Rabu, 30 Mei 2012

Catatan Kecil dari LPMP Jawa Tengah

Kesempatan untuk belajar kembali diberikan. Hari ini, Rabu- Jumat 30 Mei-1 Juni 2012 bertempat di LPMP Jawa Tengah, saya mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan Review Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sekolah. Kegiatan ini menghadirkan 40 orang tenaga profesional bidang IT dari masing-masing jenjang SD/SMP/SMA/SMK di Provinsi Jawa Tengah.


Kegiatan ini bertujuan melakukan review (penyempurnaan) terhadap aplikasi SIM Sekolah. Diharapkan melalui kegiatan ini bisa tersedia aplikasi SIM Sekolah yang dapat digunakan sebagai pusat manajemen kegiatan pendidikan di sekolah-sekolah dalam kesatuan sistem yang terintegrasi dan terstruktur.
Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi pendidikan Indonesia, khusunya di Provinsi Jawa Tengah.

Selasa, 15 Mei 2012

Semangat Baru dari Jeblogan

Jeblogan itu apa?
Jeblogan itu mana?
Mungkin ini pertanyaan yang muncul begitu membaca judul posting ini. Sahabat-sahabat yang dari Wonogiri tentu sudah mengenalnya. Iya, Jeblogan adalah suatu tempat di pegunungan Kecamatan Karangtengah Kabupaten Wonogiri. Daerah ini berada di pegunungan, sehingga di tengah perjalanan menuju Jeblogan kita akan bisa melihat jalan-jalan yang kita lalui sebelumnya berada jauh di bawah kita letaknya.

Adalah SMP Negeri 4 Karangtengah Satu Atap yang memberiku kesempatan untuk belajar bersyukur dan belajar berbagi hari ini. Kesempatan itu berupa undangan untuk memfasilitasi pelatihan ICT untuk guru dan karyawan di sana. Satu bulan lalu ketika diminta memfasilitasi pelatihan sudah terbayang medan yang harus dilalui. Sebagaimana namanya "Jeblogan", daerah ini selain di pegunungan juga identik dengan jalannya yang jeblog (baca : becek). Kata orang, jika hujan turun maka jalan rabat beton akan licin dan jalan yang berupa tanah akan becek dan bisa membuat ban menjadi selip.

Tetapi, semua bayang-bayang itu akhirya tergadaikan dengan melihat antusias guru-guru dan karyawan di sana mengikuti pelatihan. Bahkan, pelatihan akan digelar dua hari berturut-turut. Melihat medan yang begitu berat (laksana offroad), semangat baru ini muncul.....Mereka begitu luar biasa...setiap hari melintasi medan berat dan berbahaya untuk kemajuan pendidikan. Yang lebih menambah semangat lagi adalah dari sekian banyak guru baru 3 orang saja yang PNS. Artinya, sebagian besar guru adalah guru tidak tetap dengan taraf kesejahteraan yang belum layak.

Melihat semua ini.....mari bersyukur dengan apa yang ada pada kita. Semoga Pemerintah lebih memperhatikan kesejahteraan sahabat-sahabat di Jeblogan dan daerah lain yang serupa. Anda berani ditempatkan di sekolah ini ?

Minggu, 13 Mei 2012

Lomba Kreatifitas Guru Tingkat Nasional Tahun 2012

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan melalui Pusat Pengembangan Profesi Pendidik (Pusbangprodik) Bidang PSDMP dan PMP menggelar Lomba Kreatifitas Guru Tingkat Nasional Tahun 2012. Lomba Kreatifitas Guru Tingkat Nasional, merupakan salah satu upaya pengembangan keprofesian guru berkelanjutan, sekaligus sebagai wujud kepedulian pemerintah agar guru selalu berusaha berinovasi dan termotivasi untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran. Peningkatan mutu ini dilakukan melalui proses perencanaan, pelaksanaan, penilaian proses dan hasil pembelajaran dan proses bimbingan dan konseling, yang pengembangannya dilakukan melalui penelitian, kajian, penciptaan, atau pendekatan ilmiah lainnya.

Melalui lomba tersebut diharapkan guru dapat menciptakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif, serta berhasil mengembangkan berbagai model pembelajaran yang bermutu. Dengan demikian menjadi juara atau pemenang lomba bukan tujuan utama, karena tujuan yang terpenting adalah meningkatnya mutu pembelajaran, yang berdampak pada peningkatan mutu lulusan, yaitu bertambahnya ilmu pengetahuan, wawasan dan pengalaman, serta perubahan sikap dan perilaku peserta didik.
Tema lomba tahun 2012 ini adalah “Melalui Lomba Kreatifitas Guru Tingkat Nasional Kita Wujudkan Guru yang Profesional dan Bermartabat untuk Pendidikan Bermutu”. Dengan tema tersebut guru diharapkan dapat secara terus menerus meningkatkan keprofesionalannya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan nasional.

Untuk lebih jelasnya, silahkan download panduan Lomba Kreatifitas Guru Tingkat Nasional Tahun 2012 [klik di sini]. Ayo...tunjukkan kreasimu !

Sabtu, 12 Mei 2012

Bercanda Dengan Ulama : ‘Tauhid’ Para Penakut



قال الشيخ خالد الشايع : دخل بعض الإخوة على شيخنا ابن باز قدس الله روحه ونوّر ضريحه ،
فتكلموا في التعدد، فقال بعضهم : نحن موحِّدون يا شيخ !!
 فقال الشيخ رحمه الله : (((( هذا توحيد الجبناء ))) 

Syaikh Khalid asy Syayi’ bercerita bahwa ada beberapa orang yang menemui Syaikh Ibnu Baz lalu terjadilah perbincangan mengenai poligami. Saat itu ada salah satu hadirin yang mengatakan,

Wahai Syaikh, kami adalah orang-orang yang bertauhid [baca: memiliki satu isteri]

Mendengar ungkapan tersebut- dengan nada guyon- Syaikh Ibnu Baz mengatakan,

“Itulah tauhidnya para penakut”. 

Sumber: http://www.kulalsalafiyeen.com/vb/showthread.php?t=704&page=2


Catatan: 

Apa yang dikatakan oleh Syaikh Ibnu Baz-meski dengan nada guyon- adalah suatu hal yang benar karena Allah berfirman,

 فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً 

 “Jika kalian takut tidak bisa berbuat adil -mana kala poligami- maka (nikahilah) satu saja” [QS an Nisa’:3]

Dalam ayat ini Allah perintahkan ‘para penakut’ untuk tidak berpoligami.

Wallahu a’lam



__________
Sumber : http://ustadzaris.com/takut-poligami

Kamis, 10 Mei 2012

Berhias Dengan Sifat Malu

Malu adalah sifat pada diri seseorang yang akan membawa dirinya untuk melakukan tindakan yang menghiasi
dan membuat karakternya menjadi indah serta meninggalkan perkara yang akan mengotori dan membuat jelek karakternya. Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

 وَمَا كَانَ الحَيَاءُ فِي شَيْءٍ إلاَّ زَانَهُ 

“Tidaklah ada sifat malu itu pada sesuatu, melainkan ia akan menghiasinya.” (HR. At Tirmidzi, dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani)


Dari Imran bin Hushain radhiallahu ‘anhuma, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

 الْحَيَاءُ لاَ يَأْتِي إِلاَّ بِخَيْرٍ 

“Sifat malu itu tidak mendatangkan sesuatu melainkan kebaikan.” 
(Muttafaq ‘alaih)

 Dalam riwayat Muslim disebutkan,

 وفي رواية لمسلمٍ : (( الحياءُ خَيْرٌ كُلُّهُ )) أَوْ قَالَ : الْحَيَاءُ كُلُّهُ خَيْرٌ

 “Sifat malu itu baik seluruh akibatnya.” Atau beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Malu itu semuanya baik akibatnya.” 

Maka kita dapati seseorang yang memiliki sifat pemalu apabila dia akan melalukan perkara yang haram atau meninggalkan perkara yang wajib maka dia akan malu terhadap Allah ‘azza wajalla. Dan jika akan melakukan sesuatu yang menyelisihi muru’ah, norma-norma yang berlaku di masyarakat, atau meninggalkan perkara yang sudah sepantasnya dia lakukan, maka dia akan merasa malu terhadap manusia. Sebaliknya orang yang tidak memiliki rasa malu maka dia akan mengerjakan segala sesuatu yang dia inginkan meski perkara tersebut bertentangan dengan syariat Allah maupun bertentangan dengan muru’ah.

 Dari Abu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

 إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلَامِ النُّبُوَّةِ إِذَا لَمْ تَسْتَحْيِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ 

“Sesungguhnya sebagian ajaran yang masih dikenal umat manusia dari perkataan para nabi terdahulu adalah: ‘Bila kamu tidak malu, berbuatlah sesukamu.” (HR. Al Bukhari)

 Hakikat Malu 

Al Imam An Nawawi menjelaskan bahwa para ulama berkata, “Hakikat sifat malu itu ialah suatu budi pekerti yang menyebabkan seorang itu meninggalkan apa-apa yang buruk dan menyebabkan ia tidak lengah untuk menunaikan haknya seorang yang mempunyai hak.” Beliau melanjutkan, “Kami meriwayatkan dari Abul Qasim al Junaid rahimahullah, beliau berkata, ‘Malu ialah perpaduan antara melihat berbagai macam kenikmatan atau karunia dan melihat adanya kelengahan, lalu tumbuhlah di antara kedua macam sifat yang di atas tadi suatu keadaan yang dinamakan sifat malu’.” (Riyadhus Shalihin)

 Malu adalah Cabang Keimanan 

 Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Keimanan itu ada tujuh puluh sekian cabang atau keimanan itu ada enam puluh sekian cabang. Seutama-utamanya ialah ucapan La ilaha illallah dan serendah-rendahnya ialah menyingkirkan gangguan dari jalan dan malu itu adalah cabang dari keimanan.” (Muttafaq ‘alaih)

 Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma,

Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berjalan melalui seorang lelaki dari golongan kaum Anshar dan ia sedang menasihati saudaranya tentang hal sifat malu. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Biarkanlah ia, sebab sesungguhnya sifat malu itu termasuk dari keimanan.” (Muttafaq ‘alaih)

Kenapa malu disebut sebagai salah satu cabang keimanan? Hal ini dengan rasa malu yang ada pada dirinya seseorang akan malu apabila meninggalkan apa yang diperintahkan oleh Allah serta malu pula untuk melanggar apa yang dilarang oleh Allah subhanahu wata’ala.

 Sifat Malu pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam 

 Dari Abu Said al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan,

 كَانَ رسول الله – صلى الله عليه وسلم – أشَدَّ حَيَاءً مِنَ العَذْرَاءِ في خِدْرِهَا ، فَإذَا رَأَى شَيْئاً يَكْرَهُهُ عَرَفْنَاهُ في وَجْهِه

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam itu lebih pemalu daripada seorang gadis pingitan. Jikalau beliau shallallahu ‘alaihi wasallam melihat sesuatu yang tidak disenangi, maka kita dapat melihat itu tampak di wajahnya.” (Muttafaq ‘alaih)

 Gadis dalam pingitan adalah gadis yang sangat pemalu, ini karena dia belum pernah menikah dan tidak pernah bergaul dengan lelaki. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lebih pemalu dari gadis pingitan seperti ini. Apabila melihat sesuatu yang tidak beliau senangi, beliau tidak reaktif, akan tetapi ketidaksukaan beliau hanya nampak dengan perubahan pada wajah beliau.

 Malu yang Tercela 

Sifat malu yang ada pada diri seseorang, hendaknya tidaklah menghalangi seseorang untuk bertafaqquh fiddin, belajar dan bertanya tentang permasalahan agama yang dia butuhkan. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata,

 نِعْمَ النِّسَاءُ نِسَاءُ الْأَنْصَارِ لَمْ يَمْنَعْهُنَّ الْحَيَاءُ أَنْ يَتَفَقَّهْنَ فِي الدِّينِ 

“Sebaik-baiknya wanita adalah wanita Anshar. Rasa malu tidaklah menghalangi mereka untuk bertafaqquh, memahami agama ini.” (Muttafaqun ‘alaihi)

Para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam apabila mereka membutuhkan penjelasan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mereka tidak malu untuk langsung bertanya, sebagaimana yang dilakukan oleh Ummu Sulaim radhiyallahu ‘anha. Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, beliau berkisah,

Ummu Sulaim datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lalu berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak malu terhadap kebenaran. Apakah seorang wanita wajib mandi jika bermimpi?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Ya, apabila ia melihat air (mani).” (Muttafaqun ‘alaihi)

Rasa malu yang menghalangi seseorang dari tafaqquh fiddin, memahami agama, bukanlah rasa malu yang terpuji. Sebaliknya rasa malu yang semacam ini adalah rasa malu yang tercela.

Dari Abu Waqid al-Harits bin ‘Auf radhiyallahu ‘anhu bahwasanya pada suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sedang duduk dalam masjid beserta orang banyak. Lalu ada tiga orang yang datang. Kedua orang itu berdiri di depan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Adapun yang seorang, setelah ia melihat ada tempat yang lapang dalam majelis itu, lalu terus duduk di situ, sedang yang satu lagi duduk di belakang orang banyak, sedangkan orang ketiga terus menyingkir dan pergi. Setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam selesai beliau bersabda, “Tidakkah engkau semua suka kalau saya memberitahukan perihal tiga orang? Adapun yang seorang (yang melihat ada tempat lapang terus duduk di situ – pent), maka ia menempatkan dirinya kepada Allah, kemudian Allah memberikan tempat padanya. Adapun yang lainnya (yang duduk di belakang orang banyak – pent), ia adalah malu, maka Allah pun malu padanya, sedangkan yang seorang lagi (yang menyingkir dari majelis – pent), ia memalingkan diri, maka Allah juga berpaling dari orang itu.” (Muttafaq ‘alaih)

Demikianlah sedikit pembahasan tentang malu. Semoga bisa bermanfaat. Wallahu ta’ala a’lam bishshawab.

_________________
Oleh: Abu Umar Al Bankawy 
Referensi: - Syarah Riyadhis Shalihin, Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin


Rabu, 09 Mei 2012

menghadapi tilang polisi


Dari Wikibooks Indonesia, sumber buku teks bebas berbahasa Indonesia

< Tahu Sama Tahu‎ | Polisi


Langsung ke: navigasi,
cari

Pada
praktek proses tilang, banyak polisi mengharapkan berdamai, baik secara
halus maupun terang-terangan (minta dibantu). Ada beberapa cara untuk
menghadapinya.


Menolak Berdamai dengan Dasar Hukum
Kalau ditilang di jalan sebenarnya ada dua pilihan,

Sabtu, 05 Mei 2012

Uji Publik Database K2 Kabupaten Sragen 2013


Saat ini Tenaga Honorer baik yang K1 (Kategori - 1) dibiyayai APBD & APBN dan K2 (Kategori-2) yang dibiyayai dana lain-lain, sedang menanti hasil pendataan. Untuk kategori 1 (K1) kemungkinan untuk diangkat menjadi CPNS lebih besar dibandingkan dengan K2.
Karena Untuk K-1 tinggal menunggu pemberkasan, sedangkan K2, masih harus mengikuti test antar tenaga honorer, dan hanya diambil sekitar 20% dari total tenaga honorer.


Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sragen menyampaikan  sebanyak 2.105 tenaga honorer kategori 2 (K2) di Kabupaten Sragen dinyatakan lolos daftar nominatif K2 yang diproyeksikan mengikuti seleksi pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2013. Pelaksanaan seleksi sendiri direncanakan bakal dilangsungkan Juni tahun ini.

Hal itu dikemukakan oleh Kabid Dokumentasi dan Pendataan Kepegawaian BKD Sragen, Widya Budi mewakili Kepala BKD, Budiyono, Rabu (27/3). Kepada Joglosemar, ia menyampaikan kepastian itu diperoleh dari pengumuman yang disampaikan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) Regional Yogyakarta, Senin (25/3) lalu.

“Berdasarkan print out yang disampaikan dari BKN waktu rapat koordinasi tanggal 25 Maret kemarin, jumlah honorer K2 Sragen yang dinyatakan lolos daftar nominatif ada 2.105 orang atau semua honorer K2 hasil pendataan 2005 dinyatakan lolos untuk mengikuti seleksi pengangkatan CPNS,” papar Widya.

Dalam rapat koordinasi tersebut, katanya, juga disampaikan jadwal pelaksanaan seleksi pengangkatan honorer K2 yang menurut rencana digelar Juni mendatang. Namun demikian, mengenai kepastian pelaksanaannya akan menunggu petunjuk lebih lanjut dari BKN.


Berikut Data hasil pendataan honorer : PENGUMUMAN / UJI PUBLIK HONORER KATEGORI II KAB. SRAGEN Nomor : 800/749/03/2013 Tentang Daftar Nominatif Peserta Uji Publik Tenaga Honorer Kategori II Pemkab Sragen klik Disini

Sumber  asli dari BKD Sragen silahkan buka web BKD Sragen  klik disini atau bisa disini


NEW !!!

Uji Publik Honorer K2 yang dirilis BKD Sragen tanggal 22 Mei 2014 dapat di Klik DISINI

Selasa, 01 Mei 2012

Bukan Sekedar Galau

Saat ini tepat pukul 9:43, sedang berada di depan perpustakaan pusat.
di sudut lain sana saya melihat ada segerombolan teman sekelas, ramai.....
di sebelahku ada sepasang, ehm...bukan temannya kali sedang berdiskusi tugas kuliah.

tak tahu apa yang saat ini saya rasakan, tapi rasanya ada lubang di dalam hati saya.
ada yang kurang. ada yang hilang.

cerita tentang tugas kuliah, hari ini ada tiga matakuliah.
TDM, Sistematika dan yang satunya lagi adalah Problematika.
TDM; Tugas menulis baru dapat 31, yaa...standar, ada yang sudah selesai, bahkan ada juga yang baru dapat delapan, lagi - lagi saya bukan yang unggul.
Sistematika; kelompok 5 untuk presentasi, tapi belum persiapan, ini aja lihat laptop malah pengen ngeblog. tapi kelompok 3 juga belum presentasi.
Problematika; tugas minggu lalu sekarang jadi dilema, yang mengerjakan hanya Bowo, tapi dia diminta presentasi jawabannya malah nggak enak. what must i do? huh......lagi - lagi, ini adalah tugas kelompok Cha, come on, jangan menuntut kesempurnaan.

apa yang sebenarnya terjadi pada diriku?
apa karena ibadahku kurang maksimal? atau juga karena aku yang terlalu lelah?
entahlah, tapi yang pasti aku merasa apa yang ku lakukan tidak maksimal.
ya ALLAH, jadikan hamba orang yang selalu ada dalam naunganMU. Amin.

jam 10 nanti akan memburu Bu Yanti, tanya tugas observasi, doakan yaa.... :)
Bye.

Ibu

26 April 2012

Nggak ada yang special hari ini. Yang ada lagi – lagi aku diperlakukan seperti orang asing di rumah ini. Ibu. Yaa... siapa lagi kalau bukan dia.
Bu, kalau aku nggak ada kuliah aku pasti langsung pulang kok. Kalau memang nggak mau barengi aku juga nggak papa. Nggak usah sampai ngotot gitu ngomongnya. Apalagi mengatasnamakan “Aku tak bareng bojoku”, Ya ALLAH dosa apa saya ini?
Sabar..................
Ada orang jualan yaa yang ditawari juga cuma bapak. MasyaAllah. Benar – benar orang asingkah saya di rumah ini?

Arsip Blog