Ingin Sebagai Sumber Referensi
“Biar namaku nanti ada di daftar pustaka,” ungkapnya sambil tersenyum.
Dari ketertarikannya itu, dia mulai bergabung dengan komunitas blogger di dunia maya. Ternyata dari situ ketertarikannya semakin kuat. Komunitas blogger ini merupakan tempat berkumpulnya para penulis blog, tempat sharing dan belajar bagi para blogger-sebutan penulis blog. Dalam komunitas blog ini, dia menjelaskan, banyak mendapatkan teman dari berbagai kalangan. “Di sini saya kenal banyak orang dari mahasiswa hingga mantan jenderal,” ungkapnya kemarin.
Bahkan setelah mengikuti komunitas tersebut, Ika dapat ikut dalam berbagai kompetisi yang diselenggarakan oleh komunitas blogger dan perusahan pemilik brand terkenal.
“Kalau buku dan kaus sudah tidak terhitung, yang baru kemarin dapat gadget,” ungkapnya yang mendapatkan barang-barang tersebut dari kompetisi. Selain itu, dia sering dilibatkan dalam penulisan antologi. Dari keahlian menulisnya itu, dia
sampai diminta tolong temannya untuk mengedit artikel. Dan artikel tersebut dipakai sebagai bahan referensi skripsi temannya.
Perempuan yang berada di semester akhir ini mempunyai cita-cita menyelesaikan buku yang ditulisnya. Nantinya buku itu akan dipersembahkan untuk almamaternya. Selain itu, mahasisiwi yang mempunyai cita cita sebagai guru dan tetap aktif menulis ini mengungkapkan menulis itu mudah jika dibiasakan. Dia menganjurkan bagi anak muda sekarang untuk aktif menulis. “Dunia menulis itu menyenangkan,” paparnya.
Itulah tulisan tentang saya oleh Mas Ilham Jabbar Prabowo, seorang wartawan koran Radar Kudus (koran regional Jawa Pos) edisi Kamis 3 April 2014.
***
Dua hari sebelumnya saya mendapat SMS dari nomor yang tidak saya kenal. Ternyata SMS dari seorang wartawan koran lokal di Kudus. Beliau mendapat nomor saya dari teman saya, Mbak Nungky, dan kemudian menghubungi saya untuk menanyakan keaktifan nulis di blog.
Setelah saya menyetujui untuk diwawancara, maka beliau segera menelepon saya dengan nomor kantor. Karena kebetulan saya sedang di hutan, daerah Salatiga. Wawancara hampir selama 30 menit pun berjalan. Berbagai pertanyaan lancar saya jawab dan diselingi dengan obrolan ringan. Telepon beliau akhiri dengan ucapan terimakasih.
Ini adalah pengalaman kedua saya diwawancarai oleh suatu media massa. Pertama, dulu saat masih SMA menjadi sosok di rubrik “Siswa Berprestasi” majalah milik SMA, dan kedua, masuk di koran Radar Kudus pada rubrik “Inspirasi She”, ini.
Kalau ditanya apakah saya bahagia? Dengan lantang saya akan menjawab, SANGAT! Tapi saya juga introspeksi diri, apakah saya berhak atas semua ini? Apakah saya berhak dijadikan sebagai contoh? Ini juga belm seberapa jika dibandingkan dengan teman-teman yang lainnya. Apalagi saya juga belum bisa membuktikan ke ibu kalau saya memang benar-benar bisa menulis, apalagi menulis sebuah buku.
Ah, bismillah. Tahun ini saya ingin menulis sebuah buku sesuai dengan isi artikel di atas. Semoga saja ada penerbit yang melirik saya. Aamiin. Buat teman-teman blogger, terimakasih atas dukungannya. Ini semua karena Anda yang sangat menginspirasi saya.
0 komentar:
Posting Komentar