Minggu, 01 April 2012

Mendidik dengan cinta, Kenapa Tidak ?


Saat ini kita berada di tengah era kemajuan teknologi. Era di mana pengaruh teknologi begitu besar dalam pembentukan kepribadian seseorang. Era di mana dibutuhkan guru-guru yang mampu menjadi penerang "kegelapan" para siswanya. Guru yang mampu menjadi sahabat yang baik ketika para siswa membutuhkannya. Guru yang tak hanya suka memberi hukuman (punishment) tetapi juga pandai dalam memberi penghargaan (reward).
Profesi guru bukanlah profesi yag bisa dilakukan dengan baik oleh setiap orang. Karena guru merupakan cahaya bagi para siswanya. Guru adaah teladan bagi anak didiknya. Sehingga, guru bukan sekadar membuat manusia dari tidak tahu menjadi tahu. Guru harus mampu mengubah manusia dari kebodohan dan kehinaan menuju insan yang mulia.
Adalah Rasulullah Muhammad SAW, figur guru yang telah menunjukkan karya besarnya. Figur yang telah membawa manusia dari kegelapan menuju peradaban yang cemerlang. Guru yang senantiasa melandasi setiap langkahnya dengan "cinta". (Lihat Quran, 3 : 159)



Cinta merupakan modal dasar pendidikan yang akan melahirkan kelembutan, kesabaran, kelapangan, kreativitas, serta tawakal. Cinta sebagai modal dasar dalam pendidikan telah dicontohkan RAsulullah SAW, hingga beliau diakui sebagai pemimpin dunia. Sebagaimana yang dikatakan oleh Michael Hart, penulis buku 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia, "Muhammad bukanlah semata-mata seorang pemimpin agama, tetapi juga pemimpin dunia. Dialah satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih suses luar biasa, baik ditilik dari tolok ukur agama maupun duniawi".
Jadi, marilah kita jadikan cinta sebagai modal dasar kita dalam menghantarkan anak-anak didik kita menuju kemuliaaan. Mendidik dengan cinta, kenapa tidak ?
IKLAN 3

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog