Rumah seketika sepi. Layaknya kuburan di pojok desa. Hanya berlampu, kelap-kelip. Kalian datang seperti pasar malam,
tapi aku hanya manusia biasa. Seringkali saat lelah menengokku, aku ogah menerima kehadiran kalian. Maafkan aku, anak-anak :)
IKLAN 3
Related Posts:
Dua Tahun Dihina, Sukes Mendirikan SLBKeterbatasan yang dimiliki oleh Bakri (40) yaitu kehilangan kaki sebelah kiri tak membuatnya minder, apalagi malas untuk berkarya. Dengan memaksima…Read More
Berlayar dengan Mendua-AstridDisore yang agak mendung ini, entah iseng atau ngepasin suasana kemarin-kemarin dan terbawa kasus perselingkuhan terselubung, hahaha pengen banget pos…Read More
10 Mei 2013: Oh Ibu . .Pukul 13.45 WIB aku sudah sampai rumah. Ini tadi ngapain juga berangkat ke kampus? Lagian juga dosennya ngeselin juga. Nggak mau kasih kabar ke mahasi…Read More
0 komentar:
Posting Komentar