Sumber Gambar di SINI |
Saya ingin bertanya, aplikasi sosial media apa yang ada di hape Anda?
“Facebook, twitter, G+, Chat On, BBM, WA, Hangout, dan bla bla bla....”
Dari aplikasi sosial media yang saya sebutkan di atas, semua ada di hape saya. Tapi sebelum saya menghapus beberapa darinya, semalam. Itupun masih tersisa facebook, twitter, G+, dan BBM.
Akhir-akhir ini saya merasa sangat terganggu dengan sosial media yang saya miliki. Facebook, di sosial media yang satu ini saya masih cukup aktif, itupun untuk berbagi postingan di blog dan bincang-bincang dengan teman blogger tentang hal yang patut diperbincangkan. Sering lihat beranda, membaca, menganalisis postingan teman, kemudian SKIP. Twitter, G+, intensitas saya di sosial media yang satu ini hampir sama dengan facebook. Chat On, Hangout dan WA sama sekali tak aktif. BBM paling baca notifikasi saja, selesai, tutup.
Tak pernah aktif tapi notifikasinya bejibun. Itulah yang saya rasakan untuk sosial media BBM dan WA. Ada beberapa teman kontak pada BBM dan WA yang dengan sengaja memasukkan saya ke dalam sebuah grup tanpa ijin. Jadi, setiap saya meng-on-kan internet di hape saya, langsung deh hape bergetar terus tanpa henti. Alhasil harus menunggu beberapa saat sampai hape kembali tenang baru melanjutkan kegiatan yang ingin saya lakukan sebelumnya. Jengkelnya, paket internetan pun akan berkurang padahal kita belum melakukan apa-apa.
Menghadapi keadaan tersebut, saya seringkali memilih untuk menghapus aplikasi tersebut dari hape atau segera keluar dari grup. Apalagi grup yang ternyata topik pembicaraannya kurang menguntungkan bagi saya. Lebih cenderung mengganggu. Terkadang saya berpikir, bisakah hidup tanpa sosial media? Jawabannya ternyata bisa. Ada teman sekelas yang sampai saat ini tidak pernah berhubungan dengan sosial media seperti facebook, twitter, dll. Dia tetap bisa hidup dengan normal. Bahkan ketika saya analisis dia juga tetap bisa mengikuti pergaulan dengan teman-teman lainnya. Bukankah orangtua saya juga hidup tanpa sosial media yang saya sebutkan di atas? Mereka juga oke-oke saja ya?
Bisakah itu berlaku untuk saya? Anda bagaimana? Saya rasa titik klimaks itu akan juga hadir dalam diri saya, entah kapan, tapi keinginan untuk hidup tanpa sosial media mulai muncul sedikit demi sedikit. Saya hanya ingin mengisi hidup saya dengan apa adanya. Menghabiskan waktu dengan menulis di blog (sosial media juga kaliii...), menikmati kebersamaan keluarga, membaca koran, mengurus perpustakaan, mendongeng, dan lain sebagainya.
Entahlah, saat ini saya mulai merasa terganggu dan bosan dengan hingar-bingar sosial media...
Saya jenuh...
0 komentar:
Posting Komentar