Infosekolah.Net - Karir sebagai guru merupakan karir yang sangat Istimewa setelah karir sebagai pembisnis dan seorang dokter. Guru selalu dipandang mempunyai derajat sosial yang tinggi di masyarakat dan derajat ketaqwaan di mata Sang Pencipta. Tapi sayang, masih banyak guru (ya termasuk saya) melakukan dosa-dosa dalam menjalankan profesi sebagai guru.
Ilustrasi: Guru Sumber: Pribadi Inan Kito |
1. Guru masuk kelas tanpa persiapan
Tidak dapat dipungkiri banyak sekali guru di Indonesia yang mengajar belum memiliki kelayakan untuk menjadi guru, yang kami maksud dengan kelayakan menjadi guru yaitu guru yang memahami materi, memahami metode mengajar dan memahami psikologi siswa.
Jika guru belum menguasai hal-hal tersebut, guru masuk kelas tanpa persiapan, itu akan menjadi dosa sang guru. Mengapa demikian, bagaimana guru bisa mengajar dengan baik kalau guru tidak tahu materi, tujuan materi, cara menyampaikan materi dan cara mengevaluasi materinya. Sedangkan menerima Proses pembelajaran yang baik adalah hak seorang siswa.
2. Memberikan Pekerjaan Rumah (PR) tanpa diperiksa
Banyak sekali guru yang memberikan PR kepada siswa yang banyak dan dalam waktu yang sangat singkat. Alhasil siswa mengerjakan mati-matian hingga begadang lupa makan, kurang tidur dan hilangnya waktu main.
Waktu PR-nya dikumpulkan kepada sang guru, PR tidak diperiksa guru. Anehnya lagi Guru memberikan nilai dengan cara menebak-nebak. Nilai sesuai dengan apa yang teringat oleh sang guru saja. Misalnya, Si A wajahnya cantik, kulit putih rajin menjawab dikasih nilai 100 dan Si B, Wajahnya pas-pasan, kulit sawo matang, pendiam dikasih nilai 75 dan si C, rambut kering, kulit hitam, suka tidur di kelas dikasih nilai 60.
3. Guru yang mengajar cuma untuk mencari kesejateraan ekonomi
Banyak sekali guru (ada beberapa rekan saya juga), pas ditanya mengapa mau jadi guru. Jawabannya "jadi guru enak kerjaannya ringan, cuma ngomong doang dan gajinya gede".
Guru yang seperti ini tentu menjadikan profesi guru sebagai pendosa, karena menganggap profesi seorang guru cuma sekedar pekerjaan untuk mencari uang belakang. Ingat bekerja apapun ada tanggung jawab ke lembaga (bagi swasta maupun negeri) dan tanggung jawab kepada sang pencipta.
4. Guru les atau private yang memberikan jawaban PR tanpa dijelaskan
Di kota-kota besar siswa yang mengikuti bimbingan belajar (les) atau private sudah menjadi kebutuhan dan gaya hidup. Menjadi guru les/private sesuatu yang cukup menjanjikan (bagimana tidak gaji seorang guru private bisa sampai Rp. 150.000 / Jam ). Tapi banyak guru-guru private yang membantu mengerjakan PR siswa dari sekolah tanpa menjelaskan (ini namanya calo pengerjaan PR bukan guru.
5. Guru datang terlambat dan pulang lebih cepat dari jam kerja
Guru itu diguguh dan ditiru ( Bahasa Sunda ), kalau sampai guru sering datang terlambat (apalagi terlambat masuk kelas) ini berdampak negatif bagi siswa. Siswa akan mengingat bahwa datang terlambat menjadi wajar. Jadi guru sudah mewarisi budaya yang sangat jelek.
6. Guru yang tidak mau belajar
Guru yang baik adalah guru yang mau belajar lagi, dia memegang prinsip belajar seumur hidup. Biasanya ada beberapa guru yang tidak menerima jika di evaluasi oleh siswa, guru menganggap dialah sumber utama kebenaran yang ada di kelas. Padahal siswa-siswa sekarang sudah banyak mendapatkan info terbaru baik itu dari buku, koran dan internet.
Demikianlah dosa-dosa para guru yang sering tidak disadari. semoga tulisan ini bermanfaat. Aamiin
0 komentar:
Posting Komentar