Dangdut itu bukan lagi musiknya wong deso. Dangdut kini telah merajai segala kalangan. Salah satunya kalangan di keluargaku. Setiap malam pasti ada suara penyanyi dangdut yang keluar dari si kotak ajaib, televisi.
Pasti tahu ya acara lomba menyanyi lagu dangdut di Indosiar, Dangdut Academy Indonesia. Mau tidak mau aku yang bukan termasuk penikmat lagu dangdut (suka goyang-goyang juga sih, he) nonton juga. Dari 3 penghuni rumah yang 2 nonton acara tersebut, aku ya ikut juga nonton. Ada yang nonton juga?
Setelah seminggu acara ini berturut-turut tayang di televisi, ada satu poin yang jadi sorotanku. Host atau pembawa acara tersebut. Ini memang sengaja ganti tiap harinya? Awalnya dulu Rina Nose dengan Ramzi, kemudian Ramzi sendirian, ganti lagi Bianca, dan terakhir aku lihat adalah Irfan Hakim.
Kalau boleh menilai, Rina Nose dan Ramzi, kalau ada 5 bintang aku beri 3 lah untuk kinerja mereka. Ramzi saat sendirian dapat 4 bintang tapi aduh bawaannya acara jadi lama banget, berantem terus dengan Mr. Lebay (Saipul Jamil). Okelah kalau tek-tok dengan juri dan biduan. Bianca? Satu bintang untuk Bianca. Acara tersebut jadi terlihat amburadul, lupa memberi kesempatan pada juri untuk berkomentar dan kesannya acara tidak runtut. Bianca lebih cocok kalau nge-host bareng-bareng. Terakhir, Irfan Hakim dapat 4 bintang, ini host memang sudah malang melintang di berbagai acara, pengajian OK, formal-formal juga OK, dan ini di Dangdut Academy Indonesia juga OK. Pas terus kalau tek-tok dengan juri dan biduan.
Kembali ke masalah ganti-ganti host di Dangdut Academy Indonesia. Menurutku, berganti-gantinya host di acara Dangdut Academy Indonesia ini justru kurang memberikan kesan khas pada acara tersebut. Selain juri dan biduannya, host kan pentolan acara tersebut. Jadi, host juga penting untuk acara tersebut. Apalagi kalau host-nya cerdas dalam mengatur jalannya acara. Jangan sampai penonton sepertiku ini bingung, “Sebenarnya host di Dangdut Academy Indonesia siapa sih?”
0 komentar:
Posting Komentar