Aku mulai dari mana ya? Bingung.
Saat aku menulis postingan ini, TV sedang menontonku mengerjakan validasi penelitian yang seharusnya sudah aku kerjakan duluuu banget. Ngapain aja selama ini? Kebanyakan nge-blog? Bantuin bapak ibuk?
“Kebanyakan alesan!”
Semangatku untuk mengerjakan skripsi ini mulai muncul, sekalipun sangat minim. Kemalasanku, terlalu banyaknya alasan karena ini dan itu tak akan merubah kenyataan kalau skripsi ini akan kelar sendirinya.
Teman seangkatanku saja sudah berkali-kali bimbingan, aku? Asyik menulis sana-sini melupakan tugas utamaku. Asyik membuat alasan sana-sini. Asyik membuat kesibukan sendiri. Asyik dengan rasa ‘setan’ ini.
“Bapak ibuk kamu itu nguliahin kamu bukan untuk nulis, tapi buat cepetan wisuda dan bekerja.”
Entah setan atau malaikat yang seringkali membisikkan kalimat tersebut di telingaku, tapi yang pasti sering juga mengalahkan semangatku. Olala...
Ah, kenapa aku ini? Kurang apa coba? Orangtua yang begitu cinta dan selalu mensuportku, abi yang dengan setia menawarkan semangatnya, media yang selalu tersedia. Bodohkan aku ini? Dan aku sadar itu. Terkutuk lagi aku membiarkan semua rasa ‘setan’ itu membawa pergi kesuksesanku.
Lumrahkah mahasiswa tingkat akhir seperti ini? Di mana semangat kuliahku seperti dulu? Di mana? Di mana Ika yang selalu menggebu-gebu? Di mana Ika yang selalu ceria? Di mana Ika yang selalu bisa buat orang terkagum-kagum? Di mana?
Mendapat kabar kalau aku nggak bisa wisuda April nanti karena peraturan kampus, membuatku semakin berleha. Ah, ya sudahlah kan masih ada waktu lamaaaaa sekali buat berleha-leha. Nanti ah, nanti ah....rasa ’setan’ itu semakin menjadi dalam diri.
Malam ini, ada yang nonton 5 cm? Ian, salah satu tokoh dalam cerita tersebut. Dia berjuang menyelesaikan bab 2 nya hanya dalam waktu 4 hari. Nah aku? Tinggal revisi dikit saja hampir 2 minggu. Wooooyyy...aku nggak niat ya? Ha? Nggak niat?
Ah, aku semakin meracau tak jelas. Tulisan ini pun semakin tak jelas. Pasti. Aku tak nyaman dengan rasa ‘setan’ ini. Aku sendiri yang harus melawannya. Terlalu banyak waktu yang sudah terlewatkan begitu saja. Ya, aku sadar itu. Aku tak ingin hanya sadar, tapi aku ingin mengerjakan skripsiku ini. Ayo! Semangat! Ya, SEMANGAT!
Aku bermalas-malasan, maka kesuksesan-kesuksesan yang harusnya bisa kucapai akan terlewat begitu saja. OH, NO!
0 komentar:
Posting Komentar