Assalamu'alaikum...
Salam Smart, Alhamdulillah hari ini saya sudah bisa menyelesaikan modul ke dua untuk persiapan UN, mohon maaf jika dalam tulisan ini tidak lengkap, materi yang ke dua yakni mengenai standar kmpetensi lulusan " Menganalisis sejarah pembentukan Bumi, Tata Surya dan Jagad Raya".
TEORI PERKEMBANGAN MUKA BUMI
Bumi mengalami perkembangan dan perubahan. Teori terbentuknya permukaan Bumi sebagai berikut:
1. Teori Apung Benua ( Continental Drift Theory) – Alfred Lothar Wegener
Menurut teori ini pada awalnya bumi haya ada satu daratan yang sangat besar disebut Pangea. Pangea bergerak kemudian terpecah menjadi beberapa beberapa benua. Beberapa bukti pergerakan benua:
a. Adanya persamaan garis kontur pantai timur Benua Amerika Utara dan Amerika Selatan dengan garis kontur pantai barat Eropa dan Afrika.
b. Daratan Greenland menjauhi Eropa.
c. Kepulauan Madagaskar menjauhi Afrika.
d. Ada kegiatan seismik di Patahan San Andreas.
e. Samudera Atlantik semakin luas karena pergerakan Benua Amerika ke barat.
f. Batas samudera Hindia semakin mendesak ke utara.
2. Teori Kontraksi (Contraction Theory) – Rene Descartes
Bumi mengalami penyusutan dan engkerutan karena pendinginan. Dalam kurun waktu yang lama terbentuk pegunungan dan lembah akibat pengerutan-pengerutan itu.
3. Teori Laurasia & Gondwana/ Dua Benu (Laurasia & Gondwana Theory)- Edward Zuess
Bumi pada awalnya terdiri atas dua benua sangat besar, yaitu Laurasia di sekitar kutub utara & Gondwana di sekitar kutub selatan. Selanjutnaya kedua benua bergerak secara perlahan ke arah ekuator dan terecah menjadi bentuk daratan benua. Laurasia membentuk Eropa, Asia, Amerika Utara, dan Greenland. Gondwana terpecah menjadi Amerika Selatan, Australia, India, Afrika, dan Antartika.
4. Teori Konveksi (Convection Theory) – Athur Holmes & Hary H. Hess, Robert Diesz
Bumi yang sangat panas pada intinya mengalami arus konveksi kearah kulit Bumi. Bukti teori ini terbentuknya pematang tengah samudera seperti Mind Atlantic Ridge dan Pasific Atlantic Ridge. Semakin jauh dengan punggung samudera semakin tua usia batuan.
5. Teori Lempeng Tektonik (Plate Tectonic Theory) – Tozo Wilson
Kerak Bumi terdiri atas beberapa lempeng tektonik yang berada di atas lapisan astenosfer.
1. Teori Apung Benua ( Continental Drift Theory) – Alfred Lothar Wegener
Menurut teori ini pada awalnya bumi haya ada satu daratan yang sangat besar disebut Pangea. Pangea bergerak kemudian terpecah menjadi beberapa beberapa benua. Beberapa bukti pergerakan benua:
a. Adanya persamaan garis kontur pantai timur Benua Amerika Utara dan Amerika Selatan dengan garis kontur pantai barat Eropa dan Afrika.
b. Daratan Greenland menjauhi Eropa.
c. Kepulauan Madagaskar menjauhi Afrika.
d. Ada kegiatan seismik di Patahan San Andreas.
e. Samudera Atlantik semakin luas karena pergerakan Benua Amerika ke barat.
f. Batas samudera Hindia semakin mendesak ke utara.
2. Teori Kontraksi (Contraction Theory) – Rene Descartes
Bumi mengalami penyusutan dan engkerutan karena pendinginan. Dalam kurun waktu yang lama terbentuk pegunungan dan lembah akibat pengerutan-pengerutan itu.
3. Teori Laurasia & Gondwana/ Dua Benu (Laurasia & Gondwana Theory)- Edward Zuess
Bumi pada awalnya terdiri atas dua benua sangat besar, yaitu Laurasia di sekitar kutub utara & Gondwana di sekitar kutub selatan. Selanjutnaya kedua benua bergerak secara perlahan ke arah ekuator dan terecah menjadi bentuk daratan benua. Laurasia membentuk Eropa, Asia, Amerika Utara, dan Greenland. Gondwana terpecah menjadi Amerika Selatan, Australia, India, Afrika, dan Antartika.
4. Teori Konveksi (Convection Theory) – Athur Holmes & Hary H. Hess, Robert Diesz
Bumi yang sangat panas pada intinya mengalami arus konveksi kearah kulit Bumi. Bukti teori ini terbentuknya pematang tengah samudera seperti Mind Atlantic Ridge dan Pasific Atlantic Ridge. Semakin jauh dengan punggung samudera semakin tua usia batuan.
5. Teori Lempeng Tektonik (Plate Tectonic Theory) – Tozo Wilson
Kerak Bumi terdiri atas beberapa lempeng tektonik yang berada di atas lapisan astenosfer.
GERAK LEMPENG
Gerak lempeng tektonik dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:
1. Konvergen
Gerak saling mendekat antar lempeng sehingga bertumbukan. Zona terjadinya tumbukan antara lempeng tektonik benua dengan benua disebut zona konvergen. Contohnya tumbukan antara lempeng India dengan Eurasia menghasilkan pegunungan lipatan muda Himalaya, Pegunungan Alpen dan Bukit barisan.
Zona tumbukan antara lempeng samudera dengan benua dinamakan zona subduksi atau zona tunjam. Contohnya lempeng benua Amerika dengan dasar samudera Paasifik menghasilkan pegunungan Rocky dan pegunungan Andes. Konvergen akan menghasilkan fenomena sebagai berikut:
a. Lempeng samudera menghujam ke bawah lempeng benua.;
b. Terbentuk palung laut;
c. Pembengkakan tepi lempeng benua;
d. Terdapat aktivitas vulkanisme;
e. Daerah hiposentra gempa dangkal dan dalam;
2. Divergen
Gerakan saling menjauh antar lempeng dinamakan divergen. Zona yang terbentuk disebut zona divergen (zona sebar pisah). Contoh di Atlantik gerakan lempeng ini adalah tanggul dasar samudera memanjang dekat kutub utara samapai mendekati kutub selatan. Celah ini menjadikan Benua Amerika bergerak saling menjauh dengan Benua Eropa dan Afrika. Divergen akan menghasilakn fenomen sebagai berikut:
a. Peregangan lempeng;
b. Pembentukan tanggul dasar samudera (mind ocean ridge);
c. Aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal (lava bantal) dan hamparan lelehan lava encer;dan
d. Aktivitas gempa.
3. Transform
Sesar mendatar (transform) gerak saling berlawanan antar lempeng. Bentukan alam yang dihasilkan antara lain patahan atau sesar mendatar. Contoh gesekan antara lempeng Samudera Pasifik dengan daratan Amerika Utara, gerakan ini membentuk san Andreas (1.200 km) dari San Fransisco di utara sampai Los Angeles di Amerika Serikat.
TEORI PEMBENTUKAN TATA SURYA
1. Teori Kabut/ Nebula (Imanuel Kant- Piere Simon Laplace)
Tata surya berasal darai Nebula yaitu kabut tipis yang sangat luas dan bersuhu tinggi yang berputar. Teori tersebut diperkuat oleh Piere Simon Lalace menurutnya bahwa tata surya berasal dari massa kabut raksasa. Gaya gravitasi membuat kabut berputar dan menyusut. Hal ini yang menyebabkan pemanasan dan pembentukan matahari. Perputaran Matahari menyebabkan cincin gasnya terlempar membentuk planet. Teori ini disebut juga teori Kant-Laplace.
2. Teori Planetesimal (Forest Ray Moulton Thomas Chamberlin)
Pada mulanya terdapat Matahari.Pada suatu ketika melintas bintang lain yan membuat ledakan-ledakan akibat gaya tarikmenarik, gas hasil ledakan mengembun dan membeku menjadi Planetesiamal. Bahan-bahan tersebut akan bergabung membentuk planet-palanet.
3. Teori Pasang Surut (Jeans dan Jefreys)
Planet terbentuk karena adanya bagian dari Matahari yang tertarik dan terlepas oleh pengaruh gaya gravitasi bintang yang melintas. Bagian yang terlepas itu membentuk seperti cerutu panjang yang terus berputar mengelilingi Matahari sehingga ama kelamaan mendingin membentuk bulatan-bulatan yang disebut planet.
4. Teori Bintang Kembar (Lyttleton)
Pada awalnya Matahari merupakan bintang kembar yang saling mengelilingi. Pada suatu masa melintas bintang lain dan menabrak salah satu bintang kembar. Akibatnya, bintang tersebut hancur menjadi bagain-bagian kecil yang terus berputar dan mendingin menjadi planet-planet yang mengelilingi bintang yang tidak hancur,yaitu Matahari.
5. Teori Awan Debu ( Weizsaeker dan Kniper)
Pada awalnya Matahri dan debu dan pringan gas disekelilingnya berputar cepat. Partikel debu yang keras saling berbenturan , melekat dan memadat menjadi bintang tungal, yaitu Matahari.
6. Teori Kondensasi (Kuiper)
Alam semsta terdiri atas bintang-bintang, dua pusat yang memadat berkembnagn dalam suat awan antar bintang dari gas hydrogen. Pusat yang satu lebih besar dari pusat yang lain lemudian memadat menjadi bintang yang tumnggal, yaitu Matahari.
PEMBENTUKAN JAGAT RAYA
1. Teori Ledakan Besar (Big Bang)
Jagat Raya berasal dari massa tunggal yang menyimpan suhu tinggi dan energi besar . Besar energi dan tinggi suhu menyebabkan ledakan besar yang menghancurkan massa tunggal menjadi serpih-serpih yang menjauh dari pusat ledakan. Serpihan tersebut membentuk banyak kelompok galaksi dan Tata Surya.
2. Teori Mengembang dan Memampat (Ekspansi dan Kontraksi)
Jagat Raya trbentuk melalui periode mengembnagn (ekspansi) dan menyusut (kontraksi). Jagat Raya berasal dari massa yang mengembang karena adanya reaksi inti hidrogen. Pengembangan ini membentuk galaksi-galaksi. Galaksi dan bintang kemudian meredup dan meyusut dengan di dahului pancaran panas tinggi. Pada akhir fase penyusutan, Jagat Raya mengembang dan menyusut lagi.
3. Teori Keadaan Tetap (Stedy State)
Menurut teori ini alam semesta tidak ada awal dan tidak ada akhir. Alam semesta akan datang silih berganti berbentuk atom-atom hidrogen dalam ruang angkasa, galaksi lama yang bergerak menjauhi kita dalam ekspansinya.
Gerak lempeng tektonik dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:
1. Konvergen
Gerak saling mendekat antar lempeng sehingga bertumbukan. Zona terjadinya tumbukan antara lempeng tektonik benua dengan benua disebut zona konvergen. Contohnya tumbukan antara lempeng India dengan Eurasia menghasilkan pegunungan lipatan muda Himalaya, Pegunungan Alpen dan Bukit barisan.
Zona tumbukan antara lempeng samudera dengan benua dinamakan zona subduksi atau zona tunjam. Contohnya lempeng benua Amerika dengan dasar samudera Paasifik menghasilkan pegunungan Rocky dan pegunungan Andes. Konvergen akan menghasilkan fenomena sebagai berikut:
a. Lempeng samudera menghujam ke bawah lempeng benua.;
b. Terbentuk palung laut;
c. Pembengkakan tepi lempeng benua;
d. Terdapat aktivitas vulkanisme;
e. Daerah hiposentra gempa dangkal dan dalam;
2. Divergen
Gerakan saling menjauh antar lempeng dinamakan divergen. Zona yang terbentuk disebut zona divergen (zona sebar pisah). Contoh di Atlantik gerakan lempeng ini adalah tanggul dasar samudera memanjang dekat kutub utara samapai mendekati kutub selatan. Celah ini menjadikan Benua Amerika bergerak saling menjauh dengan Benua Eropa dan Afrika. Divergen akan menghasilakn fenomen sebagai berikut:
a. Peregangan lempeng;
b. Pembentukan tanggul dasar samudera (mind ocean ridge);
c. Aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal (lava bantal) dan hamparan lelehan lava encer;dan
d. Aktivitas gempa.
3. Transform
Sesar mendatar (transform) gerak saling berlawanan antar lempeng. Bentukan alam yang dihasilkan antara lain patahan atau sesar mendatar. Contoh gesekan antara lempeng Samudera Pasifik dengan daratan Amerika Utara, gerakan ini membentuk san Andreas (1.200 km) dari San Fransisco di utara sampai Los Angeles di Amerika Serikat.
TEORI PEMBENTUKAN TATA SURYA
1. Teori Kabut/ Nebula (Imanuel Kant- Piere Simon Laplace)
Tata surya berasal darai Nebula yaitu kabut tipis yang sangat luas dan bersuhu tinggi yang berputar. Teori tersebut diperkuat oleh Piere Simon Lalace menurutnya bahwa tata surya berasal dari massa kabut raksasa. Gaya gravitasi membuat kabut berputar dan menyusut. Hal ini yang menyebabkan pemanasan dan pembentukan matahari. Perputaran Matahari menyebabkan cincin gasnya terlempar membentuk planet. Teori ini disebut juga teori Kant-Laplace.
2. Teori Planetesimal (Forest Ray Moulton Thomas Chamberlin)
Pada mulanya terdapat Matahari.Pada suatu ketika melintas bintang lain yan membuat ledakan-ledakan akibat gaya tarikmenarik, gas hasil ledakan mengembun dan membeku menjadi Planetesiamal. Bahan-bahan tersebut akan bergabung membentuk planet-palanet.
3. Teori Pasang Surut (Jeans dan Jefreys)
Planet terbentuk karena adanya bagian dari Matahari yang tertarik dan terlepas oleh pengaruh gaya gravitasi bintang yang melintas. Bagian yang terlepas itu membentuk seperti cerutu panjang yang terus berputar mengelilingi Matahari sehingga ama kelamaan mendingin membentuk bulatan-bulatan yang disebut planet.
4. Teori Bintang Kembar (Lyttleton)
Pada awalnya Matahari merupakan bintang kembar yang saling mengelilingi. Pada suatu masa melintas bintang lain dan menabrak salah satu bintang kembar. Akibatnya, bintang tersebut hancur menjadi bagain-bagian kecil yang terus berputar dan mendingin menjadi planet-planet yang mengelilingi bintang yang tidak hancur,yaitu Matahari.
5. Teori Awan Debu ( Weizsaeker dan Kniper)
Pada awalnya Matahri dan debu dan pringan gas disekelilingnya berputar cepat. Partikel debu yang keras saling berbenturan , melekat dan memadat menjadi bintang tungal, yaitu Matahari.
6. Teori Kondensasi (Kuiper)
Alam semsta terdiri atas bintang-bintang, dua pusat yang memadat berkembnagn dalam suat awan antar bintang dari gas hydrogen. Pusat yang satu lebih besar dari pusat yang lain lemudian memadat menjadi bintang yang tumnggal, yaitu Matahari.
PEMBENTUKAN JAGAT RAYA
1. Teori Ledakan Besar (Big Bang)
Jagat Raya berasal dari massa tunggal yang menyimpan suhu tinggi dan energi besar . Besar energi dan tinggi suhu menyebabkan ledakan besar yang menghancurkan massa tunggal menjadi serpih-serpih yang menjauh dari pusat ledakan. Serpihan tersebut membentuk banyak kelompok galaksi dan Tata Surya.
2. Teori Mengembang dan Memampat (Ekspansi dan Kontraksi)
Jagat Raya trbentuk melalui periode mengembnagn (ekspansi) dan menyusut (kontraksi). Jagat Raya berasal dari massa yang mengembang karena adanya reaksi inti hidrogen. Pengembangan ini membentuk galaksi-galaksi. Galaksi dan bintang kemudian meredup dan meyusut dengan di dahului pancaran panas tinggi. Pada akhir fase penyusutan, Jagat Raya mengembang dan menyusut lagi.
3. Teori Keadaan Tetap (Stedy State)
Menurut teori ini alam semesta tidak ada awal dan tidak ada akhir. Alam semesta akan datang silih berganti berbentuk atom-atom hidrogen dalam ruang angkasa, galaksi lama yang bergerak menjauhi kita dalam ekspansinya.
0 komentar:
Posting Komentar