Maha Pemurah mempunyai anak." (QS Maryam : 88-91)

Allah menggambarkan rusaknya keyakinan Allah punya anak dengan menyatakan bahwa pernyataan tersebut hampir-hampir menjadikan benda-benda mati yang megah seperti langit, bumi, dan gunung hancur karena betapa mungkarnya pernyataan tersebut. Lantas kemudian kaum Nasrani bergembira dengan pernyataan tersebut…Lantas sebagian kaum muslimin ikut mengucapkan "Selamat" atas keyakinan yang batil ini, yang merupakan puncak kesyirikan !!!!

Tidak diragukan lagi bagi orang yang berakal/waras bahwasanya jika seseorang berkata kepada orang lain, "Selamat berzina" sambil mengirimkan kartu uacapan selamat, disertai senyuman tatkala mengucapkannya, maka tidak diragukan lagi bahwasanya menunjukan ia ridho dengan "zina" tersebut. Dan itulah yang dipahami oleh sang pelaku zina.

Lantas jika ada orang yang mengucakan "Selamat hari natal" bukankah ini menunjukan ia ridho denga acara kesyirikan dan kekufuran tersebut??. Ucapan selamat seperti ini, tidak diragukan lagi secara dzohir menunjukan keridoan !!!

Dari sinilah kenapa para ulama mengharamkan ucapan "selamat natal". Meskipun –sebagaimana yang dinyatakan oleh Ibnul Qoyyim- bahwasanya kebanyakan orang yang mengucapkannya tidak bermaksud demikian, dan tidak bermaksud rido dengan kekufuran dan kesyirikan.


Sumber:Firanda.com

Ah, Bu Guru ZONK

"Ah, Bu guru Zonk!”
Begitulah teriak Fatta, siswa saya yang terkenal kritis di kelas.
Saya terperanjat. Diam seketika kemudian tertawa lepas yang diikuti suara tawa semua anak di kelas.
Ah, Bu guru Zonk

Kejadian tersebut terjadi saat pelajaran Bahasa Jawa tentang tokoh Werkudara. Di saat saya bercerita tentang tokoh wayang tersebut, tiba-tiba Fatta melemparkan pertanyaan.

“Bu, kalau yang di Mahabharata itu..itu yang Drupadi istrinya siapa, Bu?”
Jleb! Karena saya tidak hobi nonton Mahabharata alhasil tak tahu lah jawabannya. Apalagi saya termasuk lemah kalau harus berkutat dengan materi sejarah.

“Bu guru tidak tahu Ta, nanti Bu Ika cari dulu ya?” dan jawaban dia?
“Ah, Bu guru Zonk!”

Hahahaha. Kalau ingat kejadian hari itu saya hanya cengengesan.

Tak ada sakit hati. Yang ada adalah rasa malu. Saya seorang guru, panutan mereka, yang dianggap mereka serba bisa, pertanyaan segampang itu saya tidak bisa.

Ah, Bu guru ZONK!

Karena Fatta, kini saya sering menonton acara Mahabharata. Kali-kali kalau ada anak yang tanya lagi jadinya tidak mengecewakan mereka lagi. Akan tetapi, kejadian tersebut memberikan pelajaran penting untuk saya. Lebih baik saya mengatakan tidak tahu dan kemudian mencarikan jawabannya di lain waktu dibandingkan saya harus mengarang jawaban dan ternyata jawaban itu tidak tepat. Pembodohan masal namanya. Dan parahnya ini semua akan diingat mereka sampai nanti dewasa.

Manusia. Ingin rasanya tidak ada lagi kata-kata, “Ah, Bu guru Zonk!” Jalan satu-satunya adalah saya juga harus selalu belajar. Update selalu. Jangan sampai saya hanya meminta anak-anak untuk rajin belajar sedangkan saya hanya berleha-leha. Kapan anak-anak jadi penerus bangsa yang berkualitas? 

Good bye Bu Guru Zonk!

Minggu, 21 Desember 2014

Mengenal Berbagai Formula Excel untuk Pengolahan Nilai Guru (Bagian 1)

image

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dimulai dari kegiatan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, sampai dengan penilaian dan evaluasi pembelajaran. Pada tahap penialain ini dibutuhkan pemahaman guru mengenai bentuk penilaian, instrumen penilaian dan juga keterampilan guru mengolah nilai itu sendiri. Sehingga, keterampilan guru dalam menggunakan program komputer untuk menunjang kegiatan penilaian tersebut tentu tidak bisa dihindari lagi. Dalam tutorial ini akan dibahas mengenai berbagai formula basic pada Microsoft Excel yang sering digunakan guru dalam pengolahan nilai.

Download : Tutorial Formula Basic pada Microsoft Excel1.PDF (293 KB)

Jumat, 19 Desember 2014

Usus Kotor Sumber Segala Penyakit, Begini Cara Membersihkannya

Dalam Sebuah hadis Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda :
Sumber dari segala penyakit adalah perut, perut adalah gudang penyakit dan berpuasa itu obat” (H.R. Muslim)

Berabad silam, Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wassalaam telah mengindikasikan bahwa sebagian besar penyakit bersumber dari perut, yakni dari usus yang kotor.

Tahukah Sahabat Ummi bahwa panjang saluran pencernaan manusia 6 kali tinggi badan (± 10 meter) dalam jangka waktu panjang akan dikotori sisa makanan yang tidak terbuang yang rata–rata beratnya 3 – 11 kg, yang membusuk dan mengeluarkan zat–zat beracun di dalam usus kita. Zat racun /toxin ini terserap oleh usus dan menjadi sumber segala penyakit yang berbahaya.

Ibarat selang air yang dipenuhi dengan lumut hijau, bagian dalam usus kita juga akan penuh dengan tumpukan kotoran yang membuat saluran pencernaan tidak lancar jika tidak pernah dibersihkan.

Lalu bagaimana kah cara membersihkan usus yang kotor?

Cara terbaik untuk membersihkan usus besar secara alami adalah melalui makanan. Dengan pilihan makanan yang tepat, usus besar dapat dihapus dari racun dan limbah yang berpotensi merusak

Berikut ini beberapa makanan yang dapat membersihkan usus yang kotor:

1. Bawang putih
Bawang putih diketahui mematikan parasit dari usus. Ia memiliki kandungan antibakteri, yang menghambat pertumbuhan jamur dan virus. Bawang putih juga memiliki manfaat tambahan yang membantu meningkatkan perkembangan bakteri baik di dalam usus.

2. Kelapa
Buah ini juga diketahui dapat membantu membunuh parasit dari saluran pencernaan. Minyak kelapa mengandung asam lemak rantai menengah (kaprilat, kaprat, dan asam laurat) yang merupakan kandungan antijamur, bermanfaat untuk mengobati infeksi jamur di organ sistem pencernaan.

3. Lidah buaya
Lidah buaya memiliki racun dan pembersih alami yang membantu usus mempertahankan fungsi pencernaan sehat. Lidah buaya juga memiliki pencahar alami, membuatnya bermanfaat bagi orang yang rentan terhadap sembelit karena mampu menghilangkan racun dan parasit dari usus secara efektif.

4 Serat dan probiotik
Untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan, kita juga dianjurkan untuk memperbanyak konsumsi serat seperti buah, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Sementara probiotik penting dikonsumsi untuk mengembalikan keseimbangan bakteri baik dalam usus. Probiotik bisa didapat dari yoghurt dan miso.5. Banyak minum air putih

Salah satu cara untuk membuang racun dalam tubuh adalah dengan minum banyak air putih. Dengan minum banyak air putih, minimal 8-10 gelas setiap hari akan menghindarkan tubuh dari dehidrasi selama proses pembersihan usus.

Selamat mencoba, miliki usus yang sehat!



Dikutip dari : Majalah Ummi-online

Rabu, 17 Desember 2014

Hasil Audit Kurikulum 2013

Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Haryono Umar mengatakan sudah melakukan audit terhadap pelaksanaan kurikulum 2013. "Kami mendapat banyak keluhan tentang kurikulum 2013. Paling banyak tentang kekurangan buku bagi para siswa dan guru," kata Haryono di kantornya pada Selasa, 16 Desember 2014.

Menurut Haryono, belum adanya buku bagi siswa dan guru itu membuat mereka sulit belajar. Hasil audit lain tentang implementasi kurikulum 2013 adalah masih banyak guru yang kurang paham implementasi kurikulum 2013. Selain itu juga ada kebingungan para guru tentang penilaian yang diberikan untuk para murid. (Baca: [Update] Tiga Opsi Hasil Revisi Kurikulum 2013 )

Haryono mengatakan, ia melakukan audit dengan mengumpulkan informasi dari beberapa sampel sekolah di daerah serta sekolah di Jakarta. "Tidak semua sekolah, tapi kami lakukan audit di 33 provinsi di Indonesia," kata Haryono.

Menurutnya, informasi yang saat ini dilaporkan kepada Mendikbud Anies masih diberikan secara umum. Hal ini karena waktu pelaksanaan audit yang sangat singkat, hanya sepekan saja. Ia sendiri mengaku sudah melaporkan hasil auditnya itu kepada menteri Anies pada Selasa pagi, 16 Desember 2014. (Baca: Revisi Kurikulum 2013 Menjadi Kurikulum KTSP )

Haryono mengatakan akan melakukan audit lanjutan dengan membentuk tim investigasi. "Agar auditnya lebih mendalam," katanya. Secara khusus Haryono akan melakukan investigasi terhadap dua hal utama, yaitu pengadaan buku dan pelatihan guru. " Anggaran yang diperlukan untuk kedua itu sangat banyak. Bayangkan, ada 2 juta guru yang perlu dilatih," katanya.

Haryono hanya membentuk satu tim yang terdiri dari 5 orang untuk melakukan investigasi. Waktu pastinya pun belum diberikannya. "Kita lakukan bertahap, 10 hari pertama, kalau kurang waktunya ditambah lagi," kata Haryono.

Sumber: Tempo.co

Download Kumpulan Dasar Hukum Pendidikan

image

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan  bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dalam pelaksanaan sistem pendidikan nasional disusun berbagai dasar hukum sebagai acuan pelaksanaan pendidikan. Berikut ini beberapa dasar hukum pendidikan nasional yang bisa anda download sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan maupun sebagai kajian teori penulisan karya ilmiah(skripsi/tesis/PTK) :

  1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional [ Download ]
  2. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan [ Download ]
  3. PP Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan [ Download ]
  4. PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan [ Download ]
  5. PP Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan [ Download ]

 

Selasa, 16 Desember 2014

Refleksi Diri

Bismillahirohmanirrohim..

Tahun 2014 sebentar lagi akan berlalu.
Waktu memang berjalan begitu cepatnya, banyak harapan dan rencana serta mimpi-mimpi yang dulu pernah ku tulis. Namun, Sebaik-baik rencana, Rencana-Mu lah yang terbaik Ya Robb.
Selalu ada hikmah disetiap kejadian. Mungkin dari beberapa rencana yang telah ku tuliskan di desember 2013 lalu masih ada banyak rencana yang belum terlakasana. Masih banyak impian yang masih belum kucapai. Hamba selalu berdo'a agar semua harapan dan do'a yang telah hamba rangkai dapat panjenengan kabulkan. Namun, hamba tau Ya Robb. Panjenengan selalu tahu apa yang hamba butuhkan bukan yang hamba yang hamba Inginkan.

Semoga semua harapan do'a dan rencana yang belum telaksana dapat terlaksana seiring berjalannya waktu. Hamba selalu berdo'a dan berharap Ya robb semoga Allah selalu membantuku mewujudkan semua itu, Aamiin Ya robbalalamin..

Doa Menyambut Kelahiran Bayi


Doa Untuk Menyambut Kelahiran Anak/Bayi Agar Terlindung Dari Gangguan Syetan.

Kita dianjurkan untuk mendoakan bayi/anak yang baru lahir diantaranya:

Pertama, memohon keberkahan untuk si anak.

Dari Abu Musa radliallahu ‘anhu, beliau mengatakan,

وُلِدَ لِي غُلاَمٌ، فَأَتَيْتُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَسَمَّاهُ إِبْرَاهِيمَ، فَحَنَّكَهُ بِتَمْرَةٍ، وَدَعَا لَهُ بِالْبَرَكَةِ، وَدَفَعَهُ إِلَيَّ

Ketika anakku lahir, aku membawanya ke hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau memberi nama bayiku, Ibrahim dan men-tahnik dengan kurma lalu mendoakannya dengan keberkahan. Kemudian beliau kembalikan kepadaku. “(HR. Bukhari 5467 dan Muslim 2145).

Hal yang sama juga dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada putra Asma bintu Abu Bakr, yang bernama Abdullah bin Zubair. Sesampainya Asma hijrah di Madinah, beliau melahirkan putranya, Abdullah bin Zubair. Bayi inipun dibawa ke hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Asma mengatakan,

ثُمَّ دَعَا بِتَمْرَةٍ فَمَضَغَهَا، ثُمَّ تَفَلَ فِي فِيهِ، فَكَانَ أَوَّلَ شَيْءٍ دَخَلَ جَوْفَهُ رِيقُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ثُمَّ دَعَا لَهُ، وَبَرَّكَ عَلَيْهِ

“..Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minta kurma, lalu beliau mengunyahnya dan meletakkannya di mulut si bayi. Makanan pertama yang masuk ke perut si bayi adalah ludah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau mendoakannya dan dan memohon keberkahan untuknya.” (HR. Bukhari 3909).

Teks Doa Memohon Keberkahan

Tidak ada teks doa khusus yang isinya permohonan berkah untuk anak.

Karena itu, kita bisa berdoa dengan bahasa apapun yang kita pahami. Misalnya dengan membaca, Baarkallahu fiik (semoga Allah memberkahi kamu) atau semacamnya.

Kedua, memohon perlindungan dari godaan setan.

Salah satu diantara contoh hal ini adalah apa yang dipraktekkan oleh istri Imran, yang merupakan ibunya maryam. Allah menceritakan kejadian ketika istri Imran melahirkan Maryam,

فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّي وَضَعْتُهَا أُنْثَى وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْأُنْثَى وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

Tatkala isteri ‘Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: “Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai Dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk.” (QS. Ali Imran: 36).

Kita bisa meniru doa wanita sholihah, istri Imran ini. Hanya saja, perlu disesuaikan dengan jenis kelamin bayi yang dilahirkan. Karena perbedaan kata ganti dalam bahasa arab antara lelaki dan perempuan.

a. Jika bayi yang dilahirkan perempuan, Anda bisa baca,


اَللَّهُمَّ إِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

b. Jika bayi yang lahir laki-laki, kita bisa membaca,

اَللَّهُمَّ إِنِّي أُعِيذُهُ بِكَ وَذُرِّيَّتَهُ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

Artinya dua teks doa ini sama,

Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu untuknya dan untuk keturunannya dari setan yang terkutuk.

Kita juga bisa memohon perlindungan untuk anak dari gangguan setan, dengan doa seperti yang pernah dipraktekkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ketika mendoakan cucunya: Hasan dan Husain.

Ibnu Abbas menceritakan, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membacakan doa perlindungan untuk kedua cucunya,

أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ، مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ

Aku memohon perlindungan dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari semua godaan setan dan binatang pengganggu serta dari pAndangan mata buruk. (HR. Abu Daud 3371, dan dishahihkan al-Albani).

Kita bisa meniru doa beliau ini, dengan penyesuaian jenis kelamin bayi.

a. Jika bayi yang dilahirkan perempuan, Anda bisa baca :

أُعِيذُكِ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ، مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ

U’iidzuki …..

b. Jika bayi yang lahir laki-laki, kita bisa membaca :

أُعِيذُكَ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ، مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ

U’iidzuka …..



KonsultasiSyariah.com

Sabtu, 13 Desember 2014

Download INSTRUMEN PKG dalam bentuk Microsoft Office wodr (doc.)

Download INSTRUMEN PKG 

Kebanyakan file instrumen untuk penilaian PKG yang telah tersebar berupa format pdf, sedangkan kita butuh menuliskan data-data dengan cara mengetik di microsoft Office word. Maka oleh karena itu daripada kita ketik ulang pengisian data semua intrument PKG lebih baik download dulu versi .doc atau Microsoft Wordnya di bawah ini :
  • download INSTRUMEN PK GURU KELAS - MATA PELAJARAN.doc
  • download INSTRUMEN PK GURU BK - KONSELOR.doc
  • download INSTRUMEN PK GURU TUGAS TAMBAHAN - WAKIL KEPALA SEKOLAH.doc
  • download INSTRUMEN PK GURU TUGAS TAMBAHAN - KETUA PROGRAM KEAHLIAN.doc
  • download INSTRUMEN PK GURU TUGAS TAMBAHAN - KEPALA SEKOLAH.doc
  • download INSTRUMEN PK GURU TUGAS TAMBAHAN - KEPALA PERPUSTAKAAN.doc
  • download INSTRUMEN PK GURU TUGAS TAMBAHAN - KEPALA LABORATORIUM - BENGKEL.doc

Dengan demikian akan memudahkan kita mengisi data melalui Office word, dan hasil printoutnya pun menjadi lebih rapih tanpa harus repot-repot ketik ulang. Silahkan download, saya yakin file instrumen versi word ini akan sangat berguna bagi kita semua.

MENILAI PK GURU KELAS/MATA PELAJARAN, bagian I : KOMPETENSI PEDAGOGIK

PK guru dilakukan dengan cara Pengamatan dan pemantauan  sedangkan yang dinilai sebagai berikut:

Kompetensi 1

:

Mengenal karakteristik peserta didik

Jenis dan cara menilai : Kompetensi Pedagogik (Pengamatan dan Pemantauan)
Pernyataan :
Guru mencatat dan menggunakan informasi tentang karakteristik peserta didikuntuk membantu proses  embelajaran. Karakteristik ini terkait dengan aspek fisik intelektual, sosial emosional, moral, dan latar belakang sosial budaya.

Indikator

  1. Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya.
  2. Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.
  3. Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda.
  4. Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya.
  5. Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta didik.
  6. Guru memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat mengikuti aktivitas
    pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut tidak termarginalkan (tersisihkan, diolok‐olok, minder, dsb).

Proses Penilaian

Sebelum Pengamatan:
  1. Mintalah daftar nama peserta didik.
    • Pilihlah 4 (empat) nama peserta didik secara random. Tanyakan bagaimana kemampuan belajar keempat peserta didik tersebut. Mintalah bukti hasil ulangan terakhir keempat peserta didik tersebut.
    • Pilihlah 4 (empat) nama peserta didik lain. Tanyakan bagaimana karakteristik keempat peserta didik tersebut (aktif, pendiam, pemalu, ceria, dsb.).
  2. Mintalah guru untuk memilih satu nama peserta didik dengan karakteristik teretntu (misalnya aspek intelektual). Tanyakan bagaimana cara membantu mengembangkan potensinya tersebut.
  3. Mintalah guru memilih satu nama peserta didik dengan kekurangan tertentu (misalnya aspek sosial). Tanyakan bagaimana cara membantu peserta didik tersebut untuk mengatasi kelemahannya.
  4. Tanyakan kepada guru, apakah di kelas ada peserta didik yang mempunyai kelainan fisik tertentu. Bila ada, bagaimana cara memastikan bahwa peserta didik tersebut dapat belajar dengan baik.
  5. Tanyakan kepada guru, apakah baru‐baru ini ada kejadian luar biasa dalam keluarga peserta didik (kelahiran, kematian, sedang ada yang sakit, dsb.). Tanyakan apakah hal tersebut berdampak terhadap pembelajaran peserta didik yang bersangkutan, dan bagaimana mengatasinya.
  6. Tanyakan kepada guru apakah ada peserta didik di kelas yang selalu menggangu peserta didik lain. Bila ada, bagaimana upaya untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lain.
  7. Mintalah guru untuk menjelaskan karakteristik umum kelas yang diajarnya (kelas yang rata‐rata memiliki peserta didik yang cerdas, kreatif, rata‐rata baik dalam mata pelajaran tertentu, dsb.).
Selama Pengamatan:
  1. Amati apakah guru mengatur posisi tempat duduk peserta didik sesuai dengan kegiatan/aktivitas
    pembelajaran yang dilakukan.
  2. Amati apakah guru hanya diam di depan kelas atau berkeliling mensupervisi semua peserta didik.
  3. Amati apakah selama proses pembelajaran guru melakukan pengecekan secara rutin dengan bertanya kepada peserta didik tentang keterbacaan media belajar yang digunakan (termasuk penjelasan pada papan tulis).
  4. Amati apakah selama proses pembelajaran guru melakukan pengecekan secara rutin bahwa semua peserta didik secara aktif melaksanakan tugas‐tugas yang diberikan.
  5. Amati apakah ada peserta didik yang melakukan kegiatan lain di luar kegiatan yang seharusnya dilakukan dan bagaimana guru bersikap terhadap peserta didik yang demikian.
Setelah pengamatan:
  1. Tanyakan kepada guru apakah ada alasan tertentu dari penempatan peserta didik (posisi tempat duduk) di dalam kelas (karena pendengaran atau penglihatan yang kurang jelas, karena perlu konsentrasi, dsb.).
  2. Mintalah guru menjelaskan persepsinya tentang hasil pembelajaran peserta didik (apakah sukses, apakah ada anak yang tidak berpartisipasi, dsb.).
Pemantauan:
Periksa pada awal dan pertengahan semester apakah guru membuat catatan tentang kemajuan dan
perkembangan peserta didik.

Kompetensi 2

:

Menguasai teori belajar dan prinsip‐prinsip pembelajaran yang mendidik

Jenis dan cara menilai : Kompetensi Pedagogik (Pengamatan)
Pernyataan :
Guru menetapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif sesuai dengan standar kompetensi guru. Guru menyesuaikan metode pembelajaran supaya sesuai dengan karakteristik peserta didik dan memotivasi mereka untuk belajar.

Indikator :

  1. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menguasai materi pembelajaran sesuai usia dan kemampuan belajarnya melalui pengaturan proses pembelajaran dan aktivitas yang bervariasi.
  2. Guru selalu memastikan tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran tertentu dan menyesuaikan aktivitas pembelajaran berikutnya berdasarkan tingkat pemahaman tersebut.
  3. Guru dapat menjelaskan alasan pelaksanaan kegiatan/aktivitas yang dilakukannya, baik yang sesuai maupun yang berbeda dengan rencana, terkait keberhasilan pembelajaran.
  4. Guru menggunakan berbagai teknik untuk memotiviasi kemauan belajar peserta didik.
  5. Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait satu sama lain, dengan memperhatikan tujuan pembelajaran maupun proses belajar peserta didik.
  6. Guru memperhatikan respon peserta didik yang belum/kurang memahami materi pembelajaran yang  diajarkan dan menggunakannya untuk memperbaiki rancangan pembelajaran berikutnya.

Proses Penilaian :

Sebelum Pengamatan :
Mintalah RPP pada guru dan periksalah RPP tersebut.
  1. Pilihlah satu topik pembelajaran tertentu. Tanyakan bagaimana strategi untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, seberapa penting tujuan pembelajaran tersebut, dan bagaimana kaitannya dengan tujuan pembelajaran sebelumnya.
  2. Tanyakan seberapa jauh kegiatan atau aktivitas pembelajaran yang akan dilaksanakan sesuai dengan usia, kesiapan belajar, tingkat pembelajaran, dan cara belajar pserta didik.
  3. Tanyakan alasan yang melatar belakangi penyusunan rencana kegiatan atau rencana aktivitas dalam RPP.
Selama Pengamatan:
  1. Amati apakah guru melaksanakan aktivitas pembelajaran secara bervariasi.
  2. Amati apakah guru memberi kesempatan kepada semua peserta didik untuk menguasai materi
    pembelajaran sesuai usia dan kemampuan belajarnya.
  3. Amati apakah guru selalu memastikan tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran tertentu dan menyesuaikan aktivitas pembelajaran berikutnya berdasarkan tingkat pemahaman tersebut.
  4. Amati apakah guru memanfaatkan berbagai teknik untuk memberikan motivasi kemauan belajar
    peserta didik melalui pemanfaatan berbagai teknik pembelajaran.
  5. Amati bagaimana guru menghubungkan hal‐hal baru dengan pengetahuan awal yang dimiliki peserta didik.
  6. Amati bagaimana kegiatan yang dilaksanakan dapat membantu peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
  7. Amati bagaimana guru menanggapi respon peserta didik terhadap materi yang sedang diajarkan.
Setelah pengamatan:
  1. Pilihlah satu aktivitas guru di kelas (yang diamati pada saat pengamatan) yang sesuai dengan rencana pembelajaran. Tanyakan mengapa guru melaksanakan aktivitas tersebut dan bagaimana kaitannya dengan tujuan pembelajaran.
  2. Pilihlah satu aktivitas di kelas (yang diamati pada saat pengamatan) yang dilaksanakan berbeda dari rencana pembelajaran. Tanyakan mengapa guru mengubah pelaksanaan pembelajaran menjadi sangat berbeda dengan rencana semula. Tanyakan pula apakah pengubahan tersebut terkait dengan keberhasilan pembelajaran.
Pemantauan: ‐

Kompetensi 3

:

Pengembangan kurikulum

Jenis dan cara menilai : Kompetensi Pedagogik (Pengamatan)
Pernyataan :
Guru menyusun silabus sesuai dengan tujuan terpenting kurikulum dan menggunakan RPP sesuai dengan tujuan dan lingkungan pembelajaran.
Guru memilih, menyusun, dan menata materi pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan peserta didik.

Indikator :

  1. Guru dapat menyusun silabus yang sesuai dengan kurikulum.
  2. Guru merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan silabus untuk membahas materi ajar tertentu agar peserta didik dapat mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan.
  3. Guru mengikuti urutan materi pembelajaran dengan memperhatikan tujuan pembelajaran.
  4. Guru memilih materi pembelajaran yang: a) sesuai dengan tujuan pembelajaran, b) tepat dan mutakhir, c) sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik, d) dapat dilaksanakan di kelas dan e) sesuai dengan konteks kehidupan sehari‐hari peserta didik.

Proses Penilaian :

Sebelum Pengamatan:
Periksalah RPP, dan cermati apakah RPP tersebut telah sesuai dengan silabus dalam kurikulum sekolah.
Selama Pengamatan:
  1. Amati seberapa lancar, jelas dan lengkap guru menyampaikan materi yang diajarkannya.
  2. Amati bagaimana guru menyesuaikan materi yang dijarkan dengan usia, latar belakang, dan tingkat pembelajaran peserta didik.
  3. Amati bagaimana guru menghubungkan materi yang diajarkan dengan lingkungan dan kehidupan sehari‐hari peserta didik.
  4. Amati apakah materi yang diajarkan guru adalah materi yang mutakhir.
  5. Amati apakah kegiatan/aktifitas pembelajaran yang dilaksanakan guru mencakup berbagai tipe pembelajaran siswa.
  6. Amati bagaimana guru membantu mengembangkan kemampuan atau keterampilan generiknya (kreatifitas, berpikir kritis, berpikir inovatif, dan pemecahan masalah, dsb): Berapa jauh pengetahuan atau keterampilan generik tersebut tercakup dalam mata pelejaran tersebut.
Setelah pengamatan:
Meminta guru menjelaskan bagaimana dia memanfaatkan hasil pembelajaran yang
dilaksanakannya untuk mengembangkan topik mata pelajaran berikutnya.
Pemantauan: ‐

Kompetensi 4

:

Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik

Jenis dan cara menilai : Pedagogik (Pengamatan)
Pernyataan :
Guru menyusun dan melaksanakan rancangan pembelajaran yang mendidik secara lengkap. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Guru menyusun dan menggunakan berbagai materi pembelajaran dan sumber belajar sesuai dengan karakteristik peserta didik. Jika relevan, guru memanfaatkan teknologi informasi komunikasi (TIK) untuk kepentingan pembelajaran.

Indikator :

  1. Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah disusun secara lengkap dan pelaksanaan aktivitas tersebut mengindikasikan bahwa guru mengerti tentang tujuannya.
  2. Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik, bukan untuk menguji sehingga membuat peserta didik merasa tertekan.
  3. Guru mengkomunikasikan informasi baru (misalnya materi tambahan) sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik.
  4. Guru menyikapi kesalahan yang dilakukan peserta didik sebagai tahapan proses pembelajaran, bukan semata‐mata kesalahan yang harus dikoreksi. Misalnya: dengan mengetahui terlebih dahulu peserta didik lain yang setuju/tidak setuju dengan jawaban tersebut, sebelum memberikan penjelasan tentang jawaban yg benar.
  5. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai isi kurikulum dan mengkaitkannya dengan konteks kehidupan sehari‐hari peserta didik.
  6. Guru melakukan aktivitas pembelajaran secara bervariasi dengan waktu yang cukup untuk kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar dan mempertahankan perhatian peserta didik.
  7. Guru mengelola kelas dengan efektif tanpa mendominasi atau sibuk dengan kegiatannya sendiri agar semua waktu peserta dapat termanfaatkan secara produktif.
  8. Guru mampu menyesuaikan aktivitas pembelajaran yang dirancang dengan kondisi kelas.
  9. Guru memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya, mempraktekkan dan berinteraksi dengan peserta didik lain.
  10. Guru mengatur pelaksanaan aktivitas pembelajaran secara sistematis untuk membantu proses belajar peserta didik. Sebagai contoh: guru menambah informasi baru setelah mengevaluasi pemahaman peserta didik terhadap materi sebelumnya.
  11. Guru menggunakan alat bantu mengajar, dan/atau audio‐visual (termasuk TIK) untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Proses penilaian :

Sebelum Pengamatan:
Mintalah RPP pada guru dan periksalah RPP tersebut.
  1. anyakan tentang topik dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Tanyakan apakah kemungkinan akan ada kesulitan dalam membahas topik tersebut untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
  2. Bila ada peserta didik yang mengalami kesulitan untuk memahami materi tersebut, bagaimana strategi guru untuk mengatasinya.
  3. Tanyakan bagaimana cara menentukan tingkat pemahaman peserta didik terhadap topik tsb.
Selama Pengamatan:
  1. Amati apakah guru menyesuaikan kemampuan peserta untuk berkonsentrasi dalam menerima pelajaran sesuai dengan tingkat perkembangannya
  2. Amati apakah semua kegiatan yang dilaksanakan dalam pembelajaran dapat membantu peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran
  3. Amati bagaimana guru mengelola aktifitas (misalnya apakah waktunya sesuai dengan RPP atau yang direncanakan, apakah guru melaksanakan pembelajaran sesuai/tidak dg tujuan pembelajaran yg direncanakan
  4. Amati seberapa lama waktu yang digunakan oleh peserta didik untuk melaksanakan kegiatan/aktifitas pembelajaran untuk menghasilkan sesuatu yang bersifat produktif, dan berapa lama peserta didik hanya menerima keterangan, informasi atau instruksi dari guru dalam pembelajarannya
  5. Amati bagaimana guru membantu setiap peserta didik untuk melakukan kegiatannya masing‐masing, apakah ada peserta didik yg tidak terlibat aktif dlm pembelajarannya & bagaimana guru menangani peserta didik tsb.
  6. Amati bagaimana guru menggunakan media pembelajaran tersebut di bawah ini, apakah sesuai dengan tujuan pembelajaran, apakah dapat membantu cara belajar atau memotivisai peserta didik, serta seberapa terampil guru menggunakannya. a) Papan tulis; b) Gambar dan/atau bahan tercetak; c) Alat bantu video visual; c) Komputer/TIK; dan d) Media lainnya.
Setelah pengamatan:
Mintalah guru untuk menjelaskan seberapa jauh tingkat keberhasilan dalam pembelajaran yang dilaksanakan, dan mengidentifikasikan bagian apa yang perlu diperbaiki.
Pemantauan: ‐

Kompetensi 5

:

Memahami dan mengembangkan potensi

Jenis dan cara menilai : Pedagogik (Pengamatan dan pemantauan)
Pernyataan :
Guru menganalisis potensi pembelajaran setiap peserta didik dan  mengidentifikasi pengembangan potensi peserta didik melalui program pembelajaran yang mendukung siswa mengaktualisasikan potensi akademik, kepribadian, dan kreativitasnya sampai ada bukti jelas bahwa peserta didik mengaktualisasikan potensi mereka.

Indikator :

  1. Guru menganalisis hasil belajar berdasarkan segala bentuk penilaian terhadap setiap peserta didik untuk mengetahui tingkat kemajuan masing‐masing.
  2. Guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecakapan dan pola belajar masing‐masing.
  3. Guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran untuk memunculkan daya kreativitas dan kemampuan berfikir kritis peserta didik.
  4. Guru secara aktif membantu peserta didik dalam proses pembelajaran dengan memberikan perhatian kepada setiap individu.
  5. Guru dapat mengidentifikasi dengan benar tentang bakat, minat, potensi, dan kesulitan belajar masing-masing peserta didik.
  6. Guru memberikan kesempatan belajar kepada peserta didik sesuai dengan cara belajarnya masing-masing.
  7. Guru memusatkan perhatian pada interaksi dengan peserta didik dan mendorongnya untuk memahami dan menggunakan informasi yang disampaikan.

Proses Penilaian :

Sebelum Pengamatan:
Periksa daftar hadir, pilih 4 (empat) nama peserta didik secara acak, dan mintalah guru menerangkan hal-hal berikut:
  1. Bagaimana guru dapat menunjukkan kekuatan dan kelemahan belajar peserta didik (misalnya melalui pengamatan sikap peserta didik terhadap materi atau mata pelajaran tertentu).
  2. Tindakan apa yang dilakukan guru untuk mengembangkan kekuatan dan mengatasi kelemahan
    tersebut.
  3. Apakah peserta didik tersebut pernah mendapat layanan khusus dari guru BK.
Selama Pengamatan:
  1. Amati seberapa jauh guru memperhatikan setiap peserta didik, apakah guru hanya memberikan
    perhatian kepada peserta didik yang memiliki kelebihan tertentu saja.
  2. Amati bagaimana guru menyakinkan setiap peserta didik terlibat secara aktif dalam pembelajaran.
  3. Amati seberapa jauh guru memberikan perhatian terhadap kontribusi yang diberikan oleh peserta didik dan berapa banyak kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk menyampaikan
    pemikiran/pendapatnya.
  4. Amati bagaimana guru memotivasi peserta didik untuk bertanya tentang hal‐hal yang berkaitan dengan topik yang dibahas.
  5. Amati bagaimana guru memotivasi peserta didik untuk mengembangkan pemikiran dan pengalamannya yang melebihi pengetahuan dan pengalaman di lingkungan dan kehidupan sehari‐hari.
Setelah pengamatan:
  1. Mintalah guru menjelaskan apakah ada tindak lanjut yang akan dilakukan karena topik tersebut menarik atau sulit, dan bagaimana melanjutkannya.
  2. Mintalah guru menjelaskan apakah ada peserta didik yang pernah mendapat perhatian khusus untuk mengembangkan potensinya dan manfaatnya untuk perbaikan RPP.
Pemantauan:
Periksa apakah guru memiliki dokumen tentang kemajuan belajar setiap peserta didik.

Kompetensi 6

:

Komunikasi dengan Peserta Didik

Jenis dan cara menilai : Kompetensi Pedagogik (Pengamatan)
Pernyataan :
Guru berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan peserta didik dan bersikap antusias dan positif. Guru memberikan respon yang lengkap dan relevan kepada komentar atau pertanyaan peserta didik

Indikator :

  1. Guru menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman dan menjaga partisipasi peserta didik, termasuk memberikan pertanyaan terbuka yang menuntut peserta didik untuk menjawab dengan ide dan pengetahuan mereka.
  2. Guru memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan peserta didik, tanpa menginterupsi, kecuali jika diperlukan untuk membantu atau mengklarifikasi pertanyaan/tanggapan tersebut.
  3. Guru menanggapi pertanyaan peserta didik secara tepat, benar, dan mutakhir, sesuai tujuan pembelajaran dan isi kurikulum, tanpa mempermalukannya.
  4. Guru menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan kerja sama yang baik antarpeserta didik.
  5. Guru mendengarkan dan memberikan perhatian terhadap semua jawaban peserta didik baik yang benar maupun yang dianggap salah untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik.
  6. Guru memberikan perhatian terhadap pertanyaan peserta didik dan meresponnya secara lengkap dan relevan untuk menghilangkan kebingungan pada peserta didik.

Proses penilaian :

Sebelum Pengamatan:
Mintalah guru menjelaskan bagaimana mendorong interaksi aktif antarpeserta didik
Selama Pengamatan:
  1. Amati berapa lama waktu yang digunakan oleh:
    a) guru untuk berbicara di kelas;
    b) guru untuk berbicara kepada peserta didik secara individu;
    c) peserta didik untuk menjawab pertanyaan guru;
    d) peserta didik untuk memulai berinterkasi dengan guru;
    e) peserta didik untuk bekerja bersama‐sama;
    f) peserta didik untuk bekerja mandiri.
  2. Amati saat peserta didik bekerja dalam kelompok, berapa banyak anggotanya, dan apakah setiap
    anggota kelompok memiliki waktu yang cukup untuk berpatisipasi secara aktif dalam kegiatan yang sedang dilakukan.
  3. Amati bagaimana guru memastikan peserta didik yang duduk di belakang atau di samping kanan‐kiri kelas untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
  4. Amati variasi pertanyaan yang digunakan guru (apakah pertanyaan tersebut hanya untuk anak yang pandai atau mencakup juga untuk anak yang kurang pandai).
  5. Cermati seberapa banyak pertanyaan terbuka yang disampaikan oleh guru dibandingkan pertanyaan yang telah diketahui jawabannya.
  6. Amati bagaimana cara guru memilih peserta didik yang akan menjawab pertanyaan tersebut.
  7. Amati bagaimana guru merespon jawaban peserta didik dan berapa sering guru mendorong peserta didik untuk bekerjasama dalam menjawab pertanyaan.
Setelah pengamatan:
Meminta guru menjelaskan tentang persepsinya berkaitan dengan efektifitas komunikasi yang terjadi
selama proses pembelajaran, misalnya pertanyaan dari peserta didik cukup banyak.
Pemantauan: ‐

Kompetensi 7

:

Penilaian dan Evaluasi

Jenis dan cara menilai : Kompetensi Pedagogik (Pengamatan)
Pernyataan :
Guru menyelenggarakan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan. Guru melakukan evaluasi atas efektivitas proses dan
hasil belajar dan menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi
untuk merancang program remedial dan pengayaan. Guru menggunakan
hasil analisis penilaian dalam proses pembelajarannya

Indikator :

  1. Guru menyusun alat penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu seperti yang tertulis dalam RPP.
  2. Guru melaksanakan penilaian dengan berbagai teknik dan jenis penilaian, selain penilaian formal yang dilaksanakan sekolah, dan mengumumkan hasil serta implikasinya kepada peserta didik, tentang tingkat pemahaman terhadap materi pembelajaran yang telah dan akan dipelajari.
  3. Guru menganalisis hasil penilaian untuk mengidentifikasi topik/kompetensi dasar yang sulit sehingga diketahui kekuatan dan kelemahan masing‐masing peserta didik untuk keperluan remedial dan pengayaan.
  4. Guru memanfaatkan masukan dari peserta didik dan merefleksikannya untuk meningkatkan pembelajaran selanjutnya, dan dapat membuktikannya melalui catatan, jurnal pembelajaran, rancangan pembelajaran, materi tambahan, dan sebagainya.
  5. Guru memanfatkan hasil penilaian sebagai bahan penyusunan rancangan pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya.

Proses penilaian :

Sebelum Pengamatan:
  1. Meminta guru untuk menyediakan RPP dan alat penilaian. Periksa apakah alat penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran. Mintalah guru menjelaskan bagaimana memanfaatkan perangkat tersebut untuk merencanakan, memonitor kemajuan dan perkembangan peserta didik dalam pembelajarannya.
  2. Meminta guru menjelaskan berbagai teknik dan jenis penilaian yang pernah dilakukan.
Selama Pengamatan: ‐
Setelah Pengamatan:
  1. Meminta guru menjelaskan bagaimana cara memperoleh masukan balik tentang pengajarannya
    (misalnya evaluasi oleh peserta didik, komentar dari teman sekerja, refleksi diri, dsb).
  2. Meminta guru menunjukkan hasil analisis penilaian dan menunjukkan topik kempetensi yang sulit untuk keperluan remedial.
  3. Bagaimana guru mengkomunikasikan hasil penilaian kepada peserta didik dan menunjukkan materi pembelajaran yang belum dikuasai peserta didik.
  4. Bagaimana guru mendeskripsikan dan memanfaatkan hasil analisis penilaian untuk merencanakan dan melaksanakan pembelajaran berikutnya.

Arsip Blog