Kala dulu . . .
Berjumpa kerlingan matahari dan menutup tirai senja bersama
Dalam kotak beroda empat,
Diantara jajaran besi yang aus tertekan pantat
Aku di belakangmu
Ku pandangi kain pelindung tubuhmu,
Beda.
Tiga tahun.
Aku terlalu mungil bagimu.
Tak lelah,
rambutmu ikal
lapisanmu coklat
Manis mungkin, seperti es krim di supermarket
Kala itu,
aku gila.
kertas diary, sengaja ku lontarkan.
Harapku besar pada feedbacknya
Menanti besi kotak
Selalu yang sama
Kosong
Nihil
Harapku aus
Tertelan roda-roda tua bus kota
Sejak hari itu
Kabur terbawa deru angin
Tak bersisa
Aku tak pernah melihat sosokmu
IKLAN 3
Related Posts:
Tukang UmpetLengkap dengan dot, Rena menyusup masuk ke kamarku. Dia naik ke ranjang dan berusaha ikut nimbrung dalam obrolanku bersama ibu. Tapi sayangnya, aku da… Read More
Kehadiran Anak Sekolah MalamRumah seketika sepi.Layaknya kuburan di pojok desa.Hanya berlampu, kelap-kelip.Kalian datang seperti pasar malam,tapi aku hanya manusia biasa.Seringka… Read More
Lagu Keramatku :)Kamu punya lagu favorit?Sebuah lagu yang bisa membuat bulu kudukmu berdiri setiap mendengarnya?Sebuah lagu yang bisa menggugah semangatmu untuk kembal… Read More
Cerita dari Website Tetangga: Kuikuti jejakmu, GuruGuru, malam ini Rabu, 23 Nopember 2011, kusengaja menulis sesuatu untukmu. Walau sudah jam 11 malam, kuingin mengingatmu ... saat-saat bersamamu. Ya A… Read More
Bahasa Ibu VS Undang-UndangSumber fineartamerica.comHai kawan, kali ini aku akan memosting sebuah tulisan dari hasil diskusi di kelas mata kuliah Pengembangan Pembelajaran Sains… Read More
0 komentar:
Posting Komentar