Jumat, 28 Februari 2014

Baju Kreditan

Di tempat kamu ada orang yang suka menawarkan pakaian kreditan? Ambil barang dulu, bayarnya per hari, per minggu, atau kadang per bulan. Kalau sudah lunas bisa ambil lagi, kadang ada yang belum lunas sudah ambil lagi. Hihihi. Di tempatku lagi moncer lagi nih.

Kemarin sore, tadi pagi, wah...pada datang semua. Rumahku jadi salah satu tempat pemberhentian ibu kredit (penjual pakaian kreditan). Dagangannya disebar sana-sini kemudian ibu-ibu di sekitar rumah pada nimbrung. Ramai banget pokoknya. Aku juga suka sekali ikutan nimbrung, nggak selalu beli sih, tapi ikutan heboh sana-sini.

Berbagai macam baju ada, ada selimut, handuk, sarung, dsb. Kita juga bisa pesan terlebih dahulu. Mau model kayak apa, harganya kisaran berapa, dan tentunya bayarnya bisa dicicil. Ada yang Rp 10.000/angsuran, Rp 20.000/angsuran, macam-macam-lah. Aku sendiri kemarin pesan baju gamis, tapi yang bayar ibu. Hahaha. Belum ada barangnya, jadi nunggu dulu, entah kapan lagi datangnya.

Mengenai harganya? Ehm, ada juga yang cocok, tapi ada juga yang wow, 2x lipat dari harga seharusnya apabila kita beli dengan uang kontan. Namanya juga kredit ya, kadang minggu ini bayar, minggu depannya bayar, eh dua minggu selanjutnya libur. Kasihan kan ibu kredit. Kalau mau murah ya bisa beli langsung di toko ya? Dari beberapa barang yang dibawa ibu kredit, ada satu hal yang tidak aku temukan, kerudung. Ibu penjual tidak pernah bawa, kalau ada kan aku bisa juga ikutan kredit. Loh...

Enaknya membeli di ibu kredit itu ya pasti kita tak perlu mengeluarkan uang kontan dalam jumlah banyak, istilahnya uang bisa diolor-olor untuk keperluan yang lain. Eh, eh, eh, ada untung pasti ada uginya juga lho. Apa hayo? Seringkali baju yang kita beli di  ibu kredit itu banyak yang punya, kembaran gitu. Nah, kalau mau beli di ibu kredit pintar pilah-pilah ya? Selamat belanja.

Kamis, 27 Februari 2014

Bonus Kuota Internet dari Indosat


Semenjak SMP, aku sudah pakai kartu prabayar IM3 dari provider Indosat. Tapi sering ganti-ganti nomor, untuk nomor handphone yang sekarang kira-kira baru 3 tahun. Alasan memilih kartu prabayar ini salah satunya karena bonus SMS yang ditawarkan (dulu). Meskipun sekarang bonusnya tak sebanyak kartu prabayar lainnya, tapi salah satu programnya yang Ce-Esan membuatku nyaman untuk setia menggunakannya. Setelah 3x kirim SMS aku bisa SMS-an sepuasnya dengan dia. Alasan lain, kartu prabayar ini sinyalnya lumayanlah kalau diajak jalan-jalan.

Sebulan aku paling banyak menghabiskan pulsa handphone sebesar Rp 50.000, Rp 25.000 untuk paket internet dan setengahnya lagi untuk SMS atau telepon. Selain program Ce-Esan, program yang saat ini aku suka banget dari Indosat adalah paket internet yang Rp 25.000/6GB. Tapi sayang, program itu akan berakhir 31 Maret 2014 ini.

Tiga tahun berlangganan bisa disebut pelanggan setia?

Semalam dapat SMS dari Indosat yang memberitahukan aku mendapat bonus kuota internet dari Indosat sebesar 200 MB sebagai apresiasi karena aku telah setiap pada provider ini. Ciieee...Alhamdulillah, lumayanlah ya dapat tambahan kuota internet. Aku pun segera cek di *363*77#, dan ternyata memang benar, aku mendapat bonus kuota internet dari Indosat.

Tadi pagi, saat beres-beres meja belajar, aku cek baterai handphone yang satunya. Eh, ada SMS. Aku baca. Ternyata ada pemberitahuan juga kalau nomorku yang satu ini (Indosat-Mentari) juga dapat bonus kuota internet dari Indosat. Padahal nomor tersebut belum ada satu bulan lho. Nah, apakah kamu juga pengguna kartu prabayar dari Indosat? Dapat bonus kuota internet dari Indosat juga? Selamat ya? Semoga bermanfaat dan buat Indosat jangan sungkan-sungkan kalau mau bagi bonus kuota internet setiap hari, eh, setiap buan juga nggak masalah. Terimakasih Indosat.

Rabu, 26 Februari 2014

STATUS PENGIRIMAN JNE

Beberapa bulan ini saya disibukan dengan bisnis Online hehe mungkin mau mampir ke Olshop saya bisa kunjungi https://www.facebook.com/pelangi.busana.5 ada baju dll.. 

karena bisnis Online, maka saya juga harus mengenal expidisi pengiriman barang. lha salah satunya adalah JNE. beberapa istilah dari JNE memang awalnya masing asing bagi saya tapi beberapa pengiriman akhirnya bisa paham. 

Berikut ini adalah beberapa istilah pengiriman dari JNE :


Manifest : Barang baru didaftarkan di kantor JNE asal pengiriman
On-Process : Barang sedang dalam proses pengiriman/perjalanan
On-Transit :  Barang sedang transit di kota tertentu
Received On Destination : Barang telah sampai di kota tujuan dan akan dikirim ke alamat tujuan
Delivered : Barang telah diterima di alamat yang dituju dan biasanya tertera nama penerima barang tersebut
Criss Cross : Barang tertukar
Cnee Unknown : Nama penerima tidak dikenal saat dilakukan pengantaran ke alamat tujuan
AU to OPS : Antar ulang/serah terima dari bagian undelivery (bagian yang menangani kiriman yang bermasalah) ke bagian operasional untuk dilakukan pengantaran ulang ke alamat tujuan yang lebih lengkap dan jelas
AU (Antar Ulang) : Barang diantar ulang, karena tidak sempat terantar pada hari sebelumnya
Redelivery : Antar ulang
BA (Bad Address) : Alamat tidak lengkap/jelas, kurang RT/RW, kelurahan, nomor rumah, gang, dsb.
MR (misroute) : Salah antar, salah kirim, salah jalur
Closed Once Delivery Attempt : Kurir telah datang tetapi rumah alamat penerima tutup/kosong
NTH (Not At Home?) : Penerima tidak ada di rumah(sedang keluar)

Oke semoga bisa mebantu rekan2 sekalian...

Pantang Pulang Sebelum Padam

.........


Baris berbaris gagah beraniTak takut mati menantang apiOwoo.. oh sang penakluk apiOwoo.. oh sang penakluk apiTurun dari tiang panjangkan selangAral melintang terus dia terjangOwoo.. oh sang penakluk apiOwoo.. oh sang penakluk apiTak pernah takut matiTaruhkan nyawa tolong sesamaKuatkan raga selamatkan jiwaOwoo.. oh sang penakluk apiOwoo.. oh sang penakluk apiTak pernah takut matiTak

Pendidikan kecakapan hidup


Menurut definisi World Health Organization (WHO), life skills atau ketrampilan hidup adalah kemampuan untuk berperilaku yang adaptif dan positif yang membuat seseorang dapat menyelesaikan kebutuhan dan tantangan sehari-hari dengan efektif. Definisi itu adalah menurut World Health Organization (WHO). Pendidikan kecakapan hidup memang bukan sesuatu yang baru. Yang benar-benar baru adalah bahwa

Download Animasi Geografi

Tulisan kali ini saya akan memposting berbagai  Flash Geografi atau (Flash Learning) atau lebih familiar disebut dengan animasi pembelajaran geografi. Pada tulisan sebelumnya saya sudah memposting berbagi contoh animasi materi geografi dan pada tulisan kali ini saya ingin berbagi file-file flash geografi  yang saya miliki. Anda bisa download Animasi geografi dengan gratis di bawah ini. Semoga bisa bermanfaat dan membantu dalam proses pembelajaran dikelas, sehingga pembelajaran tidak lagi monoton. Silahkan untuk menyimak terlebih dulu bagaimana cara mendownload di smart geografi [klik], agar mempermudah anda.
Salam Guru Smart!

Tsunami - [Download]
Terumbu Karang [Download]
Pangea [Download]
Sungai di Benua Afrika [Download]
Amerika Tengah & Selatan -  [Download]
Penginderaan Jauh - [Download]
El Nino - [Download]
Antroosfer - [Download]
Tipe Batuan - [Download]
Tata Surya - [Download]
Sungai - [Download]
Struktur Bumi - [Download]
Proyeksi Peta - [Download]
Musim - [Download]
Batuan - [Download]
Global Warming - [Download]
Gerhana - [Download]
Pola Keruangan Desa-Kota - [Download]
Gempa Bumi - [Download]
Siklus Hidrologi - [Download]
Lapisan Atmoser - [Download]
Gerak Konvergen - [Download]
Awan - [Download]
Alam Semesta - [Download]
Benua Afrika - [Download]
USA - [Download]
Benua Asia - [Download]
Kanda - [Download]
Benua Eropa - [Download]

Jangan lupa untuk bisa membuka animasi si atas, pastikan dalam komputer anda sudah terinstal program untuk membuka file swf/ flash.

Sumber: Dari berbagai situs dalam dan luar negeri

Curhat Rasa ‘Setan’ Seputar Skripsi

Aku mulai dari mana ya? Bingung.
Saat aku menulis postingan ini, TV sedang menontonku mengerjakan validasi penelitian yang seharusnya sudah aku kerjakan duluuu banget. Ngapain aja selama ini? Kebanyakan nge-blog? Bantuin bapak ibuk?

“Kebanyakan alesan!”

Semangatku untuk mengerjakan skripsi ini mulai muncul, sekalipun sangat minim. Kemalasanku, terlalu banyaknya alasan karena ini dan itu tak akan merubah kenyataan kalau skripsi ini akan kelar sendirinya.


Teman seangkatanku saja sudah berkali-kali bimbingan, aku? Asyik menulis sana-sini melupakan tugas utamaku. Asyik membuat alasan sana-sini. Asyik membuat kesibukan sendiri. Asyik dengan rasa ‘setan’ ini.

“Bapak ibuk kamu itu nguliahin kamu bukan untuk nulis, tapi buat cepetan wisuda dan bekerja.”

Entah setan atau malaikat yang seringkali membisikkan kalimat tersebut di telingaku, tapi yang pasti sering juga mengalahkan semangatku. Olala...

Ah, kenapa aku ini? Kurang apa coba? Orangtua yang begitu cinta dan selalu mensuportku, abi yang dengan setia menawarkan semangatnya, media yang selalu tersedia. Bodohkan aku ini? Dan aku sadar itu. Terkutuk lagi aku membiarkan semua rasa ‘setan’ itu membawa pergi kesuksesanku.

Lumrahkah mahasiswa tingkat akhir seperti ini? Di mana semangat kuliahku seperti dulu? Di mana? Di mana Ika yang selalu menggebu-gebu? Di mana Ika yang selalu ceria? Di mana Ika yang selalu bisa buat orang terkagum-kagum? Di mana?

Mendapat kabar kalau aku nggak bisa wisuda April nanti karena peraturan kampus, membuatku semakin berleha. Ah, ya sudahlah kan masih ada waktu lamaaaaa sekali buat berleha-leha. Nanti ah, nanti ah....rasa ’setan’ itu semakin menjadi dalam diri.

Malam ini, ada yang nonton 5 cm? Ian, salah satu tokoh dalam cerita tersebut. Dia berjuang menyelesaikan bab 2 nya hanya dalam waktu 4 hari. Nah aku? Tinggal revisi dikit saja hampir 2 minggu. Wooooyyy...aku nggak niat ya? Ha? Nggak niat?

Ah, aku semakin meracau tak jelas. Tulisan ini pun semakin tak jelas. Pasti. Aku tak nyaman dengan rasa ‘setan’ ini. Aku sendiri yang harus melawannya. Terlalu banyak waktu yang sudah terlewatkan begitu saja. Ya, aku sadar itu. Aku tak ingin hanya sadar, tapi aku ingin mengerjakan skripsiku ini. Ayo! Semangat! Ya, SEMANGAT!

Aku bermalas-malasan, maka kesuksesan-kesuksesan yang harusnya bisa kucapai akan terlewat begitu saja. OH, NO!

Senin, 24 Februari 2014

FUN SCIENCE 2014

FUN SCIENCE 2014,we love batik.


kami  datang, kami senang, kami menang

Alhamdulillah, walaupun belum menjadi juara umum dan menjadi juara semuanya, beberapa siswa berhasil mengukir nama di pentas tingkat Jateng-DIY dalam lomba yang diadakan oleh YPII NURUL JANNAH Semarang, pada hari Ahad tanggal 23 Februari 2014.




DIFAQ S H (kelas 4), juara 9 IPA



Dyandra (kelas 2), juara 10 IPA



ARYA (

Ikuti Lomba Mobile Edukasi 2014 !!!

Program mobile edukasi merupakan salah satu model pembelajaran multimedia yang dikembangkan oleh BPMP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Keunikan dari model ini adalah menggunakan alat (device) handphone, dimana sudah cukup banyak masyarakat menggunakan atau memanfaatkannya sebagai alat komunikasi. Namun BPMP mencoba untuk memanfaatkan handphone sebagai alat untuk belajar bagi siswa, guru maupun masyarakat secara umum.

Untuk mempopulerkan program mobile learning yang dikembangkan oleh BPMP, maka BPMP mengajak masyarakat khususnya siswa dan guru untuk berperan serta mengembangkan bahan ajar multimedia dalam bentuk kegiatan lomba pembuatan mobile learning untuk dua kategori, yakni kategori umum dan pelajar.

image

Lomba Mobile Edukasi 2014 bertujuan untuk:

  1. Memotivasi masyarakat untuk mengembangkan bahan belajar interaktif melalui perangkat mobile/handphone.
  2. Memotivasi siswa sekolah akan pentingnya bahan ajar /media pembelajaran berbasis TIK sebagai penunjang proses pembelajaran, khususnya mobile edukasi.
  3. Membentuk budaya pembelajaran yang inovatif dan kreatif bagi seluruh siswa sekolah melalui bahan ajar/media pembelajaran berbasis TIK, khususnya mobile edukasi.
  4. Memperkaya konten pendidikan di internet.

Pendaftaran dan Pengumpulan Karya

Waktu dan Tempat

Dilaksanakan pada 1 April 2014 sampai 1 September 2014 secara online.

Rincian Kegiatan

Setelah kegiatan sosialisasi selesai, dilanjutkan dengan penentuan waktu pengiriman hasil karya lomba bagi peserta. Waktu pengiriman hasil karya lomba bagi peserta ditentukan selama 5 bulan. Total karya yang ikut dalam lomba mobile edukasi 2014 ini diharapkan lebih dari 240 karya.

Pendaftaran dan pengumpulan karya yang bertujuan untuk menjaring karya peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Pendaftaran dilakukan secara online, jadi calon peserta lomba agar dapat mendaftar diwajibkan mengunjungi web resmi lomba di http://m-edukasi.kemdikbud.go.id/lomba.

Langkah-langkah Pendaftaran

  • Kunjungi web http://m-edukasi.kemdikbud.go.id/lomba
  • Daftar menjadi member web
  • Nama user peserta adalah alamat email yang dimasukkan
  • Dengan menjadi member peserta bisa memperbaiki/melengkapi biodata dan mengupload/merefisi karya yang di ajukan.
Persyaratan Peserta :
  1. Lomba dibagi menjadi tiga kategori yaitu :
    • Kategori Pelajar : SMP, SMA/SMK atau sederajat (saat grandfinal masih berstatus pelajar dengan menunjukkan bukti yang syah)
    • � Kategori Guru : guru segala jenjang (saat grandfinal masih berstatus guru dengan menunjukkan surat keterangan dari kepala sekolah).
    • Kategori Umum : mahasiswa atau masyarakat umum.
  2. Karakteristik Peserta
    • Bersifat perorangan
    • Bersifat kelompok maksimal 3 orang (panitia hanya menanggung biaya akomodasi hanya 1 orang saat presentasi di babak final)
Persyaratan Karya :
  1. Karya berupa program Aplikasi Handphone untuk Pembelajaran Mandiri
  2. Karya adalah original dalam ide dan kreasi yang dapat dibuktikan dalam penjurian.
  3. Aplikasi boleh dikembangkan dengan platform apa saja (Misal : flash, flashlite, java, android atau apapun software pengembangnya)
  4. Didalam program mencantumkan tema (judul), mata pelajaran, jenjang dan nama/identitas anda.
  5. Tema bebas tetapi tidak boleh sama dengan yang pernah di sajikan dalam m-edukasi.kemdikbud.go.id
  6. Disajikan dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar , kecuali mata pelajaran bahasa asing.
  7. Peserta yang masuk final 15 besar per kategori, menyertakan SourceCode atau ReSource saat presentasi di Grandfinal.
  8. Karya yang dilombakan belum pernah dipublikasikan dan/atau menjadi juara di tingkat nasional.
  9. Syarat utama karya adalah "Karya berupa aplikasi/konten pembelajaran yang dijalankan pada handphone/tablet".
Ketentuan Umum
  1. Peserta yang layak mengikuti adalah Warga Negara Indonesia (WNI).
  2. Panitia berhak membatalkan kepesertaan calon peserta bila peserta atau karya tidak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
  3. Keputusan panitia dan juri tidak dapat diganggu gugat.
  4. Peserta diwajibkan aktif mengikuti berita/informasi dari panitia lomba melalui website, email dan media sosial resmi lomba.
  5. Panitia tidak menerima komplain keterlambatan dikarenakan peserta tidak mengikuti berita/informasi dari panitia lomba.
  6. Karya lomba yang diikutsertakan bersedia untuk diupload di web resmi Balai Pengembangan Multimedia Pendidikan http://m-edukasi.kemdikbud.go.id agar dapat dimanfaatkan oleh seluruh insan pendidikan.

 

Penyerahan Hadiah juara 1 per kategori akan di laksanakan pada Festival e-Pendidikan tingkat Nasional. Total keseluruhan hadiah yang disediakan untuk semua kategori sebesar Rp. 236.500.000,-.

Hadiah untuk Pemenang Kategori Pelajar

  • Juara 1 : Piala, Sertifikat, merchadise dan Hadiah, Total Rp. 10.000.000,-
  • Juara 2 : Piala, Sertifikat, merchadise dan Hadiah, Total Rp. 7.500.000,-
  • Juara 3 : Piala, Sertifikat, merchadise dan Hadiah, Total Rp. 5.000.000,-
  • Terbaik 4-25 : Sertifikat, merchadise dan Hadiah, Total Rp. 2.000.000,-
Hadiah untuk Pemenang Kategori Guru
  • Juara 1 : Piala, Sertifikat, merchadise dan Hadiah, Total Rp. 12.500.000,-
  • Juara 2 : Piala, Sertifikat, merchadise dan Hadiah, Total Rp. 10.000.000,-
  • Juara 3 : Piala, Sertifikat, merchadise dan Hadiah, Total Rp. 7.500.000,-
  • Terbaik 4-25 : Sertifikat, merchadise dan Hadiah, Total Rp. 2.500.000,-
Hadiah untuk Pemenang Kategori Umum
  • Juara 1 : Piala, Sertifikat, merchadise dan Hadiah, Total Rp. 12.500.000,-
  • Juara 2 : Piala, Sertifikat, merchadise dan Hadiah, Total Rp. 10.000.000,-
  • Juara 3 : Piala, Sertifikat, merchadise dan Hadiah, Total Rp. 7.500.000,-
  • Terbaik 4-25 : Sertifikat, merchadise dan Hadiah, Total Rp. 2.500.000,-

25 karya terbaik (selain juara) dari masing masing kategori akan mendapatkan sertifikat, merchandise dan uang pembinaan

 

Anda memiliki karya mobile learning? Ayo, tunggu apalagi …segeralah bergabung !

Jumat, 21 Februari 2014

Hidupkan Kembali Facebook FLP Kudus

FLP itu ada di setiap daerah ya? Sebut saja per kabupaten. Buku karya FLP juga sangat banyak. Sangat produktif. Itulah pikirku saat pertama kali menemukan beberapa buku di toko buku dengan sampul belakang bertuliskan FLP Jogja, FLP Pati, dsb.

“Kalau setiap daerah ada, di Kudus pasti juga ada.” batinku.

Kemudian aku searching di facebook dengan keyword FLP. Banyak sekali yang muncul, ku scroll ke bawah, ku cari FLP Kudus. Gabung.

Berbulan-bulan gabung di FLP Kudus, tak ada apa-apa. Ku putuskan untuk searching FLP lagi. Pilihan jatuh pada FLP daerah lain yang sifatnya grup terbuka. Aku bisa melihat-lihat postingan di wall grup tersebut. Ada yang berbeda di sini, tiap anggota sangat aktif untuk memposting karyanya dan anggota lain memberikan masukan atas karya temannya. Ada juga info-info pembuatan antologi (pertama kali aku tahu antologi itu apa ya dari menyelinap di grup FLP), dan acara kopdar-an untuk membedah suatu buku. Wah, ini asyik banget. Aku yang notabene baru belajar mengenal dunia menulis kalau ada feedback yang baik dari teman lainnya akan semakin membuatku semangat untuk terus belajar, dan belajar.

Keberadaan facebook FLP menurutku sangat membantu komunkasi dan kemajuan belajar menulis dari masing-masing anggota. Tak dipungkiri masing-maisng anggota memiliki kegiatan dan kesibukan sehari-harinya. Dengan adanya facebook FLP ini akan lebih mudah terkoneksi hanya sekali klik.
Hasil searching di facebook
Ingin rasanya aku nimbrung ke FLP tersebut, akan tetapi letaknya kan jauh dari daerahku, kenapa tidak mencoba mencari tahu kenapa facebook FLP Kudus sepi? Akhirnya aku mencari siapa yang menjadi pentolan di FLP Kudus. Aku add facebooknya, dan aku inbox. Baru seminggu kemudian inboxku dibalas.

“Mbak Ika kalau berkenan silahkan dikelola lagi FLP Kudus. Soalnya ketua yang dulu sekarang sudah pindah ke Solo. Jadi, tidak ada yang handle.”

Begitulah kira-kira isi inbox beliau.

Aku diminta handle FLP Kudus? Wah, dunia menulis saja aku masih abal-abal. Otomatis aku tak sanggup. Sedihnya, sampai sekarang FLP Kudus, terkhusus facebooknya tetap saja sepi.

Di milad FLP yang ke-17 ini, khususnya untuk FLP Kudus semoga bisa aktif kembali agar bisa menampung dan mewadahi karya anak bangsa sesuai dengan program kerja FLP. Dengan banyaknya komunitas-komunitas menulis yang bermunculan, semoga FLP selalu produktif menghasilkan anak bangsa yang cerdas menulis. Ayo, menulis!




GA dari Hayano-Lokoggaya


Berkali-kali ikutan GA di blog Hayano Handmade, berkali-kali juga belum beruntung? Ah, sama. Terus kamu mau nyerah gitu aja? Jangan! Kali ini Hayano menggandeng Lokoggaya ngadain giveaway lagi lho. Asyiiikk....

Siapa tahu kali ini kita yang beruntung? Aamiin. He :)


Hadiahnya apa? Ini nih. Dua tas cantik yang kecee abis.



Bagaimana? Ngileer banget mau tahu bagaimana caranya? Langsung cek DI SINI ya?
JANGAN SAMPAI KETINGGALAN, OK?

Sumber Info: Hayano Handmade

Kamis, 20 Februari 2014

Bahayanya Koran Bekas Pembungkus Gorengan

Masih ingat postinganku yang berjudul “Untuk Para Penikmat Es Teh”? Ah, belum juga hilang rasa heranku, kini aku menemukan lagi kecurangan dari penjual gorengan. Terlepas dari prasangka kalau penjual itu sengaja atau tidak untuk mencari keuntungan, secara jelas koran bekas memang tidak seharusnya digunakan sebagai pembungkus gorengan. Koran yang seharusnya mendapat giliran untuk digiling dan diproses menjadi kertas lagi justru malah menjadi pembungkus gorengan.

Tempo hari, ibu menawarkan gorengan yang disebut tahu mercon. Tahu ini seperti gorengan tahu isi biasa akan tetapi isinya bukan kol dan wortel melainkan irisan jamur yang sudah dicampur dengan bumbu. Nama mercon diberikan dengan dalih rasanya pedas yang cetar seperti mercon. Padahal kalau di mulutku tak pedas-pedas amat. Ibu juga sependapat. Tapi lumayan lah, kan gratisan.


Kembali ke koran bekas, mendapati adanya koran yang sobek dan penuh dengan minyak di depan rumah, aku ingat pada tahu mercon tersebut dan bertanya pada ibu, “Bu, ini bungkus tahu yang tadi ya?” Sudah kuduga ibu meng-iyakan. Korannya dari mana ini? Dari pemulungkah? Kan kotor. Koran yang ada di rumahku saja sekalipun diletakkan di rak tetap berdebu dan kotor banget. Lha pembungkus itu? Aku kan tidak tahu asalnya dari mana? Haduh, perutku (sambil ngelus-ngelus perut).

Koran bekas itu berbahaya nggak ya? Penasaran dengan kelayakan koran bekas sebagai pembungkus gorengan, aku pun searching di google. Coba tebak apa yang aku temukan?

Aku lansir dari www.pdpersi.co.id, Direktur Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya BPOM yaitu Mustofa mengungkapkan bahwa tinta yang digunakan untuk mencetak koran dan majalah dapat mengandung Pb atau logam timbal yang berbahaya karena dapat berpindah ke pangan dan masuk ke dalam tubuh manusia, selain itu bahaya juga ditimbulkan oleh pewarna koran atau majalah tersebut.

Timbal tersebut dapat berpindah dari kertas ke gorengan kemungkinan disebabkan oleh adanya suhu tinggi dari gorengan yang masih hangat sehingga timbal tersebut dapat luntur dan menempel di gorengan.

Pernyataan tersebut ditambah lagi dengan keterangan yang aku lansir dari www.smartdetoxsynergy.com, bahwa timbal tersebut masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan atau pencernaan menuju sistem peredaran darah. Kalau sudah sampai pada peredaran darah pastinya akan menyebar ke seluruh tubuh. Hii...

Tak ada niatan untuk menakut-nakuti atau mematikan rezeki orang. Akan tetapi, kalau kita mencegah kan lebih baik daripada mengobati. Masak iya, selamanya makan uang haram? Bagaimana caranya?
  • Penjual

Boleh menggunakan koran bekas tapi hanya sebagai lapisan luar dari kertas minyak (khusus untuk makanan yang ada lilinnya yang terbuat dari tumbuhan) yang membungkus gorengan. Tentunya dibersihkan dulu ya. Memang, kertas minyak harganya lebih mahal, akan tetapi kalau pembelinya sehat kan pasti akan membeli gorengan juga di tempat yang sama.
  • Pembeli

Pastikan dulu sebelum membeli gorengan di penjual, pembungkus apa yang digunakan? Kalau perlu bawa dari rumah sendiri. Lebih terpercaya. Kalau tidak ya buat gorengan sendiri di rumah. Hahahaha. Bukan pembeli ya namanya.

'Halah, biasanya aku juga beli kayak gitu. Tapi biasa saja.'

Ada yang berpendapat seperti di atas? Inilah sikap menyepelekan yang perlu diubah sekarang juga. Sekali dua kali memang tidak akan terlihat dampak buruk dari penggunaan koran bekas ini. Apabila digunakan secara terus menerus kanker-lah yang akan menghampiri. Hayo, masih mau merasakan bahayanya koran bekas pembungkus gorengan?

Daftar kelulusan Hasil CPNS Honorer k2 di beberapa provinsi . sumber Menpan


Provinsi DKI Jakarta (1 Kab/Kota)
Provinsi DI Yogyakarta (6 Kab/Kota)
Provinsi Jawa Tengah (36 Kab/Kota)
Provinsi Bali (10 Kab/Kota)
Provinsi Bangka Belitung (7 Kab/Kota)
Provinsi Bengkulu (9 Kab/Kota)
Provinsi Gorontalo (6 Kab/Kota)
Provinsi Jawa Timur (39 Kab/Kota)
Provinsi Jawa Barat (25 Kab/Kota)
Provinsi Kalimantan Barat (15 Kab/Kota)
Provinsi Kalimantan Selatan (13 Kab/Kota)
Provinsi Kalimantan Tengah (15 Kab/Kota)
Provinsi Kalimantan Timur (9 Kab/Kota)
Provinsi Kalimantan Utara (5 Kab/Kota)
Provinsi Kepulauan Riau (7 Kab/Kota)
Provinsi NTB (11 Kab/Kota)
Provinsi Riau (11 Kab/Kota)
Provinsi Sumatera Utara (29 Kab/Kota)
Provinsi Jambi (12 Kab/Kota)
Provinsi Lampung (15 Kab/Kota)
Provinsi Sulawesi Utara (15 Kab/Kota)
Provinsi Sumatera Barat (20 Kab/Kota)
Provinsi Sumatera Selatan (15 Kab/Kota)
Provinsi Banten (9 Kab/Kota)
Provinsi Sulawesi Barat (6 Kab/Kota)
Provinsi Sulawesi Selatan (24 Kab/Kota)
Provinsi Sulawesi Tengah (12 Kab/Kota)
Provinsi Sulawesi Tenggara (13 Kab/Kota)
Provinsi Aceh (23 Kab/Kota)

Rabu, 19 Februari 2014

Sikap Saling Menghargai


Bermula dari SMS teman yang memintaku untuk menggantikannya mengisi acara di suatu kampus. Sebelum memutuskan ya, aku meminta pertimbangan beberapa orang termasuk ibuku. Semua bilang oke, maka aku menyetujui tawaran temanku itu. Itung-itung menyalurkan hobiku.

Ika mendongeng untuk anak-anak PAUD
Sehari kemudian ada yang SMS, kusebut si A, "Mbak, bisa mengisi dongeng di acara ini?" Aku tanyakan beberapa hal berkaitan dengan kegiatan tersebut, seperti tema, jumlah audience yang datang, dan yang dikehendaki nanti aku mendongeng untuk siapa. Dari beberapa pertanyaan yang aku tanyakan yang pasti jawabannya hanya target mendongengku nanti adalah anak TK. Oke.

Aku bertanya lagi, "Acara itu kapan?" Si A menjawab awal bulan Februari. Wah berarti masih lama ya. Sekitar sebulanan, batinku. Satu minggu dari SMS tersebut, si A meminta ketemuan. Baiklah, akhirnya aku pergi ke kampus tersebut dengan tujuan ya bertemu dengan si A. Aku parkir motorku dan kemudian mengambil handphone hendak menghubungi si A untuk menanyakan di mana posisinya.


Wah, ternyata ada 3 panggilan masuk dan 4 SMS dari si A yang menanyakan posisiku. Langsung kupencet keypad handphoneku, "Ini sudah sampai. Saya tunggu di tempat sono." Lama aku menunggu si A. 10 menit kemudian si A datang. Tak ada 5 menit kami mengobrol kemudian dia pamit. Batinku, lah kok obrolannya sama dengan yang di SMS. Kalau kayak gini mending ketemunya nanti saja kalau sudah pasti tangggal dan jam mainnya. Hadeh.

Ku anggap semua baik-baik saja. Lumrah, mahasiswa baru mencicipi acara besar. Mungkin.

Seminggu sebelum hari H. Si A SMS aku lagi.
"Mbak jangan lupa Kamis depan ya, nanti jam 8, ada 70 anak TK yang hadir."
Aku iya kan. Aku pun mempersiapkan dongeng apa yang akan aku bawakan dan medianya. Sampai pada SMS dari sebuah nomor (kusebut si B) yang mengatas namakan panitia acara tersebut.

"Mbak, besok bisa kan dongeng? Dari ...."
Aku yang baru tahu ada SMS tersebut Rabu pagi (19 Februari 2014) syok. SMS itu pun dikirim hampir pukul 21.00 disaat aku sudah tidur karena kelelahan habis nguli seharian.

"Loh, bukannya besok ya? Kan kesepakatan awal dari si A Kamis." balasku.
"Seharusnya hari ini, Mbak". jawab si B lagi.
"Wah, kalau hari ini aku nggak bisa. Sudah ada acara."

Si B mengucapkan maaf dan mengutarakan kalau aku nggak bisa nggak papa. Hem, ada sedikit rasa kecewa dalam hatiku. Setelah aku persiapkan tapi ternyata malah seperti ini.

Aku pun sms si A untuk memastikan apakah kabar tersebut benar adanya. Apa jawaban si A?

"Aku kurang tahu, Mbak. Aku lagi nggak di sana (kumpul dengan panitia). Coba tanya di no ini, Mbak."

Setelah kulihat, ternyata itu nomor si B. Ah, terasa sangat lucu semua ini. Anggota satu dengan anggota lainnya seperti tak ada komunikasi dan parahnya justru menimbulkan rasa tidak nyaman pada orang lain. Siapa lagi kalau bukan aku? Okelah, aku ini memang bukan pendongeng ulung, usia kami juga sama, tapi setidaknya kalau ada komunikasi yang jelas, tidak akan ada yang merasa tidak dihargai karena waktu, pikiran dan tenaga telah hilang sia-sia.

Ku kembalikan lagi ke Allah, mungkin dahulu aku pernah (juga) tidak menghargai, suka menyepelekan orang lain sehingga sekarang aku juga mendapat perlakuan yang sama. Aku juga berpikir ini akan ada hikmahnya. Aku tak diijinkan pergi oleh Allah karena suatu hal. Entah apa lihat saja nanti.

Mari, belajar menghargai orang lain, sekecil apapun itu!

Senin, 17 Februari 2014

Host di Dangdut Academy Indonesia

Dangdut itu bukan lagi musiknya wong deso. Dangdut kini telah merajai segala kalangan. Salah satunya kalangan di keluargaku. Setiap malam pasti ada suara penyanyi dangdut yang keluar dari si kotak ajaib, televisi.

Pasti tahu ya acara lomba menyanyi lagu dangdut di Indosiar, Dangdut Academy Indonesia. Mau tidak mau aku yang bukan termasuk penikmat lagu dangdut (suka goyang-goyang juga sih, he) nonton juga. Dari 3 penghuni rumah yang 2 nonton acara tersebut, aku ya ikut juga nonton. Ada yang nonton juga?

Setelah seminggu acara ini berturut-turut tayang di televisi, ada satu poin yang jadi sorotanku. Host atau pembawa acara tersebut. Ini memang sengaja ganti tiap harinya? Awalnya dulu Rina Nose dengan Ramzi, kemudian Ramzi sendirian, ganti lagi Bianca, dan terakhir aku lihat adalah Irfan Hakim.


Kalau boleh menilai, Rina Nose dan Ramzi, kalau ada 5 bintang aku beri 3 lah untuk kinerja mereka. Ramzi saat sendirian dapat 4 bintang tapi aduh bawaannya acara jadi lama banget, berantem terus dengan Mr. Lebay (Saipul Jamil). Okelah kalau tek-tok dengan juri dan biduan. Bianca? Satu bintang untuk Bianca. Acara tersebut jadi terlihat amburadul, lupa memberi kesempatan pada juri untuk berkomentar dan kesannya acara tidak runtut. Bianca lebih cocok kalau nge-host bareng-bareng. Terakhir, Irfan Hakim dapat 4 bintang, ini host memang sudah malang melintang di berbagai acara, pengajian OK, formal-formal juga OK, dan ini di Dangdut Academy Indonesia juga OK. Pas terus kalau tek-tok dengan juri dan biduan.

Kembali ke masalah ganti-ganti host di Dangdut Academy Indonesia. Menurutku, berganti-gantinya host di acara Dangdut Academy Indonesia ini justru kurang memberikan kesan khas pada acara tersebut. Selain juri dan biduannya, host kan pentolan acara tersebut. Jadi, host juga penting untuk acara tersebut. Apalagi kalau host-nya cerdas dalam mengatur jalannya acara. Jangan sampai penonton sepertiku ini bingung, “Sebenarnya host di Dangdut Academy Indonesia siapa sih?”

Tersengat Semangat

Rasanya sedikit hopeless ketika diminta oleh dosen pembimbing untuk merubah total bab 4 ku. Huh, ini mengerjakannya sampai nggak tidur lho, Bu! Halah, lebay. Semua pejuang skripsi normalnya juga seperti itu, mungkin. Tapi mau nggak mau aku harus mengerjakannya.

Parahnya lagi beliau memintaku untuk menyamakan dengan teman yang juga bimbingan dengan beliau. Kalau sudah sesuai format di buku panduan tapi cara penyampaiannya beda kan nggak papa. Halah, idealisnya keluar. Nurut dosen pembimbing saja lah. Mau lulus April 2014 nggak?


Haha. Kalau ingat bulan April rasanya seperti ada sengatan semangat yang begitu menggelora dalam dada. Semoga aku bisa wisuda di bulan April nanti (Allah pasti membaca tulisan ini kan), Aamiin. 

Lain bulan April, lain lagi dengan sengatan semangat dari teman-teman yang aku temui saat bimbingan.
“Loh, Mbak-nya bimbingan atau apa?” tanyaku pada seseorang yang tak ku tahu siapa namanya, tapi aku tahu dia kelas apa.
“Ini bimbingan Bab 4, Mbak.”
“Loh, cepet banget? Sudah ujian proposal ya?” tanyaku lagi.
“Sudah, Mbak tanggal 21 kemarin.”

Wow, menurutku ini anak amazing banget. Aku disalip nih! Hahahaha. Aku kok baru sekali bimbingan. Kalau nggak rajin-rajin aku nanti malah nggak wisuda-wisuda nih. Ayo, SEMANGAT!

Lain lagi cerita yang satu ini,
“Bimbingan siapa, Nok?”
“Bu ini, susah banget nemuinnya. Kemarin rapat terus,  kalau sudah siang nggak mau bimbingan.” sesalnya.
“Oh...lha sudah sampai bab berapa?” tanyaku lagi.
“Baru bab 1, itu aja belum ACC juga kok.”
“Ya, Allah...” ucapku.

Aku patut bersyukur. Ya, sekalipun dosen pembimbing ku ini suka aneh-aneh dan Miss Perfecto tapi beliau selalu memberikan semangat padaku untuk mengerjakan skrispsiku ini. Mereka? Sering di-PHP dosen pembimbingnya dan harus merelakan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk ngesot di kampus sampai sore menjelang.

Kurang apalagi coba diriku ini? Aku lebih beruntung dibandingkan teman yang lain. Ayolah, semangat begadang (lagi)!

Minggu, 16 Februari 2014

Cara Mengecek NRG Peserta Sertifikasi 2013

Menjawab pertanyaan beberapa teman yang menanti-nanti diterbitkannya NRG maka posting kali ini akan saya sampaikan cara mengecek NRG peserta sertifikasi. Setelah peserta sertifikasi 2013 mendapatkan sertifikat pendidik usai mengikuti PLPG maka kelulusan peserta sertifikasi tersebut akan divalidasi oleh pemerintah melalui Aplikasi Dapodik.

NRG atau Nomor Registrasi Guru diberikan kepada guru yang sudah dinyatakan lulus sertifikasi. Namun tidak semua guru yang sudah memiliki sertifikat pendidik memiliki NRG, proses penerbitan NRG dilakukan validitas data kelulusannya oleh BPSDMPK dan PMP. P2TK Dikdas menerima data yang sudah divalidasi oleh BPSDMPK dan PMP dan sudah diberikan NRG-nya. P2TK Dikdas tidak melakukan pembuatan NRG baik jenjang dikdas maupun jenjang lainnya. Guru yang belum memiliki sertifikat pendidik tidak akan memiliki NRG, Jika anda belum mengikuti sertfikasi maka bisa dipastikan anda tidak memiliki NRG.

image

Berikut langkah-langkah untuk mengetahui NRG peserta sertifikasi 2013 :

Pertama, silahkan masuk ke Website pengecekan Tunjangan Dikdas [ klik di sini].

Kedua, pada lembar info PTK :

  1. Masukan NUPTK sebagai UserID
  2. Masukan tanggal lahir sebagai password dengan format penulisan

    YYYYMMDD

Ketiga, masukkan kode verifikasi dan klik Submit.

image

Maka akan ditampilkan data PTK secara lengkap sebgai output dari aplikasi dapodik. Pada Status Data Kelulusan Sertifikasi dapat anda lihat NRG yang anda cari.

Demikian sekilas info mengenai cara mengecek NRG peserta sertifikasi. Semoga bermanfaat !

Blogger dan Skripsi

Untung aku ini blogger. Halah, jadi blogger baru beberapa bulan saja sudah sok. Ya, paling nggak untung diakui sebagai blogger, aku selalu berusaha konsisten lah untuk posting tulisan di blog ini.

Blogger yang aku maksud dalam postinganku ini adalah blogger tulen ya. Bukan blogger yang hanya copy paste dan menggandakan postingan sampai 10 kali dengan kalimat yang diacak, apalagi blogger yang gila banget mencari uang dari blog dengan cara yang menurutku kurang layak. Bagi kamu yang blogger tulen, selamat ya?

Selamat juga untukku. Untung aku mengenal dunia blogger. Menjadi seorang blogger itu sangat luar biasa. Betul kan? Banyak sekali manfaat yang bisa aku petik dari dunia blogger.


Secara kasat mata, dari dunia blogger aku seperti mendapat keluarga baru. Keluarga yang bisa menerima aku apa adanya dan selalu mendukungku untuk membuat postingan yang bermanfaat bagi diriku sendiri, lebih-lebih untuk orang lain. Seperti ada feedback yang nyata sehingga sehari saja meninggalkan dunia ini rasanya seperti ada yang hilang.

Secara nyata, dari dunia blogger aku dipercaya oleh teman-teman untuk membantu mengedit pekerjaan mereka. Misalnya, membantu teman untuk menyusun kalimat pada skripsinya yang sering dicorat-coret oleh dosen. Ada juga yang sengaja memintaku untuk mengedit media penelitiannya (berupa cerita narasi, pengalaman) sebelum diterjunkan di lapangan. Ah, dikira aku ini ahli. Hihihi, padahal sama saja.

Memang, kalau boleh jujur, dari dunia blogger aku memiliki kosa kata yang lebih dibandingkan mereka yang bukan blogger. Dari sering blog walking dan membaca buku, aku lebih mudah mengotak-atik kata menjadi kalimat yang runtut dan padu. Semua jalan tersebut tak semulus jalan tol. Saah satu contohnya, dulu, pertama kali bimbingan skripsi, komentar dosen pembimbingku, “bahasa kamu terlalu santai, Mbak. Ini kan skripsi."

Akhirnya curhat deh dengan teman-teman blogger. Banyak masukan yang masuk dan secara perlahan aku olah. Ya, untuk menulis di blog dan di skripsi jelas sangat berbeda. Di blog aku bisa menulis dengan bahasa populer, sedangkan di skripsi harus benar-benar ilmiah.

Sempat mandeg menulis di blog dulu sebelum skripsi ini kelar. Takut kalau bahasa blog terbawa di skripsi lagi. Tapi apa? Justru seperti ada yang hilang dari diriku. Keinginan untuk nge-blog selalu muncul, terlebih ketika sedang istirahat mengerjakan skripsi atau menunggu masa revisi. Menulislah aku.

Sampai hari ini aku masih merevisi bab 4-6 ku dan aku tak mau berhenti menulis. Biasanya sebelum aku bimbingan atau revisi aku sudah menyiapkan beberapa postingan yang aku jadwal hari terbitnya. Jadi, selama aku mengerjakan skripsi aku tetap memosting tulisan di blog.

Keep blogging!

Sabtu, 15 Februari 2014

Selangkangan di Blog Mak Pungky

Belum genap sebulan aku follow blog-nya Mak Pungky yang centilnya amit-amit *kabur tapi pesonanya sungguh cetar membabi buta. Kamu juga mau merasakan pesonanya? Kenali sosoknya di galaksipungky.blogspot.com.

Sudah berkunjung? Coba tengok deh sebelah kiri. Ya, coba tengok! Di bagian ARCHIVE! Nyolok mata banget waktu aku lihat ada tulisan “SELANGKANGAN”. Secara kasat mata pasti akan langsung berasumsi, ini nama kok sensual dan fenomenal banget ya? Kalau ada cabe-cabean dan terong-terongan lewat, pasti langsung di klik. Hahahaha.

Aku klik deh itu SELANGKANGAN (cabe-cabean dong aku? Bukan!). Apa yang aku temukan? Postingan dengan judul “Petualangan Finansial Pekerja Seks Komersial”, wow. Aku semakin penasaran apa yang Mak Pungky sampaikan di sana. Ku tarik scroll ku perlahan, ku baca, ku pahami, dan ku eja secara pasti. Tak lebih dari 15 postingan yang aku temukan di sana.

Luar biasa, melalui SELANGKANGAN aku kenal Mak Pungky dari sisi yang lain. Begitu cerdasnya dia menyampaikan arti vagina, keluarga, aborsi, cinta, anak papa, mahasiswa, sampai pada PSK. Semuanya dilengkapi dengan foto-foto yang SELANGKANGAN banget. Satu postingan yang sangat menghenyakkanku, sebut saja judulnya, “PSK, Mahasiswa, dan Bahagia”.

Foto ini nyuri di FB Mak Pungky
Dengan judul seperti itu, ada ribuan tanda tanya dalam otakku, apa maksudnya? Hah, lagi-lagi ini bukan postingan biasa. Membuka mata hatiku lebar-lebar akan pentingnya memiliki keluarga dan lingkungan yang lebih membahagiakan dari seorang PSK. Postingan ini mengingatkanku pula pada walikota Surabaya yang sangat ramai di perbicangkan setelah tampil di acara Mata Najwa. Ya, aku harus bersyukur karena aku bukan seorang PSK. Bukan PSK yang pernah diceritakan oleh Bu Risma, hidup sampai menua dengan profesi sebagai PSK dan memungut uang Rp 1.000 untuk sekali main. Astaghfirullah...

Aku patut bersyukur...

Kembali ke SELANGKANGAN. Sayang seribu sayang, ku perhatikan postingan untuk label ini tidak menjadi prioritas utama Mak Pungky. Hal itu tampak dari tanggal postingan yang berjarak sangat jauh. Padahal kalau label ini ditekuni lagi, akan ada banyak orang yang akan menantikan kapan, dan kapan postingan akan segera dipublish. Ku sebut postingan ini akan punya fans tersendiri.

Bahasa yang khas, perlu imajinasi yang kuat, dan kerutan pada kening menjadi jurus jitu membaca postingan di SELANGKANGAN. Ah, kalau cabe-cabean pasti langsung di skip deh. Hahaha, yakin!

Yuk, Mak Pungky menulis lagi untuk SELANGKANGAN. Oya, selamat ulang tahun dan cayooo masuk 10 besar SB2014. Selamat berjuang, Mak!

Aini

Mata sipit, kulit sawo matang, tinggi badan sama-lah denganku, satu hal yang selalu aku ingat darinya adalah kesetia-an menjaga diri dengan jilbabnya yang syar’i. Pertama aku tahu dia kapan ya? Saat semester 3 deh. Dia mengalihkan pandanganku karena jilbabnya yang syar’i.
Sumber dari SINI

“Subhanaallah, kapan aku bisa seperti dia?” itulah ekspresi pertamaku saat melihat dia. Maklum, kami memang satu angkatan. Tapi dia kelas A sedangkan aku kelas D. Jadwal kuliah kami sangat padat, jadwal pagi di gedung A, jadwal siang di gedung Z. Jadi ya hanya tahu saja dia itu anak kelas A, itu juga tahu dari seragam kelasnya.

Apakah kamu percaya dengan kekuatan pikiran? Ya, aku dulu pernah berpikir kapan ya aku bisa berkenalan dengan dia. Dan ternyata Allah mengabulkan. Aku bertemu dengannya di kelas keterampilan komputer. Semenjak hari pertama perkuliahan itu, aku tahu namanya. Panggil saja namanya Aini.

Seminggu sekali kita bertemu di kelas keterampilan komputer. Di kelas ini dari semua progam studi kumpul jadi satu. Mungkin karena dari program studi yang sama dan di kelas ini paling sedikit jumlahnya, dia sering duduk di kursi sebelahku. Kami mulai sedikit akrab. Ketika bertemu di luar kelas keterampilan komputer dia selalu menyapaku lebih dulu, “Assalamualaikum, Icha. Apa kabar?” sambil cipika-cipiki. Seperti itu terus.

Aini, lama tak pernah bertemu dengannya, aku dibuat shock dengan adanya kabar kalau dia baru pulang dari rumah sakit. Dia mengalami kecelakaan yang cukup parah. Ceritanya dia kecelakaan di samping kampus, tulang di bagian pahanya ada yang patah sehingga dia harus dioperasi. Karena kesibukan PPL di SD dan mengurus proposal skripsi tak ada pikiran untuk menjenguknya, ada sekelebat keinginan untuk SMS dia tapi aku takut kalau justru mengganggu. Jangan ditiru ya?

Aku tahu kabar dia selanjutnya dari teman PPLku dulu yang kebetulan teman sekelas Aini. Aini mengambil cuti untuk kuliah semester 7 kemarin. Aku masih tak berani SMS dia. Apalagi saat aku mendengar kabar kalau dia ngambek tidak mau berlatih berjalan karena ditinggal abah dan uminya mengantar jamaah yang pergi umroh.

“Kuatkah aku jika aku ada di posisi Aini?”

Suatu ketika HP ku berbunyi, ada nama Aini di sana. Masyaallah, dia yang justru menanyakan kabarku, selama ini aku kemana ya? Kenapa aku tak berani SMS dia dan menanyakan kabarnya, terlebih lagi kalau memberikan semangat kepadanya. Sayangnya, SMS-an kami tak lama. Dia tiba-tiba menghilang.

Hari ini rasanya Allah merangkulku. Tak pernah membayangkan sedikitpun kalau hari ini (14 Februari 2014) aku bisa bertemu Aini di kampus. Setelah hampir 2 semester aku tak melihatnya.

“Aini....” sapaku.
“Icha...” dia datang menghampiriku dengan tampilannya yang khas. Perempun yang selalu mengenakan pakaian syar’i.
“Assalamualaikum Icha... Apa kabar kamu?” kami bersalaman dan cipika-cipiku.
“Alhamduillah Aini... Kamu sudah sembuh Aini?” pertanyaan bodoh meluncur dari mulutku.
“Iya, Cha. Pas aku di rumah sakit, kamu kok nggak datang?” mak deg hatiku. Segitu pentingkah kehadiranku baginya? Ya Allah, aku ini bukan teman yang baik.
“Maaf Aini, aku baru tahu kabar kamu pas kamu sudah pulang.”
“Iya, nggak papa, Cha.”

Kami mengobrol sebentar. Tampak di sebelahku juga ada seornag perempuan, mungkin kakaknya. Aini ke kampus diantar oleh kakaknya. Ya, karena Aini masih sedikit kesulitan untuk berjalan. Di sela-sela obrolan kami, ku lihat Aini menahan rasa sedihnya. Tampak matanya berkaca-kaca. Sebelum air mata itu tumpah, Aini minta pamit padaku.

“Semangat ya! Aini kuat.” dia meninggalkanku bersama lenyapnya salam yang diucapkannya.

Aini, kamu pasti kuat. Ya, kamu kuat.

Jumat, 14 Februari 2014

Yuk, Berani Mencoba Hal Baru


Tempo hari, aku memposting status di akun facebookku, seperti di bawah ini bunyinya. Postingan tersebut tak lebih hanya untuk memperingatkan diri sendiri. Ya, agar aku tak takut untuk mencoba hal baru.

Status 12-02-2014
Aku memang tipe orang yang sangat takut untuk mencoba hal yang baru. Mungkin ini adalah imbas dari sifatku yang selalu perfeksionis. Semua harus tampak sempurna dan aku harus paling yang terbaik. Jadi, ketika ada hal baru dan aku harus mencoba rasanya sangat takut.

Seperti kemarin saat aku harus membayar uang kuliah di bank. Kampus memang membuat sitem baru untuk pembayaran uang kuliah. Dulunya dengan cara manual, antri satu per satu di kampus. Ya, dengan adanya sistem baru ini cukup menguntungkan. Tapi...

Karena posisi rumah yang jauh dengan kampus dan tak ada kuliah, rasanya eman kalau ke kampus hanya untuk membayar uang kuliah. Rugi waktu, tenaga, dan pastinya materi. Nah, ada teman yang tiba-tiba BBM, “Buk, kamu nggak usah ke Kudus. Kirim lewat bank situ aja. Nanti aku fotoin slipku.”

“Loh nggak papa to? Nanti kalau nggak bisa gimana? Uangku hilang dong.” selidikku.
“Bisa-bisa, Buk. Kan kayak transfer biasa.”
“Lah, aku tek takut e.”

Sistem kepepet, inilah yang paling jitu membunuh ketakutanku. Ibu sudah mendesakku untuk segera membayar uang kuliah. Takut kalau lama-lama dipegang malah luntur sedikit demi sedikit. Oke, mau nggak mau aku memang harus segera pergi ke bank.

Otakku berputar-putar menyusun skenario segala kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Bismillah aku berangkat ke bank dan memastikan terlebih dahulu ke satpam kalau bank tersebut memang melayani pembayaran uang kuliahku.

“Oiya, Bu, bisa. Bisa dikirim lewat bank ini.” (dipanggil ibu, hehehe)

Lega rasanya. Kemudian aku mengisi slip setoran yang telah disediakan. Pelan-pelan aku mengisi slip tersebut (katrok banget, haha..). Saking pelannya, satpam bank tersebut mendekatiku lagi, “Ada yang saya bantu lagi, Bu?”

“Eh, tidak, ini sudah mau selesai kok.” jawabku kaget.

“Kalau sudah ini nomor antriannya dan silahkan ke teller. Terimakasih.”

Tanpa menunggu lama, aku langsung menuju ke teller. Keadaan bank ini masih sepi. Jadi, aku tak perlu menunggu lama.

“Assalamuaaikum, ada yang bisa saya bantu?” sapa teller cantik berjilbab hijau.

Ku utarakan maksudku dan segera teller tersebut memproses setoranku. Tak lebih dari 5 menit setelah memastikan pengirimanku, done! Oalah, cuma kayak gini aja to prosesnya? Kenapa tidak dari kemarin-kemarin ya?

Aku keluar dari bank dengan senyum lebar. Kalau takut mencoba hal-hal baru ternyata justru akan membuatku tak maju. Salah diawal kan lumrah ya, koreksi dan selanjutnya harus lebih berhasil.

Ada juga yang sepertiku? Takut melakukan hal baru? Ah, jangan hanya dipikir hasilnya saja. Prosesnya itu lho yang sebenarnya memberikan pelajaran penting. Jangan sampai karena takut kita ketinggalan dari teman-teman yang lainnya. Yuk, berani mencoba hal baru!


Kamis, 13 Februari 2014

Petunjuk Online Pendataan Ujian Sekolah Tingkat SD Tahun Pelajaran 2013-2014

http://uptdbubutan.blogspot.com/2014/02/petunjuk-online-pendataan-ujian-sekolah.html
Berkaitan dengan pendataan Ujian Sekolah SD Tahun Pelajaran 2013/2014, kami mengharap bantuan Saudara dapatnya segera melakukan proses upload data calon peserta ujian sekolah dengan cara:

1.   Buka alamat situs pendataan ujian sekolah SD http://sd.pendataanun-jatim.org/sd-jatim/login.php
2.   Untuk melakukan login
User id                        : DJTM0501XXX (XXX=Kode Sekolah)
Password                    : 123456 (default)
Kode Pengaman         : Kode acak ikuti besar kecilnya huruf.
3. Setelah berhasil melakukan login, masuk ke menu tools pilih akun saya, kemudian lengkapi field yang kosong dan ganti password (wajib).
4. Setelah melakukan perubahan password langkah selanjutnya adalah log out, untuk kemudian log in lagi dengan password yang baru. Menu Upload tidak akan muncul apabila password belum diubah.
5.  Masuk ke menu utama untuk kemudian pilih menu upload, klik “tambah” pilih file dbf yang ada di folder 05-01/Biodata aplikasi BIO UN yang format file nya dbf. Setelah bisa ditambahkan, klik “upload” maka data akan diverifikasi oleh sistem tunggu sampai muncul keterangan bahwa file sudah sukses ter upload atau belum.
6.  Apabila data sudah sukses terupload, cek ke menu data master siswa, dan selanjutnya lakukan proses update data sekolah di menu data master sekolah.
(Khusus untuk SD Negeri yang sudah di merger pastikan data siswa yang akan di upload sudah jadi satu dengan induknya, begitu juga dengan data jumlah rombel dan jumlah siswa yang ada di data master sekolah pendataan on line)
7.  Apabila data belum sukses terupload maka batalkan proses upload untuk melengkapi data yang kurang melalui aplikasi bio, untuk kemudian ulangi proses upload sampai dinyatakan berhasil.
8.  Lakukan back up data yang sudah ada di pendataan on line dengan cara download data siswa dan data sekolah. Hasil download berupa rar file, lakukan proses extract file untuk kemudian di copy-paste-replace di aplikasi BIO UN.
9.  Batas Upload data siswa 14 Februari 2014. 
10.Terima kasih dan selamat bekerja.

Hasil download mohon di emailkan ke uptdbubutan@gmail.com sebagai arsip K3S 

Demikian atas perhatian dan kerjasamanya, kami sampaikan terima kasih



Mulia Sekali Cita-Citamu, Nak

“Aku ingin jadi Romo, Mbak.” Kata Nicho
“Romo?”
“Iyaa..” Nicho meyakinkanku.

Anak se-usia Nicho (12 tahun) ingin menjadi Romo. Luar biasa. Bagaimana tidak, ketika yang lainnya mengagungkan cita-cita sebagai dokter, polisi, ataupun guru, dia justru bercita-cita sebagai Romo. Dari cerita Nicho, Romo itu ternyata seperti kiai dalam agama Islam.

***
Cita-cita adalah keinginan seseorang yang tertanam dalam pikiran. Akan ada usaha yang dilakukan seseorang untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Bahkan ada yang rela melakukan hal-hal yang tak pernah dibayangkan sebelumnya. Misalnya, artis di negeri ini, sebagian ada yang rela melakukan operasi ini dan itu demi mewujudkan cita-cita mereka untu menjadi artis yang terkenal.

Kembali ke cita-cita. Selain ada yang berusaha, ada juga yang hanya nyonggo uang saja. Ingin jadi A tapi tak ada gerak. Ingin jadi B, tidur-tiduran saja. Halo? Move! Lakukan yang terbaik untuk menggapai cita-cita kamu.

Suatu sore saat aku menemani Nicho belajar.
“Beneran Nicho mau jadi Romo. Nggak pengen jadi dokter atau polisi gitu?” dia hanya menggeleng.
“Memangnya Nicho sudah tahu bagaimana caranya kalau jadi Romo?” dia langsung menerangkan garis besar tata cara jadi Romo sesuai apa yang dia tahu. Aku hanya manggut-manggut.

Disaat usiaku sama dengan Nicho, ketika aku ditanya cita-citaku apa, aku hanya jawab, “Jadi guru.” Itupun berubah-ubah ketika ada teman yang punya cita-cita yang lebih bagus. Hehehe, masih kayak lintang ngaleh gitu. Meskipun sekarang insyaallah akan jadi guru, bukan guru saja tapi guru yang juga aktif menulis.

Bagaimana dengan Nicho? Ini adalah kali kedua aku bertanya cita-citanya. Dulu waktu kelas 5 dia pun menjawab dengan tegas ingin menjadi Romo, sekarang sudah kelas 6 pun jawabnya sama. Terlepas apa agama dia dan apa agamaku, aku hanya bisa memotivasinya untuk menggapai cita-cita mulia dia.

“Nicho kalau mau jadi Romo harus rajin belajar.”
“Aku tahu Mbak, kalau nanti aku jadi Romo, terus akunya bodoh mana ada umatku yang percaya.” jawab Nicho.
“Hehehe,” kami tertawa bersama.

Rabu, 12 Februari 2014

PENGUMUMAN HASIL CPNS K2 JEMBER



Berikut adalah nama-nama peserta yang lolos CPNS K2 KABUPATEN JEMBER


Arsip Blog