HOUSE OF SUGAR & TRIP TO SUGAR FACTORY
(Pengembangan Wisata Sejarah Pabrik Gula yang unik dan edukatif di PTPN X)
Oleh : Yetty D Novia
A. Latar belakang
Tebu merupakan tanaman penting sejak zaman kolonial. Tebu sudah menjadi bahan ekspor yang diperhitungkan di kancah internasional. Maka tak heran jika pada masa kolonial para kolonialis belanda mewajibkan para pribumi untuk menanam tebu. Lihat saja berbagai kebijakan yang diterapkan oleh para kolonialis untuk mendapatkan keuntungan yang besar dari tanaman tebu ini. Kita bisa menengok kembali kebijakan yang sangat terkenal pada saat itu yaitu sistem tanam paksa atau yang dalam bahasa belanda nya dikenal dengan istilah cultuur stelsel.
Sistem tanam paksa ini digagas oleh Van den Bosch seorang gubenur jenderal Belanda di Indonesia. Gagasan tanam paksa ini bertujuan meningkatkan produksi tanaman ekspor di Indonesia. Diantara tanaman kultur yang terpenting pada saat itu adalah tebu. Hal ini karena, tebu merupakan tanaman yang memberikan keuntungan paling banyak selama sistem tanam paksa berlangsung. Karena itu, tanaman tebu ini mendapat perhatian yang luar biasa dari pemerintah belanda.
Munculnya undang-undang gula (suiker wet), merupakan usaha untuk melindungi dan memperbesar keuntungan dari produk gula. Dalam undang-undang ini ditetapkan bahwa tebu tidak boleh dingkut ke luar indonesia, tetapi harus di proses di dalam negeri. Adanya undang-undang tersebut menyebabkan berdirinya pabrik-pabrik tebu milik swasta di Indonesia. Sejak itu Hindia Belanda menjadi negara produsen hasil perkebunan tebu yang penting.
Maka tak heran jika saat ini terdapat banyak sekali pabrik-pabrik gula peningalan zaman kolonial yang masih tetap eksis memproduksi gula baik itu untuk produksi dalam negeri maupun untuk di ekspor ke luar negeri. Menengok begitu panjangnya sejarah dari tebu, gula, dan pabrik gula. Maka penting untuk tetap memperkenalkan sejarah tersebut kepada generasi penerus bangsa. Hal ini agar para generasi penerus bangsa tidak lupa akan sejarah bangsanya. Sejarah akan bangsa penghasil gula yang penting di dunia. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperkenalkan kembali segi historis dan segi teknis pembuatan gula kepada generasi penerus bangsa dan menjadikan pabrik-pabrik gula warisan sejarah tersebut sebagai tempat wisata sejarah yang unik dan edukatif. Salah satunya adalah dengan mendirikan dan melaksanakan program “House Of Sugar & Trip to sugar factory”.
B. House of Sugar & Trip to sugar factory ( Wahana pengembangan wisata sejarah pabrik gula yang unik dan edukatif)
Jika salah satu perusahaan pabrik rokok terkemuka di Indonesia memiliki House of Sampoerna sebagai wahana wisata untuk memperkenalkan sejarah rokok kepada masyarakat umum. maka tidak ada salahnya jika PTPN X yang membawahi pabrik-pabrik gula di wilayah jawa timur ini memiliki “House of sugar” sebagai tempat untuk memperkenalkan seluk beluk sejarah gula kepada masyarakat baik dalam negeri maupun luar negeri.
1. Konsep House of Sugar
House of Sugar merupakan sembuah tempat atau sentra dari icon wisata gula yang bernuansa tua dan modern. Di dalam House of Sugar ini nanti nya akan ada beberapa ruangan diantaranya adalah :
a. Museum of Sugar (museum gula)
Di dalam museum gula ini terdapat berbagai macam benda yang berkaitan dengan tebu, gula dan pabrik gula. Museum ini akan dibagi menjadi beberapa ruangan diantaranya : 1. ruangan yang berisi peralatan untuk menanam dan memanen tebu pada zaman kolonial hingga sekarang.
2. Ruangan yang berisi benda-benda untuk memproduksi dan mengangkut gula pada masa kolonial hingga sekarang. 3. Ruangan yang berisi tebu, gula beserta wadah dan kemasannya dari zaman kolonial hingga sekarang.
4. Diorama room
untuk lebih memperjelas gambaran produksi gula pada masa kolonial maka di museum ini disediakan diorama-diorama yang akan menggambarkan prosuksi gula pada masa kolonial.
b. Exhibition hall of sugar
Di dalam ruangan ini diletakkan berbagai macam foto-foto dan lukisan yang berkaitan dengan tebu, gula maupun alat-alat produksi gula yang sudah ada dari zaman kolonial hingga foto-foto pabrik gula sekarang. Sehingga dari ruangan ini para pengunjung bisa melihat selayang pandang dan sejarah dari gula, tebu dan seluk-beluknya.
c. Library of sugar
Ruangan ini adalah semacam perpustakaan yang di desain dengan gaya arsitektur zaman belanda. Di dalam perpustakaan gula ini para pengunjung bisa membaca buku-buku yang berkaitan dengan gula. Ruangan ini sangat cocok bagi para peneliti maupun siswa yang ingin mengetahui tentang seluk beluk dan sejarah gula.
d. Shoping area
Ruangan ini sebagai tempat promosi produk-produk unggulan milik PTPN X. Dalam ruangan ini para pengunjung bisa menikmati dan membeli berbagai merk gula yang dihasilkan oleh pabrik gula dibawah naungan PTPN X. Selain itu disediakan juga berbagai souvenir yang berkaitan dengan house of sugar baik kaos, topi, pin, gantungan kunci, serta produk makanan ringan yang terbuat dari gula. Selain itu di shopping room ini terdapat cafe makanan dan minuman tradisional yang semuanya menggunakan gula sebagai contoh es tebu.
e. Movie theater of sugar
Ruangan ini semacam bioskop dengan layar lebar dan tempat duduk yang di desain seperti bioskop pada umumnya di dalam ruangan ini para pengunjung bisa melihat film mengenai proses pembuatan gula dan film mengenai perkembangan sejarah gula masa kolonial hingga saat ini.
f. Garden of sugar cane
Ini adalah lahan terbuka semacam kebun yang disediakan bagi para pengunjung yang ingin merasakan secara langsung tahapan penanaman tebu yang benar dengan dipandu beberapa ahli pertanian. Selain itu, di tempat ini pengunjung dapat memanen tebu yang sudang matang untuk di proses menjadi es tebu. Tentunya sangat menyenangkan.
g. Fun learning area
Ruangan ini diperuntukkan bagi para pelajar maupun anak-anak yang berkunjung ke house of sugar. Di dalam ruangan ini terdapat beberapa PC yang berisi game edukatif tantang gula. Baik itu penjelajahan ke pabrik-pabrik gula, cara menanam tebu, dan game kuis edukatif tentang sejarah gula.
2. Konsep Trip to Factory Sugar
Trip to Factory Sugar adalah paket perjalanan wisata sejarah ke 11 pabrik gula yang berada dibawah naungan PTPN X diantaranya adalah :
1. Wilayah Sidoarjo (PG.Watoetoelis, PG.Toelangan, PG.Kremboong)
2. Wilayah Mojokerto (PG.Gempolkerep)
3. Wilayah Jombang (PG.Djombang baru, PG. Tjoekir)
4. Wilayah Nganjuk (PG.Lestari)
5. Wilayah Kediri (PG.Meritjan, PG.Pesantren Baru, PG.Ngadirejo)
6. Wilayah tulungagung (PG.Modjopanggoong)
Setelah para wisatawan puas menikmati house of sugar, maka paket selanjutnya adalah perjalanan wisata sejarah ke pabrik-pabrik gula di bawah naungan PTPN X. Para wisatawan berhak memilih salah satua area dari 6 wilayah pabrik gula yang akan di kunjungi. Setelah mereka memilih wilayah pabrik gula yang akan dikunjungi maka para wisatawan berhak memilih salah satu pabrik gula yang akan dikunjungi di wilayah tersebut.
Paket wisata perjalanan sejarah ke pabrik gula ini akan diberangkatkan bersama-sama dari House Of Sugar. Para wisatawan akan dibawa ke pabrik gula memakai bus yang sudah di modifikasi mirip dengan trem zaman belanda dahulu. Selain itu di dalam bus tersebut akan disediakan guide yang akan memandu perjalanan para wisatawan. Untuk memperunik perjalanan wisata ini maka para wisatawan diwajibkan memakai aksesoris yang sudah disediakan yang berkaitan dengan pabrik gula pada zaman kolonial baik itu pakaian yang mirip dengan para kolonial belanda, pribumi zaman dahulu, atau pegawai pabrik gula zaman dahulu. Dengan begitu para wisatawan akan bisa merasakan masa-masa kolonial.
Pada paket wisata berkeliling pabrik gula para wisatawan akan diberikan menu pilahan untuk memilih track yang akan dilakukan diantaranya:
a. Napak tilas sejarah pabrik gula
Di dalam track ini para wisatawan akan menyusuri satu persatu area yang ada di pabrik gula dengan bantuan peta, mereka dibekali peta dan kata kunci disetiap area yang telah dikunjungi. Jadi dalam paket napak tilas sejarah pabrik gula ini para wisatawan berjalan sendiri-sendiri. Track ini sangat cocok bagi para wisatawan yang ingin berpetualang untuk menemukan harta karun tersembunyi di pabrik gula.
b. Fun Bike Track
Para wisatawan diajak untuk berkeliling pabrik gula menggunakan sepeda pancal kuno, dengan berombongan para wisatawan dipandu oleh guide profesional.
c. Fun Lori Tracks
Para wisatawan akan diajak berkeliling pabrik dengan menggunakan lori atau kereta uap yang sudah di modifikasi dan diperbaharui sebaik mungkin. Dipandu oleh guide yang profesional para wisatawan akan mengunjungi satu persatu ruangan yang ada di pabrik gula.
Untuk memperlancar program ini maka pihak PTPN X dan pabrik-pabrik gula dibawah naungan PTPN X haruslah :
a. Merekonstruksi, merevitalisasi dan memperbaiki kembali wajah dari pabrik-pabrik gula. Pabrik-pabrik gula yang selama ini terkesan kotor dan amburadul ditata kembali agar menjadi pabrik-pabrik gula yang layak untuk dikunjungi.
b. Perbaikan baik dari segi SDM (pengelola pabrik, karyawan pabrik dll)
c. Perbaikan dari segi fisik (bangunan pabrik, rumah-rumah dinas disekitar pabrik gula serta kondisi lingkungan alam di sekitar pabrik gula) pembenahan wajah bangunan pabrik gula dengan bantuan para arsitek handal
d. Pembenahan wajah benda yang ada di pabrik gula sehingga tampak bersih dan seperti baru tidak karatan berdebu dll sangatlah penting untuk dilkukan,
e. Penghijauan arena sekitar pabrik gula,
f. Penambahan wahana wisata perjalanan yang menarik diperlukan.
g. Pemberian pelayanan terbaik bagi para pengunjung.
C. Pengembangan wisata sejarah “House of Sugar & Trip To Sugar Factory : Bisnis dan pemasaran
House of Sugar & Trip to Sugar Factory dilihat dari segi bisnis nantinya akan sangat menguntungkan bagi pihak PTPN X dan pabrik-pabrik gula dibawah naungan PTPN X. Pendapatan dari para pengunjung yang akan datang untuk berwisata sejarah ini akan menjadi income yang menguntungkan bagi PTPN X. Selain itu pendapatan dari berbagai souvenir dan produk yang di jual juga menjadi profit tersendiri bagi pihak PTPN X.
Program House of Sugar & Trip to Sugar Factory agar dapat berjalan dengan baik dan dikenal banyak orang maka harus memperhatikan hal-hal berikut :
a. sistem pemasaran yang baik untuk memperkenalkan program wisata ini ke wisatawan baik itu dalam negeri maupun luar negeri. Pemberitaan program ini baik di media masa maupun media elektronik dan media online sangat diperlukan untuk mengembangkan program ini.
b. Kerjasama dengan berbagai pihak. PTPN X sebagai pelaksana program ini haruslah bekerjasama dengan berbagai pihak dan instansi. Baik itu pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan kota, dinas pariwisata dan kebudayaan, dinas pendidikan, swasta, organisasi dan masyarakat sekitar pabrik gula.
c. Pelaksanaan kegiatan baik itu pameran, seminar, pertunjukan budaya dll di house of sugar yang dilakukan tiap bulan juga merupakan sarana penting untuk menarik minat para wisatawan untuk datang dan berkunjung ke house of sugar dan menikmati perjalanan dengan Trip to Sugar Factory.
Demikian ide dan gagasan sederhana mengenai pengembangan wisata pabrik gula. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk pengembangan dan kemajuan potensi wisata bernuansa sejarah gula.
Sumber dokumentasi :
1. pendidikan4sejarah.blogspot.com
2. food-Info.net
3. tour jogja.com