Rabu, 25 Agustus 2010

Menjadi Generasi Pecinta Quran

Konser musik x berjalan sangat meriah. Penonton yang kebanyakan adalah kawula muda histeris menyaksikan pujaannya yang menggebrak panggung. Bersama dengan sang bintang, mereka melantunkan lagu dengan penuh penghayatan.

Kecintaaan pada lagu dan sang bintang tak berhenti pada saat menghadiri konser musik, saat tidak menghadap panggung pun banyak yang ingat pada lagu-lagu sang bintang. Sekadar mengisi waktu luang, begadang, atau sambil berjalan mulut mereka tak segan  melantunkan lagu. Kenapa ini bisa terjadi? Tak lain karena saking cintanya pada alunan lagu yang begitu merdu. Dimana-mana lagu dan musik menjadi hal yang digandrungi oleh anak-anak muda. Terlebih lagu-lagu cinta yang menggelorakan perasaan hampa tanpa kehadiran lawan jenis. Lagu seakan menjadi dzikir harian yang selalu disimak dan dialunkan. Sementara dzikir yang hakiki, yaitu mengingat Allah, menyebut asma-Nya, mengagungkan-Nya, berdoa kepada-Nya dan mentadabburi firman-Nya menjadi hal yang terlupa.

Ada yang Lebih Layak
Sebenarnya ada sesuatu yang lebih layak untuk dicintai dan dipergauli dengan baik dibandingkan lagu atau yang selainnya. Itulah Al Quran yang merupakan kalam Allah. Ia adalah sebuah kitab suci yang merupakan firman Allah, diturunkan kepada Nabi Muhammad, aktivitas membacanya merupakan sebentuk ibadah yang mendatangkan pahala. Kitab suci tersebut dibuka dengan surat Al Fatihah dan ditutup dengan surat An Nass. Al Quran inilah yang layak untuk dicintai setiap orang. Kenapa demikian? Karena Al Quran berisi semua hal yang membawa manfaat dan membangkitkan kebahagiaan bagi kita. Bukankah setiap kita ingin bahagia? Tentu saja, karena segala sesuatu yang kita lakukan di dunia ini tak jauh-jauh dari keinginan untuk meraih kebahagiaan. Sesuatu yang membawa kepada kebahagiaan itulah yang paling layak untuk dicintai. Begitu juga, Al Quran menunjukkan jalan yang lempang bagi kehidupan kita. Orang yang mau mengikuti petunjuk Al Quran pasti tak akan sesat dalam berkehidupan. Bila kita mau merenungi dan memahami Al Quran, maka hal tersebut akan membersihkan hati sekaligus mengobatinya. Ia pun akan menumpas segala keragu-raguan dan kerancuan pemikiran yang ditiupkan oleh manusia atau jin.

****
Sumber : Majalah Elfata
IKLAN 3

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog