Sabtu, 16 Agustus 2014

Kabar Pernikahan Saya

Semalem, saat pulang membeli pulsa saya bertemu dengan teman SD saya yang sekaligus teman ngajar di TK dulu. Ada maksud dia menemui saya, yaitu menyampaikan undangan pernikahan teman satu kampus saya yang dulu teman SMA-nya.


Kami pun berbincang-bincang sebentar. Salah satu topik pembicaraan kami tentang sikap teman menitipkan undangan untuk beberapa teman kepada teman tapi tanpa bertemu langsung. Jadi, dititipkan kepada adik teman saya dan tanpa babibu sudah pergi begitu saja. Orang Jawa sering nyebut “ora ono tembunge”.

Tanpa komentar banyak, topik pembicaraan pun berganti soal kabar pernikahan saya.

“Lha kamu kapan, Mbak?” tanyanya.
“Mohon doa ya...” jawab saya.
“Lho, Mbak Ika kalau ditanya soal pernikahannya pasti gitu, dulu soal lamaran juga. Terus terang sajalah, Mbak. Dik U saja tanpa tak tanya malah sudah ceria-cerita nikahnya besok hari ini, Mbak N juga bulan itu.” terangnya.
“Mohon doa saja lah ya, nanti kan ada undangan juga ke rumahmu.”
“Halah....”

Saya lihat wajahnya berubah jengkel. Maaf saja, saya memang tidak suka kowar-kowar masalah pribadi seperti itu. Kalau yang sudah terlaksana tak apalah, tapi kalau yang belum dan baru rencana biarlah keluarga saja yang tahu. Bahkan kalaupun tetangga ada yang tahu, hanya tahu bulannya saja, tanggalnya berapa masih dirahasiakan. Hihihi...

Bukan bermaksud untuk menyembunyikan kabar bahagia. Hanya saja, biarlah ini semua berjalan sesuai rencana Allah. Manusia boleh berencana tapi Allah yang berencana. Nanti kalau sudah kowar-kowar hari H tapi pas hari H malah tidak terlaksnanakan jadi fitnah atau aib keluarga. Kabar gembira itu pasti akan datang dan akan saya bagikan. Untuk saat ini biarlah keluarga saya yang tahu.
IKLAN 3

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog