TEMPO.CO, Surabaya - Pemerintah Kota Surabaya mendapat penghargaan FutureGov Awards Asia Pasific 2013. Penghargaan itu diterima langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Angsana Laguna Phuket, Thailand, 25 Oktober 2013.
Surabaya menjadi satu-satunya kota di Asia Pasifik yang meraih dua kategori sekaligus, yaitu Data Center dan Data Inclusion. "Hanya kita yang dapat dua penghargaan, tidak ada satu lembaga atau kota lain yang dapat," kata Risma kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Ahad, 27 Oktober 2013.
Penghargaan Data Center diperoleh Surabaya melalui Media Center Pemerintah Kota Surabaya. Menurut www.futuregov.asia, Surabaya dinilai telah melakukan inovasi, efisiensi, dan unggul dalam manajemen proyek di sekitar pusat data. Sedangkan Data Inclusion didapat lewat Broadband Learning Center (BLC) untuk menjembatani kesenjangan digital. BLC merupakan fasilitas pembelajaran teknologi informasi yang dapat dinikmati masyarakat Surabaya secara gratis agar warga melek teknologi informasi.
Risma mengatakan program itu sudah dikelola Pemerintah Kota Surabaya sejak lama. Penggunaan teknologi merupakan komunikasi pemerintah dengan masyarakat. Dengan demikian, masyarakat bisa mendapatkan pelayanan dan data yang transparan, akuntabel, dan memangkas birokrasi. "Dengan 3 juta penduduk, harus ada cara bagaimana komunikasi dengan masyarakat," kata Risma.
Percepatan layanan terkait data di Surabaya, kata Risma, lebih baik dari negara lain. Keterpaduan antar-layanan menjadikan tidak ada lagi manipulasi data karena saling terhubung. Ini membuat keputusan yang diambil pemerintah ataupun lembaga terkait menjadi lebih cepat.
Dari 18 kategori penghargaan FutureGov, Surabaya masuk ke dalam semua nominasi. Namun hanya dua penghargaan yang berhasil disabet pemerintah kota. Meski demikian, Risma cukup bangga karena terbukti lebih unggul dibandingkan kota-kota lain yang dikenal berteknologi maju, seperti Singapura, Hong Kong, India, dan Australia.
Di Indonesia sendiri, Surabaya juga sudah menerapkan e-procurement pertama kali pada 2003. Risma berkomitmen keterpaduan layanan ini akan semakin diperbaiki dan dikembangkan pada tahun-tahun mendatang, antara lain dengan e-health dan e-budgeting.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surabaya, M. Machmud. memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Surabaya. Menurut dia, dua penghargaan ini membuktikan Surabaya bersih dari nepotisme.
Setelah kembali dari Thailand, Risma pun langsung mengarak kedua penghargaan FutureGov 2013 dari Bundaran Waru menuju Balai Kota Surabaya. Di Balai Kota, Risma disambut tarian reog dan ratusan pasukan kuning. (AGITA SUKMA LISTYANTI)
Surabaya menjadi satu-satunya kota di Asia Pasifik yang meraih dua kategori sekaligus, yaitu Data Center dan Data Inclusion. "Hanya kita yang dapat dua penghargaan, tidak ada satu lembaga atau kota lain yang dapat," kata Risma kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Ahad, 27 Oktober 2013.
Penghargaan Data Center diperoleh Surabaya melalui Media Center Pemerintah Kota Surabaya. Menurut www.futuregov.asia, Surabaya dinilai telah melakukan inovasi, efisiensi, dan unggul dalam manajemen proyek di sekitar pusat data. Sedangkan Data Inclusion didapat lewat Broadband Learning Center (BLC) untuk menjembatani kesenjangan digital. BLC merupakan fasilitas pembelajaran teknologi informasi yang dapat dinikmati masyarakat Surabaya secara gratis agar warga melek teknologi informasi.
Risma mengatakan program itu sudah dikelola Pemerintah Kota Surabaya sejak lama. Penggunaan teknologi merupakan komunikasi pemerintah dengan masyarakat. Dengan demikian, masyarakat bisa mendapatkan pelayanan dan data yang transparan, akuntabel, dan memangkas birokrasi. "Dengan 3 juta penduduk, harus ada cara bagaimana komunikasi dengan masyarakat," kata Risma.
Percepatan layanan terkait data di Surabaya, kata Risma, lebih baik dari negara lain. Keterpaduan antar-layanan menjadikan tidak ada lagi manipulasi data karena saling terhubung. Ini membuat keputusan yang diambil pemerintah ataupun lembaga terkait menjadi lebih cepat.
Dari 18 kategori penghargaan FutureGov, Surabaya masuk ke dalam semua nominasi. Namun hanya dua penghargaan yang berhasil disabet pemerintah kota. Meski demikian, Risma cukup bangga karena terbukti lebih unggul dibandingkan kota-kota lain yang dikenal berteknologi maju, seperti Singapura, Hong Kong, India, dan Australia.
Di Indonesia sendiri, Surabaya juga sudah menerapkan e-procurement pertama kali pada 2003. Risma berkomitmen keterpaduan layanan ini akan semakin diperbaiki dan dikembangkan pada tahun-tahun mendatang, antara lain dengan e-health dan e-budgeting.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surabaya, M. Machmud. memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Surabaya. Menurut dia, dua penghargaan ini membuktikan Surabaya bersih dari nepotisme.
Setelah kembali dari Thailand, Risma pun langsung mengarak kedua penghargaan FutureGov 2013 dari Bundaran Waru menuju Balai Kota Surabaya. Di Balai Kota, Risma disambut tarian reog dan ratusan pasukan kuning. (AGITA SUKMA LISTYANTI)
sumber: Tempo
0 komentar:
Posting Komentar