Selasa, 31 Maret 2015

Tips agar Semua Siswa Aktif Berdiskusi

Metode pembelajaran diskusi seringkali dipilih oleh guru terutama untuk materi yang terkait dengan kasus yang sedang hangat di bicarakan atau isu yang menimbulkan pro kontra. Misalnya pada pelajaran IPA, bahasan mengenai kelainan dan penyakit pada berbagai system tubuh akan sangat menarik jika dilakukan dengan metode diskusi. Contoh materi lainnya yang cocok menggunakan metode diskusi adalah materi yang terkait dengan kerusakan alam.
Metode diskusi disamping dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi pelajaran, juga dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan ide, belajar berkomunikasi, melatih percaya diri serta menghargai dan menerima pendapat orang lain. Namun tak jarang diskusi tidak berjalan optimal ketika tidak semua siswa aktif dalam diskusi. Yang biasanya terjadi adalah siswa yang PD semakin PD dan yang pendiam hanya pasrah saja dan menjadi pendengar yang baik, atau bahkan ada siswa yang sibuk dan asik ngobrol sendiri.
Berikut ini cara untuk mensiasatinya, berdasarkan pengalaman yang saya lakukan:
1.      Siapkan gambar yang menarik terkait tema yang akan dibahas. Misalnya kalau temanya kelainan dan penyakit maka pilihlah gambar organ tubuh yang rusak. Kalau temanya tentang lingkungan pilihlah gambar bencana alam, pencemaran, pembantaian binatang yang dilindungi dll. Gambar sebaiknya disiapkan oleh guru. Banyaknya gambar yang disiapkan disesuaikan dengan banyaknya jumlah kelompok yang ada di kelas. Jika jumlah siswa di kelas ada 30 orang maka bisa dibagi menjadi  6 kelompok yang masing-masing beranggotakan 5 orang.
2.      Siapkan kertas buram berukuran besar, gunting, kertas warna warni, spidol warna, lem, dan gunting. Alat dan bahan tersebut bisa disediakan oleh guru, atau oleh siswa dengan memberi informasi pada pertemuan sebelumnya.
3.      Pada kegiatan awal pembelajaran, guru memperlihatkan gambar untuk menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa. Lalu guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu bahwa setiap anggota kelompok harus memberi komentar pada gambar yang nantinya akan ditempel di tengah-tengah kertas buram. Komentar dapat ditulis di kertas warna warni untuk kemudian ditempel, atau langsung pada kertas buram.  Disini guru harus memberi instruksi dan aturan yang jelas termasuk kategori penilaiannya. misalnya: setiap orang wajib menulis komentar, penilaian dilihat dari segi keaktifan dan variasi komentar dan tulisan. Harus ada penekanan disini bahwa keindahan tulisan tidak menjadi kriteria utama dalam penilaian. Ini untuk menghindari siswa yang jelek tulisannya menjadi minder dan tidak mau mengemukakan pendapatnya. Kemudian harus ditekankan bahwa komentar itu tidak ada benar dan salah, karena yang salah adalah yang tidak berkomentar.
4.      Pada kegiatan inti siswa mulai menuangkan idenya pada kertas. Biasanya siswa bersemangat untuk menuangkan idenya. Pada kegiatan ini macam-macam tipe kecerdasan anak bisa terlihat. Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan giat membantu temannya, yang memiliki kecerdasan visual dan auditori akan sibuk menuangkan ide begitu langkah kerja selesai dijelaskan oleh guru. Dan anak yang cerdas kinestetiknya akan bergerak dan semangat sekali menyiapkan pernak-pernik peralatan seperti gunting, lem, kertas, bahkan biasanya sibuk meminjam dari kelompok lain. Disini proses diskusi dan kerjasama pasti akan terjadi. Ide-ide yang tidak terduga biasanya akan kita lihat dari hasil karya siswa. Terkadang kita tidak menyangka sebelumnya. Ada yang mengomentari dari segi pengetahuan ilmiah, dari segi social, ekonomi bahkan politik. Tak jarang ada komentar kritik pedas terhadap pemerintah.

5.      Pada kegiatan akhir setiap kelompok memperesentasikan dengan singkat tentang karyanya. Produk ini bisa dipajang di kelas, dan anak akan bangga ketika karyanya dipajang. 

Berikut contoh  foto produk siswa. Walau terkesan dadakan, tapi idenya yang tertuang di dalamnya cukup bagus.
Gambar di atas ini berbeda dengan majalah dinding. Majalah dinding biayanya mahal, proses membuatnya lama, dan biasanya  tidak semua siswa terlibat dalam pembuatannya. Majalah dinding mementingkan unsur keindahan. Gambar di atas lebih menilai ide dan komentar dari siswa.

Penulis : Rini Budiarti

Inspirator Generasi Negeri

Tanah nirmala Indonesia telah Allah anugerahkan untuk bangsa ini. Bangsa yang mewarisi berbagai nilai-nilai kearifan, kebijaksanaan, tata krama, dan tentunya penuh dengan cinta. Tercermin dari wajah rupawan yang selalu menyapa di sudut negeri ini pertanda keramahan yang bersahaja, luhur budi pekerti, penuh kasih dan cinta. Alangkah Indahnya negeri ini mewarisi sejuta pesona, senyum saat menyapa dan menjaga etika. Hingga tak heran bangsa ini terkenal dengan bangsa yang “ramah penduduknya”. 

Ramah merupakan sikap yang tercermin pada masyarakat Indonesia. Seolah menyebar cinta kepada siapa saja yang ditemui dengan cara tersenyum dan menyapa. Ramah  adalah nilai yang harus terus diwariskan kepada generasi  negeri ini melalui keteladanan dan pendidikan. Peran penting dari keteladanan dan  pendidikan akan hadir jika guru menjadi pemeran utama dalam mentransfer dan menanamkan  nilai-nilai luhur ini.

Kenyataannya saat ini, aku temui sebuah fenomena para generasi muda yang duduk santai di trotoar jalanan, merokok dan menyanyikan lagu-lagu cinta yang tak sesuai dengan usianya di sekitar lampu merah saat jam-jam sekolah. Usia belia dihabiskan dengan hal yang sia-sia, bukan diisi dengan sejuta prestasi namun dihadapkan pada masalah yang berbenturan dengan moral, hukum dan etika hingga tak jarang  aku dengar pemberitaan anak muda masuk penjara karena masalah narkoba. Disatu sudut kota ku temukan anak muda yang berkata kasar, berani memaki dan menghujat orang tua. Sungguh hal tersebut sangat jauh dari nilai ramah seharusnya. Dimanakah peran pendidikan dalam membentuk generasi yang ramah? generasi yang kental dengan etika sopan dan santun yang mencerminkan budi pekerti yang luhur bangsa ini.

Aku seorang guru. Guru yang akan selalu digugu dan ditiru. Seperti kata Ki Hajar Dewantara “ingarso sun tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani”. Maka setiap perkataan dan perilaku akan menjadi teladan, harus bisa memberikan inspirasi, motivasi, dan membangun semangat generasai penerus bangsa ini. Luar biasa cita-cita yang luhur. Namun, terasa perlu menghela nafas yang berat saat membayangkan aku menjadi sosok guru seperti itu. 

Aku seorang guru. Usia ku menjadi guru masih terbilang muda. Belum genap lima tahun. Tahun pertama menjadi guru aku langsung jatuh cinta. Cinta tumbuh saat ku sapa seluruh siswa tentang cita-citanya sungguh luar biasa. Bagi ku diusia mereka tak terbersit untuk menjadi seorang dokter, chef, peternak ikan, ketua MPR, presiden  bahkan ada yang ingin menjadi pembisnis tempe di Arab dengan alasan harga tempe di sana mahal. Akupun tersenyum bahagia, itulah kesan pertama hingga membuat aku jatuh cinta. Namun di satu sisi aku sedih, mengapa tak satupun diantara mereka ada yang bercita-cita menjadi guru. Waktu  aku duduk di bangku SMP saat usia ku seperti mereka, dengan percaya diri aku ingin menjadi “guru”. Cita-cita itu tak pernah berubah sampai aku duduk di bangku SMA. Hingga Allah menggoreskan takdir terbaik “saat ini aku menjadi guru”.

Sebagian orang memandang sebelah mata sebuah profesi guru. Mungkin karena masalah finansial yang tidak seberapa, atau kesejahteraan yang tak jelas akhirnya. Sungguh itu hanya presefsi orang bermental kerdil saja. Padahal guru bisa hidup lebih sejahtera, bahagia dan kaya raya masalahnya hanya pada mindset saja. Jika guru hanya berfikir  finansial maka rusaklah bangsa ini, yang akan terwariskan adalah generasi dengan pemikiran  hanya mengenyangkan perutnya saja, tak peduli dengan sesama, jauh dari nilai luhur etika yang seharusnya. 

Lumpuhnya bangsa ini dapat dilihat saat guru mulai merasa lelah saat menyapa generasi muda dengan ilmu, tak mampu menorehkan sejuta inspirasi, bahkan tak kuat untuk mambangun pondasi kokoh cita-cita para generasi bangsa ini. “Dimanakah engkau wahai guru ku? guru yang seharusnya tersenyum, ramah, santun, cerdas, dan terus memotivasi dan menyemangati kami. Berikanlah keteladanan kepada kami, sampaikanlah cerita yang menginspirasi kami, bangunlah mimpi kami hingga melambung tinggi, hingga kami tersadar betapa pentingya kami untuk membangun negeri ini” (lirih hati seorang anak negeri). 

Aku adalah guru. Dengan perkataan ku, aku bisa mengubah pandangan generasi muda. Dengan pena ku, akau bisa menggoreskan cita-cita generasi muda. Dengan sikap ku, aku bisa menularkan semangat pada generasi muda. Maka berbahagialah seperti aku, karena aku seorang guru. 

Bukan hanya sekedar guru, namun seorang inspirator dan motivator. Itulah fungsi guru yang terbersit dalam benak ku. Saat memasuki ruang-ruang kelas tak hanya mentranser ilmu, namun ada nilai yang tersampaikan, ada pesan yang tersirat dalam setiap ilmu yang diberikan. Aku guru geografi. Ilmu ini merupakan bagian strstegis dalam mengenalkan generasi bangsa kepada negerinya, Indonesia. Negeri yang Allah anugerahkan dengan sejuta pesona alamnya, etika sopan santun penduduknya, kaya akan budayanya, dan beranekaragam flora dan faunanya. Tak heran negeri ini menyandang gelar “Zamrud Khatuistiwa”. Negeri yang selalu menjadi incaran negara asing dari dulu hingga kini. Negeri ini dulu dijajah hanya karena rempah-rempahnya, saat inipun masih terjajah karena potensi alam dan penduduknya. Penguasaan asset kekayaan alam strategis yang harus dikuasai oleh negara sebagai sumber untuk kesejahteraan rakyat sebagian besar dikuasai bangsa asing, etika dan moral yang mengalami transisi jauh dari nilai luhur budi pekerti negeri ini. 

Dimanakah para generasi negeri saat ini berada?, apakah yang ada dalam benaknya?,  apa yang mereka lakukan?, bagaimana dengan mimpi besarnya?. Datangilah mereka wahai guru dan sampaikanlah dengan penuh cinta agar sampai pada hati dan pikirannya, katakanlah kepada generasi muda “bangsa ini akan lemah, jika engkau tak menjadi generasi yang hebat”. 

Aku guru geografi yang selalu bercerita tentang negeri ini, Indonesia. Menginspirasi dari satu kelas ke kelas lain, dari satu generasi ke genarasi, begitu seterusnya. Aku guru geografi yang bercerita tentang  kehidupan jauh dipelosok negeri, mengajak untuk bersyukur atas kekayaan alam negeri ini, dan  memberikan semangat untuk mengisi kemerdekaan negeri dengan sejuta prestasi. Dari sini, aku bisa memulainya dari profesi ku sebagai “guru”.  Aku bahagia dan aku bangga menjadi “guru geografi” yang mengenalkan generasi pada negeri ini.  
 ..........



Artikel ini di ikut sertakan dalam lomba lomba menulis guru dan orang tua yang diselenggarakan www.sekolah-akhlak.com dan https://motivatorkreatif.wordpress.com serta Komunitas Guru Inspiratif. 




Fungsi Statistik dalam Excel

image

Tutorial kali ini akan dibahas mengenai fungsi atau rumus dalam pengolahan data dengan Microsoft Excel. Program keluaran Microsoft ini kini mampu menyajikan berbagai fungsi atau rumus dalam pengolahan data. Berbagai fungsi atau rumus yang dirilis dalam website Microsoft antara lain:

 

Fungsi AVEDEV

Mengembalikan nilai rata-rata simpangan absolut atas poin data dari nilai rata-ratanya

Fungsi AVERAGE

Mengembalikan nilai rata-rata dari argumennya

Fungsi AVERAGEA

Mengembalikan nilai rata-rata dari argumennya, termasuk angka, teks dan nilai logika

Fungsi AVERAGEIF

Mengembalikan nilai rata-rata (nilai rata-rata aritmatika) dari semua sel dalam rentang yang memenuhi kriteria

Fungsi AVERAGEIFS

Mengembalikan nilai rata-rata (nilai rata-rata aritmatika) dari semua sel yang memenuhi beberapa kriteria

Fungsi BETA.DIST

Mengembalikan fungsi distribusi kumulatif beta

Fungsi BETA.INV

Mengembalikan nilai inversi dari fungsi distribusi kumulatif untuk distribusi beta yang ditentukan

Fungsi BINOM.DIST

Mengembalikan probabilitas distribusi binomial individual

Fungsi BINOM.DIST.RANGE

Mengembalikan probabilitas hasil percobaan menggunakan distribusi binomial

Fungsi BINOM.INV

Mengembalikan nilai terkecil di mana distribusi binomial kumulatifnya lebih kecil atau sama dengan nilai kriteria

Fungsi CHISQ.DIST

Mengembalikan fungsi kepadatan probabilitas beta kumulatif

Fungsi CHISQ.DIST.RT

Mengembalikan probabilitas satu-ujung distribusi khi-kuadrat

Fungsi CHISQ.INV

Mengembalikan fungsi kepadatan probabilitas beta kumulatif

Fungsi CHISQ.INV.RT

Mengembalikan nilai inversi probabilitas satu-ujung distribusi khi-kuadrat

Fungsi CHISQ.TEST

Mengembalikan nilai uji untuk independensi

Fungsi CONFIDENCE.NORM

Mengembalikan nilai interval kepercayaan untuk rata-rata populasi

Fungsi CONFIDENCE.T

Mengembalikan nilai interval kepercayaan untuk nilai rata-rata populasi, menggunakan distribusi t Student

Fungsi CORREL

Mengembalikan koefisien korelasi di antara dua rangkaian data

Fungsi COUNT

Menghitung jumlah angka dalam daftar argumen

Fungsi COUNTA

Menghitung jumlah nilai dalam daftar argumen

Fungsi COUNTBLANK

Menghitung jumlah sel kosong di dalam rentang

Fungsi COUNTIF

Menghitung jumlah sel di dalam rentang yang memenuhi kriteria

Fungsi COUNTIFS

Menghitung jumlah sel di dalam rentang yang memenuhi beberapa kriteria

Fungsi COVARIANCE.P

Mengembalikan kovarians, rata-rata produk simpangan berpasangan

Fungsi COVARIANCE.S

Mengembalikan sampel kovarians, rata-rata simpangan produk dari setiap pasang poin data dalam dua rangkaian data

Fungsi DEVSQ

Mengembalikan jumlah kuadrat simpangan

Fungsi EXPON.DIST

Mengembalikan distribusi eksponensial

Fungsi F.DIST

Mengembalikan distribusi probabilitas F

Fungsi F.DIST.RT

Mengembalikan distribusi probabilitas F

Fungsi F.INV

Mengembalikan nilai inversi dari distribusi probabilitas F

Fungsi F.INV.RT

Mengembalikan nilai inversi dari distribusi probabilitas F

Fungsi F.TEST

Memperoleh hasil uji-F

Fungsi FISHER

Mengembalikan nilai transformasi Fisher

Fungsi FISHERINV

Mengembalikan nilai inversi transformasi Fisher

Fungsi FORECAST

Mengembalikan nilai di sepanjang tren linear

Fungsi FREQUENCY

Mengembalikan nilai distribusi frekuensi sebagai array vertikal

Fungsi GAMMA

Mengembalikan nilai fungsi gamma

Fungsi GAMMA.DIST

Mengembalikan distribusi gamma

Fungsi GAMMA.INV

Mengembalikan inversi dari distribusi kumulatif gamma

Fungsi GAMMALN

Mengembalikan logaritma natural fungsi gamma, Γ(x)

Fungsi GAMMALN.PRECISE

Mengembalikan logaritma natural fungsi gamma, Γ(x)

Fungsi GAUSS

Mengembalikan nilai 0,5 lebih kecil daripada distribusi kumulatif normal standar

Fungsi GEOMEAN

Mengembalikan nilai rata-rata geometrik

Fungsi GROWTH

Mengembalikan nilai di sepanjang tren eksponensial

Fungsi HARMEAN

Mengembalikan nilai rata-rata harmonik

Fungsi HYPGEOM.DIST

Mengembalikan distribusi hipergeometrik

Fungsi INTERCEPT

Mengembalikan titik potong dari garis regresi linear

Fungsi KURT

Mengembalikan nilai kurtosis dari rangkaian data

Fungsi LARGE

Mengembalikan nilai k-th yang paling besar dalam rangkaian data

Fungsi LINEST

Mengembalikan parameter dari tren linear

Fungsi LOGEST

Mengembalikan parameter dari tren eksponensial

Fungsi LOGNORM.DIST

Mengembalikan distribusi lognormal kumulatif

Fungsi LOGNORM.INV

Mengembalikan inversi dari distribusi kumulatif lognormal

Fungsi MAX

Mengembalikan nilai maksimum dalam daftar argumen

Fungsi MAXA

Mengembalikan nilai maksimum dalam daftar argumen, termasuk angka, teks, dan nilai logika

Fungsi MEDIAN

Mengembalikan nilai median dari bilangan

Fungsi MIN

Mengembalikan nilai minimum dalam daftar argumen

Fungsi MINA

Mengembalikan nilai terkecil dalam daftar argumen, termasuk angka, teks, dan nilai logika

Fungsi MODE.MULT

Mengembalikan array vertikal dari nilai yang paling sering muncul, atau nilai berulang dalam array atau rentang data

Fungsi MODE.SNGL

Mengembalikan nilai paling umum dalam satu unit data

Fungsi NEGBINOM.DIST

Mengembalikan distribusi binomial negatif

Fungsi NORM.DIST

Mengembalikan distribusi kumulatif normal

Fungsi NORM.INV

Mengembalikan inversi dari distribusi kumulatif normal

Fungsi NORM.S.DIST

Mengembalikan distribusi kumulatif normal standar

Fungsi NORM.S.INV

Mengembalikan inversi dari distribusi kumulatif normal standar

Fungsi PEARSON

Mengembalikan koefisien korelasi momen produk Pearson

Fungsi PERCENTILE.EXC

Mengembalikan nilai persentil ke-k dalam sebuah rentang, di mana k berada dalam rentang 0..1, tidak termasuk 0 dan 1.

Fungsi PERCENTILE.INC

Mengembalikan persentil k-th nilai dalam satu rentang

Fungsi PERCENTRANK.EXC

Mengembalikan peringkat nilai dalam rangkaian data sebagai persentase (0..1, tidak termasuk 0 dan 1) dari rangkaian data

Fungsi PERCENTRANK.INC

Mengembalikan peringkat persentase nilai dalam satu set data

Fungsi PERMUT

Mengembalikan jumlah permutasi untuk sejumlah objek

Fungsi PERMUTATIONA

Mengembalikan jumlah permutasi untuk sejumlah objek (dengan perulangan) yang bisa dipilih dari objek total

Fungsi PHI

Mengembalikan nilai fungsi kepadatan untuk distribusi normal standar

Fungsi POISSON.DIST

Mengembalikan distribusi Poisson

Fungsi PROB

Mengembalikan probabilitas yang nilainya di antara dua batas

Fungsi QUARTILE.EXC

Mengembalikan kuartil dari rangkaian data, berdasarkan nilai persentil dari 0..1, tidak termasuk 0 dan 1

Fungsi QUARTILE.INC

Mengembalikan nilai kuartil dari rangkaian data

Fungsi RANK.AVG

Mengembalikan peringkat nilai dalam satu daftar bilangan

Fungsi RANK.EQ

Mengembalikan peringkat nilai dalam satu daftar bilangan

Fungsi RSQ

Mengembalikan kuadrat dari koefisien korelasi momen produk Pearson

Fungsi SKEW

Mengembalikan nilai kecondongan distribusi

Fungsi SKEW.P

Mengembalikan nilai kecondongan distribusi didasarkan pada populasi: karakterisasi dari derajat asimetris dari distribusi di sekitar nilai rata-ratanya

Fungsi SLOPE

Mengembalikan kemiringan dari garis regresi linear

Fungsi SMALL

Mengembalikan nilai k-th yang paling kecil dalam rangkaian data

Fungsi STANDARDIZE

Mengembalikan nilai yang dinormalkan

Fungsi STDEV.P

Menghitung simpangan baku berdasarkan populasi keseluruhan

Fungsi STDEV.S

Memperkirakan simpangan baku berdasarkan satu sampel

Fungsi STDEVA

Memperkirakan nilai deviasi standar berdasarkan sampel, termasuk angka, teks, dan nilai logika

Fungsi STDEVPA

Menghitung nilai deviasi standar berdasarkan keseluruhan populasi, termasuk angka, teks, dan nilai logika

Fungsi STEYX

Mengembalikan standar kesalahan dari nilai perkiraan y untuk setiap nilai x dalam regresi

Fungsi T.DIST

Mengembalikan Titik Persentase (probabilitas) untuk distribusi-t Student

Fungsi T.DIST.2T

Mengembalikan Titik Persentase (probabilitas) untuk distribusi-t Student

Fungsi T.DIST.RT

Mengembalikan distribusi-t Student

Fungsi T.INV

Mengembalikan nilai t dari distribusi t Student sebagai fungsi probabilitas dan derajat kebebasan

Fungsi T.INV.2T

Mengembalikan nilai inversi dari distribusi t Student

Fungsi T.TEST

Mengembalikan probabilitas terkait uji-t Student

Fungsi TREND

Mengembalikan nilai di sepanjang tren linear

Fungsi TRIMMEAN

Mengembalikan nilai rata-rata bagian dalam dari rangkaian data

Fungsi VAR.P

Menghitung varians berdasarkan populasi keseluruhan

Fungsi VAR.S

Memperkirakan nilai varians berdasarkan satu sampel

Fungsi VARA

Memperkirakan nilai varians berdasarkan sampel, termasuk angka, teks, dan nilai logika

Fungsi VARPA

Menghitung nilai varians berdasarkan keseluruhan populasi, termasuk angka, teks, dan nilai logika

Fungsi WEIBULL.DIST

Mengembalikan distribusi Weilbull

Fungsi Z.TEST

Mengembalikan nilai probabilitas satu-ujung uji-z

 

Sumber : MIcrosoft Office

Sedekah Untuk Orang Tua Yang Telah Meninggal

Oleh
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas حفظه الله

Sedekah yang dikeluarkan seorang anak untuk salah satu atau untuk kedua orang tuanya yang telah meninggal dunia, maka pahalanya akan sampai kepada keduanya. Selain itu segala amal shalih yang diamalkan anaknya maka pahalanya akan sampai kepada kedua orang tuanya tanpa mengurangi pahala si anak tersebut, sebab si anak merupakan hasil usaha kedua orang tuanya. 

Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَىٰ

Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya. [an-Najm/53:39].

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ أَطْـيَبَ مَـا أَكَـلَ الرَّجُلُ مِـنْ كَـسْبِهِ ، وَإِنَّ وَلَـدَهُ مِنْ كَسْبِـهِ.

Sesungguhnya sebaik-baik apa yang dimakan oleh seseorang adalah dari hasil usahanya sendiri, dan sesungguhnya anaknya adalah hasil usahanya.[2] 

Apa yang ditunjukkan oleh ayat al-Qur`ân dan hadits di atas diperkuat lagi oleh beberapa hadits yang secara khusus membahas tentang sampainya manfaat amal shalih sang anak kepada orang tua yang telah meninggal, seperti sedekah, puasa, memerdekakan budak, dan lain-lain semisalnya. Hadits-hadits tersebut ialah:

Dari ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma :

أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ أُمّـِيْ افْـتُـلِـتَتْ نَـفْسُهَا (وَلَـمْ تُوْصِ) فَـأَظُنَّـهَا لَوْ تَـكَلَّمَتْ تَصَدَّقَتْ، فَـهَلْ لَـهَا أَجْـرٌ إِنْ تَـصَدَّقْتُ عَنْهَا (وَلِـيْ أَجْـرٌ)؟ قَالَ: «نَعَمْ» (فَـتَـصَدَّقَ عَـنْـهَا).

Bahwasanya ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , “Sesungguhnya ibuku meninggal dunia secara tiba-tiba (dan tidak memberikan wasiat), dan aku mengira jika ia bisa berbicara maka ia akan bersedekah, maka apakah ia memperoleh pahala jika aku bersedekah atas namanya (dan aku pun mendapatkan pahala)? Beliau menjawab, “Ya, (maka bersedekahlah untuknya).”[3] 

Dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhuma :

أَنَّ سَعْـدَ بْنَ عُـبَـادَةَ -أَخَا بَـنِـيْ سَاعِدَةِ- تُـوُفّـِيَتْ أُمُّـهُ وَهُـوَ غَـائِـبٌ عَنْهَا، فَـقَالَ: يَـا رَسُوْلَ اللّٰـهِ! إِنَّ أُمّـِيْ تُـوُفّـِيَتْ، وَأَنَا غَائِبٌ عَنْهَا، فَهَلْ يَنْـفَعُهَا إِنْ تَصَدَّقْتُ بِـشَـيْءٍ عَنْهَا؟ قَـالَ: نَـعَمْ، قَالَ: فَـإِنّـِيْ أُشْهِـدُكَ أَنَّ حَائِـطَ الْـمِخْـرَافِ صَدَقَـةٌ عَلَـيْـهَا.

Bahwasanya Sa’ad bin ‘Ubadah –saudara Bani Sa’idah– ditinggal mati oleh ibunya, sedangkan ia tidak berada bersamanya, maka ia bertanya, “Wahai Rasûlullâh! Sesungguhnya ibuku meninggal dunia, dan aku sedang tidak bersamanya. Apakah bermanfaat baginya apabila aku menyedekahkan sesuatu atas namanya?" Beliau menjawab, “Ya.” Dia berkata, “Sesungguhnya aku menjadikan engkau saksi bahwa kebun(ku) yang berbuah itu menjadi sedekah atas nama ibuku.”[4] 

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

إِنَّ أَبِـيْ مَاتَ وَتَـرَكَ مَالًا، وَلَـمْ يُـوْصِ، فَهَلْ يُـكَـفّـِرُ عَنْـهُ أَنْ أَتـَصَدَّقَ عَنْـهُ؟ قَالَ: نَـعَمْ.

“Sesungguhnya ayahku meninggal dunia dan meninggalkan harta, tetapi ia tidak berwasiat. Apakah (Allâh) akan menghapuskan (kesalahan)nya karena sedekahku atas namanya?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam men-jawab, “Ya.”[5] 

Imam asy-Syaukani t berkata, "Hadits-hadits bab ini menunjukkan bahwa sedekah dari anak itu bisa sampai kepada kedua orang tuanya setelah kematian keduanya meski tanpa adanya wasiat dari keduanya, pahalanya pun bisa sampai kepada kedua-nya. Dengan hadits-hadits ini, keumuman firman Allâh Subhanahu wa Ta’ala berikut ini dikhususkan:

وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَىٰ

Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya. [an-Najm/53:39].

Tetapi, di dalam hadits tersebut hanya menjelaskan sampainya sedekah anak kepada kedua orang tuanya. Dan telah ditetapkan pula bahwa seorang anak itu merupakan hasil usahanya sehingga tidak perlu lagi mendakwa ayat di atas dikhususkan oleh hadits-hadits tersebut. Sedangkan yang selain dari anak, maka menurut zhahir ayat-ayat al-Qur`ân, pahalanya tidak akan sampai kepada orang yang sudah meninggal dunia. Maka hal tersebut tidak perlu diteruskan hingga ada dalil yang mengkhususkannya.[6] 

Syaikh al-Albani rahimahullah mengomentari pernyataan di atas dengan berkata, “Inilah pemahaman yang benar yang sesuai dengan tuntutan kaidah-kaidah ilmiah, yaitu bahwa ayat al-Qur`ân di atas tetap dengan keumumannya, sedangkan pahala sedekah dan lain-lainnya tetap sampai dari seorang anak kepada kedua orang tuanya, karena ia (anak) hasil dari usahanya, berbeda dengan selain anak…”[7] 

Adapun pengiriman pahala bacaan al-Qur`ân, Yasin, al-Fâtihah, kepada orang yang sudah meninggal maka tidak akan sampai, karena semua riwayat-riwayat hanya menyebutkan tentang sampainya pahala sedekah anak kepada orang tua (bukan bacaan al-Qur`ân). Berdasarkan ayat:

وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَىٰ

Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya. [an-Najm/53:39].

Ketika menafsirkan ayat di atas, al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata, "Sebagaimana dosa seseorang tidak dapat dipindahkan kepada orang lain, maka demikian pula ganjaran seseorang (tidak dapat dipindahkan/dikirimkan) kepada orang lain, kecuali apa yang didapat dari hasil usahanya sendiri. Dari ayat ini Imam asy-Syafi’i dan orang (para ulama) yang mengikuti beliau beristinbat (mengambil dalil) bahwa mengirimkan pahala bacaan al-Qur`ân tidak sampai kepada si mayit karena yang demikian bukanlah amal dan usaha mereka. Oleh karena itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menyunnahkan ummatnya (mengirimkan pahala bacaan al-Qur`ân kepada mayyit) dan tidak pernah mengajarkan kepada mereka dengan satu nash yang sah dan tidak pula dengan isyarat. Dan tidak pernah dinukil ada seorang sahabat pun yang melakukan demikian. Seandainya hal itu (menghadiahkan pahala bacaan al-Qur`ân kepada mayit) adalah baik, semestinya merekalah yang lebih dulu mengerjakan perbuatan yang baik itu. Tentang bab amal-amal qurbah (amal ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah) hanya dibolehkan berdasarkan nash (dalil/contoh dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ) dan tidak boleh memakai qiyas atau pendapat.”[8] 

Apa yang telah disebutkan oleh Ibnu Katsir dari Imam asy-Syafi’i itu merupakan pendapat sebagian besar ulama dan juga pendapatnya Imam Hanafi, sebagaimana dinukil oleh az-Zubaidi dalam Syarah Ihya’ ‘Ulumuddin (X/369)[9]. 

Wallâhu a’lam.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 09/Tahun XVI/1434H/2013M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]
________
Footnote
[1]. Lihat Ahkâmul-Janâ-iz, hlm. 216-219 dan az-Zakâh fil-Islâm, hlm. 597-600.
[2]. Shahîh, HR Ahmad (VI/41, 126, 162, 173, 193, 201, 202, 220), Abu Dawud (no. 3528), at-Tirmidzi (no. 1358), an-Nasa-i (VII/241), Ibnu Majah (no. 2137), dan al-Hakim (II/46).
[3]. Shahîh, HR al-Bukhari (no. 1388), Muslim (no. 1004), Ahmad (VI/51), Abu Dawud (no. 2881), an-Nasa-i (VI/250), Ibnu Majah (no. 2717), dan al-Baihaqi (IV/62; VI/277-278). 
Syaikh al-Albani rahimahullah berkata dalam Ahkâmul-Janâ-iz (hlm. 217), “Redaksi ini milik al-Bukhari di salah satu dari dua riwayatnya, tambahan yang terakhir adalah miliknya dalam riwayat lain. Juga Ibnu Majah dimana tambahan kedua miliknya, sedangkan tambahan pertama milik Muslim.” 
[4]. Shahîh. HR al-Bukhari (no. 2756), Ahmad (I/333, 370), Abu Dawud (no. 2882), at-Tirmidzi (no. 669), an-Nasa-i (VI/252-253), dan al-Baihaqi (VI/ 278). Lafazh ini milik Ahmad.
[5]. Shahîh. HR Muslim (no. 1630), Ahmad (II/371), an-Nasa-i (VI/252), dan al-Baihaqi (VI/278).
[6]. Nailul-Authâr, Cet. Dâr Ibnil-Qayyim, V/184.
[7]. Ahkâmul-Janâ-iz, hlm. 219.
[8]. Tafsîr Ibni Katsir (VII/465) tahqiq Sami bin Muhammad as-Salamah. Dan lihat Ahkâmul-Janâ-iz wa Bida’uhâ, Cet. Maktabah al-Ma’arif, Riyadh, hlm. 220
[9]. Lihat Ahkâmul-Janâ-iz, hlm. 220.


ALMANHAJ.OR.ID

Download Aplikasi Alpeka BOS (Aplikasi Laporan BOS online 2015)

Salam Satu Data, kemajuan telekomunikasi khusus dunia internet telah merubah berbagai aspek kehidupan terlebih lagi dalam dunia pendidikan. Salah satu produk kemajuan teknologi di bidang pendidikan adalah munculnya berbagai aplikasi dengan fitur yang canggih dan berbasis online.  Kemajuan ini tentunya menjadi sebuah titik terang dalam mempermudah akses laporan dari pihak sekolah ke pihak dinas pendidikan pusat maupun daerah.
Belum lama ini banyak sosialisasi terkait Pelaporan BOS dengan sistem online, salah satu hal yang di perlukan adalah separangkat komputer atau laptop beserta Modem untuk mengakses internet. Namun dari pesyaratan yang ada tidak semua sekolah bisa melaksanakan Prosedur tersebut karena kurangnya prasarana dan sarana yang mendukung sehingga mau tidak mau masih harus berkomunikasi dengan admin Diknas setempat.
Pemerataan Akses internet yang masih kurang terutama di daerah terpencil yang sama sekali tidak ada jaringan Internet atau bahkan Listrik belum bisa masuk hal ini tentunya menjadi perhatian pemerintah serta dinas terkait karena jika tidak segera di tindaklanjuti maka program pendataan guru maupun pelaporan sekolah berbasis aplikasi maupun internet tidak akan berjalan sesuai dengan harapan.
Langsung saja pada kesempatan ini admin akan memberikan informasi terkait aplikasi BOS online 2015, untuk bisa mengkases aplikasi tersebut sebelumnya harus di download terlebih dahulu. Aplikasi Bos Online Alpeka ini berbentuk Excel sehingga mudah untuk di isi. Berikut sedikit penjelasan terkait Aplikasi Alpeka BOS yang admin langsir dari situs bos.kemdikbud.go.id :
ALPEKA BOS (Aplikasi Laporan Pertanggungjawaban Keuangan BOS Tingkat Sekolah)adalah aplikasi  berbasis excel untuk membantu sekolah dalam menyusun dan mengelola laporan keuangan tingkat sekolah.
Aplikasi ini  dikembangkan atas bantuan program PRIORITAS-USAID. Aplikasi ini bermanfaat untuk memudahkan sekolah dalam penyusunan format laporan keuangan yang ada dalam Petunjuk Pelaksanaan program BOS. Salah satu hasil akhir dari aplikasi ini adalah format BOS K-7 yang selanjutnya digunakan untuk diisikan di Laporan Penggunaan Dana BOS secara online. Aplikasi ini disertai dengan pedoman penggunaannya sehingga setiap sekolah dapat belajar mandiri. Aplikasi ini tidak diperjual-belikan. Sekolah dapat mengunduh/download secara gratis.
Untuk mendownload Aplikasi Alpeka BOS silahkan Klik Link di bawah ini

Download Aplikasi Alpeka BOS


Semoga informasi tentang Aplikasi Bos Online 2015 Atau Surat PertanggungJawaban Dana BOS 2015di atas bisa bermanfaat untuk semua. Jangan lupa like page facebook kami disamping untuk mendapatkan update terbaru seputar aplikasi Bos Terkini.

Cara Menampilkan Grafik Plots pada SPSS

Tutorial kali ini akan dibahas mengenai cara menampilkan Plot pada SPSS. Grafik Plot berfungsi menampilkan distribusi datasecara lebih jelas, sehingga akan memberikan gambaran bagaimana persebaran data serat apakah ada interaksi antar variabel.

Sebagai contoh kita akan menggunakan ANOVA dua faktor untuk mengetahui pengaruh dua perlakuan, yaitu metode pembelajaran dan waktu belajar terhadap nilai siswa. Setelah dilakukan pendefinisian variabel dan pengkatogorian data maka masukkan data yang dibutuhkan:

image

Jika sudah kita lanjutkan dengan melakukan analisa data dengan ANOVA dua faktor, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

Pertama, klik Analyze > General Linear Model > Univariate....

image

Maka akan ditampilkan jendela univariate, silahkan masukkan variabel NILAI sebagai Dependent List dan variabel Metode Pembelajaran serta Waktu Belajar sebagai Fixed Factor (karena metode dan waktu kita tetapkan, bukan secara random).

image

Untuk menampilkan Plot silahkan klik pada tombol Plots, maka akan ditampilkan jendela Profile Plots sebagai berikut:

image

Masukkan Waktu Belajar sebagai Horizontal Axiz dan Metode sebagai Separate Lines, lalu klik Add. Selanjutnya klik Continue dan OK. Grafik Plot akan ditampilkan sebagi output selain output berupa hasil ANOVA yang kita analisis.

image

Dari grafik plot tersebut tampak bahwa metode demonstrasi lebih efektif dari pada metode diskusi dan metode ceramah. Selain itu tidak ada interaksi antara ketiga metode, hal ini tampak dari tidak adanya garis yang bersinggungan antara ketiganya.

Demikian tutorial mengenai cara menampilkan plots pada SPSS. Semoga bermanfaat!

Senin, 30 Maret 2015

Data Tunjangan SKTP Per 30 Maret 2015 (Valid dan Invalid)

8 Langkah Penyusunan RPP

image

RPP merupakan perencanaan pembelajaran yang harus disusun guru sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung. Penyusunan RPP biasanya dilakukan guru di awal semester, baik secara pribadi maupun bersama-sama dengan guru yang lain. Dalam menyusun RPP ada 8 langkah penyusunan sebagai berikut:

Pertama, pengkajian silabus meliputi: (1) KI dan KD; (2) materi pembelajaran; (3) proses pembelajaran; (4) penilaian pembelajaran; (5) alokasi waktu; dan (6) sumber belajar;

Kedua, Perumusan indikator pencapaian KD pada KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4;

Ketiga, Materi Pembelajaran dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial;

Keempat, Penjabaran Kegiatan Pembelajaran yang ada pada silabus dalam bentuk yang lebih operasional berupa pendekatan saintifik disesuaikan dengan kondisi peserta didik dan satuan pendidikan termasuk penggunaan media, alat, bahan, dan sumber belajar;

Kelima, Penentuan alokasi waktu untuk setiap pertemuan berdasarkan alokasi waktu pada silabus, selanjutnya dibagi ke dalam kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup;

Keenam, Pengembangan penilaian pembelajaran dengan cara menentukan lingkup, teknik, dan instrumen penilaian, serta membuat pedoman penskoran;

Ketujuh, Menentukan strategi pembelajaran remedial segera setelah dilakukan penilaian; dan

Kedelapan, Menentukan Media, Alat, Bahan dan Sumber Belajar disesuaikan dengan yang telah ditetapkan dalam langkah penjabaran proses pembelajaran.

Data Padamu Negeri Sedang Dikaji Untuk Dihapus?

Data Padamu Negeri Sedang Dikaji Untuk Dihapus? - Pendataan yang tumpang tindih atau ganda yang harus di input oleh operator sekolah kini dipertanyakan oleh banyak pihak, terutama praktisi pendidikan seperti operator sekolah, guru, Dinas Pendidikan, dan masyrakat. Dualisme pendataan di kemdikbud nampaknya sudah dikonsolidasikan oleh pihak kemendikbud sendiri, pendataan tunggal untuk satu saja yaitu dapodik. sedang padamu negeri yang internal hanya menangani guru harus menyesuaikan sistem dapodik yang ada di Dikdas, Dikmen, hal ini bagai gayung bersambut, keluhan beberapa operator sekolah bahkan pada TOT yang digelar salah satu OP Datadik juga mengusulkan hal yang sama.

Login Padamu Negeri

Pendataan Tunggal

Seperti infosekolah.net dikutip dari laman Dikdas Kemdikbud berharap hanya satu sistem pendataan  (pendataan tunggal) usulan salah satu OP Dinas menyangkut hal tersebut sebagai berikut

“Yang saya lihat, dampaknya itu berada pada sekolah (operator sekolah, red). Kasihan mereka. Mereka menginput data Dapodik dan Padamu, bahkan juga ada beberapa aplikasi dari pemerintah daerah. Jadi, saya berharap sistem pendataan itu mbok ya satu saja,” ujar Yusuf, peserta asal Kabupaten Temanggung di Hotel Arnava, Jl. KH. Soleh Iskandar Nomor 5 Bogor, Jawa Barat, Jumat, 27 Maret 2015.

Untuk meringankan beban Operator Sekolah

Dirjen Dikdas, Dapodik Basis Data Kementerian Padamu Harus Menyesuaikan Sistem Dapodik Yusuf, yang merupakan Staf Subag Perencanaan Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung ini, menambahkan bahwa hadirnya satu sistem data akan meringankan beban kerja operator sekolah. “Terus siapa yang harus bertanggungjawab terhadap pengajaran di sekolah bila operatornya itu terdiri dari guru? Kan yang jadi korban juga siswa, dan tujuan guru mencerdaskan anak itu akhirnya tidak tercapai karena mereka kecapekan,” tambah Yusuf.



Terhadap persoalan dualisme pendataan tersebut, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar, Hamid Muhammad, pada TOT Sistem Pendataan Pendidikan Dasar Angkatan Pertama, sempat mengatakan bahwa di tubuh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan nanti hanya ada satu sistem pendataan.

“Saya mengikuti facebook, ada petisi penghapusan Padamu Negeri, dan ini di kementerian memang sudah dikonsolidasikan. Jadi nanti itu akan hanya ada satu sistem pendataan. Dan Dapodik inilah yang akan jadi basis data di kementerian, sedangkan Padamu Negeri yang khusus menangani guru itu harus menyesuaikan dengan sistem Dapodik yang ada di Dikdas, Dikmen, dan termasuk yang ada di PDSP,” tegas Hamid.

“Karena itu, bapak ibu sekalian jangan terlalu kuatir masalah dua sistem ini, yang penting satu sistem itu nanti akan diputuskan oleh pak menteri. Dan saya sudah menyampaikan berkali-kali kepada Mendikbud bahwa Dapodik ini merupakan basis data yang akan kita bangun ke depan,” tambahnya

Semoga cita-cita mulia untuk menjadikan pendataan kementrian, pendataan tunggal dapat terwujud dengan segera. mengingat beratnya pekerjaan seorang operator sekolah

29 Validasi Dapodik yang Perlu Dicermati Untuk Menghindari Data Invalid

29 Validasi Dapodik yang Perlu Dicermati Untuk Menghindari Data Invalid - Data pokok pendidk (dapodik) yang tersimpan di website dapo.dikdas.kemdikbud.go.id adalah system untuk mendeteksi data dalam server dapodik yang diduga invalid dari sisi kelengkapan atribut isian, kewajaran data dan kemutakhiran data.Terdapat 29 validasi yang ditampilkan yang dijelaskan Data Pokok Pendidikan Dasar 2015  Direktorat Jendral Pendidikan Dasar.  Nama PD Kosong atau Tanpa huruf Vokal (Solusi Data NISN berbeda dengan hasil Verval).



Validasi ini berguna mencari data peserta didik dengan nama kosong tetapi memiliki data lain selain nama atau peserta didik tanpa huruf vocal (a,i,u,e,o). Perbaiki data pada aplikasi dapodik Operator Sekolah lakukan sync dan pastikan nama Peserta didik sudah sesuai dengan dokumen yang legal.

Menu Validasi bebagai berikut:


29 Validasi

Sinkron Terakhir = 20132 

Validasi sekolah yang belum melakukan pengiriman lebih dari semester 2 tahun ajaran 2013/2014 (20132), sekolah yang melakukan pengiriman terakhir di 20132 akan segera di hubungi oleh Operator Pusat dengan mengkonfirmasi ke aktifan sekolah tersebut di Kabupaten/Kota
Catatan : Pastikan telah memilih Periode Tahun ajaran yang sesuai dengan yang berjalan saat ini.Lakukan pengiriman agar data sekolah terupdate.

Bukan Pelaksana Kurikulum 2013 – Pilihan Kurikulum salah 

Bagi sekolah yang tidak masuk kedalam daftar sekolah yang melanjutkan Kurikulum 2013 dapat kembali melaksanakan kur-ktsp.Jika masih ada sekolah yang tidak masuk daftar tetapi melakukan pengiriman akan masuk kedalam validasi.

Sekolah yang harus menggunakan kurikulum KTSP akan muncul notifikasi. baca Cara Cek Sekolah Pelaksana Kurikulum 2013. Catatan : Sekolah yang tidak dapat melanjutkan kurikulum 2013 telah mendapat pemberitahuan saat melakukan Patch aplikasi dapodik versi 3.0.3 setelah melakukan sinkronisasi.

Rombel tanpa wali kelas

Pastikan pengisian rombel telah di inputkan dengan benar pastikan Wali kelas di Rombel tersebut telah di pilih. Catatan Jika ada sekolah yang terkena validasi ini silahkan lakukan perbaikan data pada aplikasi pastikan pemilihan Wali kelas dengan baik dan benar.

Status Honor mengisi pangkat golongan

Data Ptk dengan status Honorer atau Guru Honor tidak dapat mengisikan Pangkat Golongan yang seharus nya diisikan Guru PNS atau Pun Non- PNS. Jika terdapat guru honor dengan Pangkat golongan maka data sekolah tersebut akan terkena validasi dari pusat. Catatan : Guru dengan status Honorer sekolah tidak dapat mengisi pangkat golongan.Jika ada silahkan perbaiki pada aplikasi dapodik.

Usia PTK Tidak Wajar

Pengisian Tanggal lahir pada data Dapodik sangat berpengaruh walau tidak signifikan tetapi untuk PTK yang berstatus PNS sangat berpengaruh kepada Pesiun PTK tersebut.Kesalahan tanggal lahir akan berpengaruh pada pengecekan Info PTK atau Laporan Tunjangan.
Catatan : Perbaiki data pada aplikasi dapodik di table PTK pastikan pengisian tanggal lahir sudah sesuai dengan Kartu identitas PTK.

Kepsek Ganda


Kepala sekolah ganda dapat terjadi pada pengisian aplikasi dapodikdas.Keselahan ini biasa terjadi karena:

  •     - Mutasi PTK
  •     - Double pengisian Tugas tambahan

Catatan :

  • Jika Kepsek sudah tidak aktif silahkan isikan TST.
  • TST = Tanggal Selesai Tugas
  • TST hanya diisikan ketika PTK sudah tidak aktif
  • Menyangkut tunjangan berikut Validasi Pengisian Data untuk Tunjangan

Nama PTK tanda Baca atau Simbol

Penginputan nama ptk sesuaikan dengan Tanda pengenal yang dimiliki PTK (KTP/Akta Lahir/Ijazah).Jika ada kesalahan segera perbaiki pada aplikasi dapodikdas di table PTK. Jika ada nama PTK yang menggunakan simbol contoh (?) maka akan masuk kedalam validasi.
Catatan : Laporkan keaktifan sekolah kepada Dinas kab/kota agar data progres pengiriman tidak terhambat.

Nama Sekolah Sama dalam 1 Kecamatan

Persamaan nama sekolah dalam satu kecamatan dapat terjadi dikarenakan:
1 sekolah memiliki 2 kode registrasi
Sekolah memakai kode registrasi sekolah lain.
Catatan : Laporkan keaktifan sekolah kepada Dinas kab/kota agar data progres pengiriman tidak terhambat

Kepala Lab Kelebihan

1 sekolah hanya boleh menginputkan tugas tambahan kepala Lab hanya 1 kepala lab dalam 1 sekolah.
Catatan : Baca kembali validasi tugas tambahan yang di akui untuk masing – masing jenjang dan validasi yang di akui untuk penerimaan tunjangan.

Indikasi sekolah tutup atau merger

Keaktifan sekolah dapat membuat progress pengiriman pada web dapo.dikdas menjadi tidak  100%. Sekolah yang tutup atau melakukan merger agar melaporkan sekolah nya beserta membawa Surat   Keterangan resmi dari Dinas Kab/Kota atau Dinas Kab/Kota yang melaporkan kepada Operator Pusat. Catatan : Laporkan keaktifan sekolah kepada Dinas kab/kota agar data progres pengiriman tidak terhambat.

Belum Sinkron 20142

Lakukan sinkronisasi data dapodikdas sesuai dengan tahun ajaran yang berlaku jika sekolah tidak aktif laporkan kepada Dinas Kab/Kota.Pada website dapodikdas terdapat waktu tunggu periode keaktifan pengiriman. Catatan : Laporkan keaktifan sekolah kepada Dinas kab/kota agar data progres pengiriman tidak terhambat.

Belum Pernah Sinkronisasi

Validasi ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, yaitu: Sekolah baru yang belum pernah melakukan sinkronisasi sama sekali Sekolah yang sudah tutup, merger/lebur, dan sekolah terbuka yang sudah nonaktif namun masih terdaftar di server Dapodikdas

Kepala Perpustakaan Kelebihan 

Kepala Perpus kelebihan disebabkan oleh pengisian tugas tambahan kepala perpus melebihi ketentuan. Jika ini terjadi, cek kembali pengisian tugas tambahan di aplikasi Dapodikdas. 
Ketentuannya adalah:

  • SD tidak memiliki Kepala Perpustakaan
  • SMP hanya memiliki 1 Kepala Perpustakaan
  • Lebih lengkapnya klik disini standar kepala perpustakaan dan kepala laboratorium

Wakasek Kelebihan 

Wakasek kelebihan disebabkan oleh pengisian tugas tambahan wakasek melebihi ketentuan. Jika ini terjadi, cek kembali pengisian tugas tambahan di aplikasi Dapodikdas.

Bentuk Pendidikan Salah 

Bentuk pendidikan sekolah yang salah bisa disebabkan oleh pengajuan pembuatan kode registrasi ke dinas kab/kota yang salah, sekolah satu atap, dan kesalahan nama sekolah dan bentuk pendidikan. Catatan : Identitas Sekolah tidak bisa diubah oleh level sekolah (terkunci). Jika bentuk pendidikan sekolah salah, silakan ajukan perbaikan data di dinas kab/kota setempat yang menangani Dapodikdas, untuk langsung diperbaiki di aplikasi vervalsp.

PNS NIP Kosong

Status Kepegawaian PNS yang NIP-nya kosong, akan otomatis masuk ke dalam validasi Dapodikdas. Jika ini terjadi, pastikan untuk semua PTK yang berstatus kepegawaian PNS kolom NIP-nya terisi.

Nama PTK Kosong atau Tanpa Huruf Vokal  

Nama PTK yang kosong atau tanpa huruf vokal akan otomatis masuk kedalam validasi. Jika ini terjadi, segera perbaiki isian nama PTK tersebut di aplikasi Dapodikdas lalu lakukan sinkronisasi kembali. Catatan : Selalu cek progress pengiriman untuk melihat apakah sekolah Anda masih masuk ke dalam daftar validasi atau tidak.

Nomor Rekening BOS Kosong

Nomor rekening BOS wajib diisi jika sekolah tersebut menerima BOS. Jika tidak diisi, maka sekolah tersebut akan masuk ke dalam validasi ini. Catatan : Isi nomor rekening BOS, nama bank, cabang KCP/unit, dan rekening BOS. Isian ini ada di bagian data pelengkap tab Sekolah. Cara Pelaporan BOS Online

Tingkat Rombel Salah

Tingkat rombel salah kemungkinan karena ada kesalahan pengisian tingkat pendidikan di tab rombongan belajar. Contoh: tidak mengisi tingkat pendidikan, jenjang SMP mengisi tingkat 1-6 atau jenjang SD mengisi tingkat 7-9. Lihat Perbandingan Jumlah PTK Dan Rombel Sekolah Dasar. Catatan : Perbaiki tingkat pendidikan yang ada di tab rombongan belajar. Pastikan antara tingkat pendidikan dan jenjang sesuai. Jika jenjang SMP, isi dengan tingkat 7-9 sedangkan jika jenjang SD isi dengan tingkat 1-6. Perbaiki datanya, lalu lakukan sinkronisasi kembali.

Arsip Blog