Kecerobohan itu harus di bayar mahal. Itulah yang saya alami. Saya akan berbagi cerita tentang kecerobohan saya akan penggunaan printer saya. Saya membeli printer ini pada 23 September 2013. Printer yang saya beli adalah printer merek Canon ip 2770.
Printer ini saya beli dari toko printer yang sekaligus mempunyai bengkel khusus printer. Saat membeli printer ini saya tergiur dengan harganya yang murah, paling murah dari beberapa harga yang ditawarkan oleh beberapa toko printer di Kudus. Senilai Rp 475.000, itulah harga yang harus saya bayar untuk seperangkat printer lengkap dengan infus-nya. Jadi tinggal dipakai saja sampai di rumah. Kalau di toko lain harganya masih di atas Rp 500.000.
Bulan September saya kan PPL di SD, jadi banyak sekali berkas yang harus saya print tiap harinya. Sesuai dengan petunjuk yang nempel di printer (petunjuk yang diberikan oleh toko), saya harus nge-print 10 lembar dalam sekali print kemudian berhenti 1 menit. Seperti itu terus. Oke-lah ya semua baik-baik saja. Printer saya sukses nge-print ber rim-rim kertas.
Kemudian hari ada teman yang SMS saya menanyakan keadaan printer saya.
“Punya saya lancar kok. Punya kamu eror?” jawab saya.
“Iya, catridge-nya kayaknya kena deh.”
“Loh, kamu nge-printnya banyak-banyak ya?” tanya saya.
“Hehehe...iya. Sekali jalan 20 lembar lebih.”
“Nah, itu tuh.”
Sok nasihati teman, eh saya sendiri ikut-ikutan. Iya, sudah hampir seminggu printer saya ngambek, setiap kali buat nge-print pasti hasilnya tidak sempurna. Ada garis di tengah tulisan per kalimatnya. Sudah saya cleaning berkali-kali kemudian deep clean ternyata hasilnya sama. Nyari tutorial di youtube, Mbah Google, sebisa mungkin saya cobain semua. Alah, nihil. Alamat deh...
Kemarin-kemarin saya memang ngoyo banget. Tak memperdulikan lagi petunjuk yang masih nempel di printer, print 10 lembar kemudian diamkan 1 menit. Langsung sekali nge-print pernah sampai 50 lembar kemudian tanpa istirahat blabas nge-print lagi. Huuuaaa, karena kecerobohan saya ini alamat saya harus membuang-buang uang saya untuk membeli catridge lagi.
Masih merasa, ah, seharusnya saya tak beli catridge lagi. Meluapkan perasaan tersebut saya memposting status di facebook. Ternyata banyak teman yang komentar dan pernah mengalami hal yang sama. Ada juga yang memberikan tutorial, sudah saya coba, tapi tetap saja nihil.
Oke, fine. Akhirnya saya membeli catridge lagi senilai Rp 180.000 (termasuk jasa) dan kini printer saya tidak ngambek lagi. Yakin se-yakin-yakinnya tidak mau ceroboh apalagi nggak sabar-an. Sayang banget kan, uang itu kan seharusnya bisa buat yang lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar