Jumat, 08 Agustus 2014

Berani Teriak

Seringnya saya diam apabila ada orang yang melakukan sesuatu tak sesuai jalurnya. Pikir saya, ah, nanti juga dapat balasan dari Allah. Tapi kali itu TIDAK.

Di SPBU dekat rumah, seperti pembeli yang lainya saya pun antre sesuai urutan. Saat itu pukul 11.00 WIB. Bisa dibayangkan lah matahari hampir tepat di atas kepala, saya pun tak memperdulikannya. Tetap antre.

Tak selang beberapa lama ada pembeli yang datang dan saya pikir mereka hanya ngadem di depan antrean perempuan di depan saya. Eh, pas giliran maju pembeli yang ngadem itu ambil urutan di depan perempuan yang depan saya tadi.

“Hellooo, Dik! Antri dooongggg...” teriak saya refleks. “Mbak, maju, Mbak.” pinta saya pada perempuan yang ada di depan saya.

Tahu tidak tanggapan mereka? Malah ketawa seperti ngece. Tapi mereka mundur juga karena gertakan saya. Di belakang saya mereka malah ngomongin saya. Tak perduli ah. Enak banget, datang-datang minta urutan di depan. Padahal pembeli yang lain rela-relain antre sambil panas-panas-an.

Sepanjang perjalan pulang dari SPBU, saya malah mikir, kok tumben ya saya berani teriak seperti itu. Tapi ada rasa ploong gitu, seakan-akan habis menyelamatkan orang. Hihihi.

Kalau Anda menghadapi kejadian seperti yang saya alami, apa yang Anda lakukan? Diam atau berani teriak?
IKLAN 3

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog