Lombok Utara – Jatah Beras Miskin (Raskin) pada tahun 2012 secara umum dikabupaten lombok utara mengalami peningkatan yakni sebanyak 5.636. 400 Kg atau sebesar 0,1 persen dari jatah raskin tahun 2011 yang sebanyak, 5.601.960 Kg.
Namun demikian peningkatan jatah Raskin tersebut ternyata juga dibarengi dengan menurunnya jumlah warga penerima Raskin secara sporadis dihampir 16 desa terutama dikecamatan Bayan, pemenang dan kecamatan Gangga.
Kepala Bidang Pelayanan Publik Bulog Divre NTB, Bambang Oetoyo, kepada MEDIA, usai acara sosialisasi Raskin 2012 yang dihadiri seluruh Kades dikantor bupati lombok utara, selasa (19/6) menyebutkan, peningkatan besaran jatah raskin tersebut seiring dengan bertambahnya jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS), dari sebanyak 31.122 RTS tahun lalu, menjadi 31. 450 RTS diseluruh wilayah lombok utara atau bertambah sebanyak 328 RTS tahun ini.
Itu artinya pembagian Raskin akan semakin merata dirasakan oleh masyarakat kurang mampu dilombok utara, ungkap Bambang.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) lombok utara, M.Ahyar., pada kesempatan yang sama mengatakan, perubahan besaran jatah raskin itu mengacu pada hasil survey Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) pertengahan tahun 2011 yang dilakukan Badan Pusat Satistik (BPS) sebagai pedoman pemerintah dalam mengalokasikan Raskin.
Ahyar menambahkan, penurunan jatah raskin disebabkan, terjadinya perbaikan dan perubahan ekonomi masyarakat, sedangkan peningkatan jatah raskin terjadi akibat penambahan penduduk.
Atas terjadinya penurunan jumlah RTS penerima Raskin tersebut, sejumlah kepala desa merasa kecewa dan sempat menolak hasil survey BPS, mereka menilai data BPS tahun tahun 2012 tidak valid dan mendesak agar dilakukan pendataan yang lebih akurat. Sebab dikhawatirkan akan terjadi gejolak dimasyarakat khususnya bagi mereka warga yang tidak lagi mendapat jatah raskin.
Peningkatan jumlah jatah Raskin dan menurunnya angka RTS penerima raskin dibeberapa kecamatan, kini menjadi masalah yang dihdapi pemda lombok utara, namun guna mengatisipasi gejolak masyarakat, pemda setempat berjanji akan membantu menanggulangi kekurangan tersebut dalam APBD-Perubahan tahun ini. (ntb7)
Namun demikian peningkatan jatah Raskin tersebut ternyata juga dibarengi dengan menurunnya jumlah warga penerima Raskin secara sporadis dihampir 16 desa terutama dikecamatan Bayan, pemenang dan kecamatan Gangga.
Kepala Bidang Pelayanan Publik Bulog Divre NTB, Bambang Oetoyo, kepada MEDIA, usai acara sosialisasi Raskin 2012 yang dihadiri seluruh Kades dikantor bupati lombok utara, selasa (19/6) menyebutkan, peningkatan besaran jatah raskin tersebut seiring dengan bertambahnya jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS), dari sebanyak 31.122 RTS tahun lalu, menjadi 31. 450 RTS diseluruh wilayah lombok utara atau bertambah sebanyak 328 RTS tahun ini.
Itu artinya pembagian Raskin akan semakin merata dirasakan oleh masyarakat kurang mampu dilombok utara, ungkap Bambang.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) lombok utara, M.Ahyar., pada kesempatan yang sama mengatakan, perubahan besaran jatah raskin itu mengacu pada hasil survey Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) pertengahan tahun 2011 yang dilakukan Badan Pusat Satistik (BPS) sebagai pedoman pemerintah dalam mengalokasikan Raskin.
Ahyar menambahkan, penurunan jatah raskin disebabkan, terjadinya perbaikan dan perubahan ekonomi masyarakat, sedangkan peningkatan jatah raskin terjadi akibat penambahan penduduk.
Atas terjadinya penurunan jumlah RTS penerima Raskin tersebut, sejumlah kepala desa merasa kecewa dan sempat menolak hasil survey BPS, mereka menilai data BPS tahun tahun 2012 tidak valid dan mendesak agar dilakukan pendataan yang lebih akurat. Sebab dikhawatirkan akan terjadi gejolak dimasyarakat khususnya bagi mereka warga yang tidak lagi mendapat jatah raskin.
Peningkatan jumlah jatah Raskin dan menurunnya angka RTS penerima raskin dibeberapa kecamatan, kini menjadi masalah yang dihdapi pemda lombok utara, namun guna mengatisipasi gejolak masyarakat, pemda setempat berjanji akan membantu menanggulangi kekurangan tersebut dalam APBD-Perubahan tahun ini. (ntb7)
0 komentar:
Posting Komentar