Pelaksanaan Uji Kompetensi Guru, dengan menggunakan sistem online gelombang pertama di Bandung, hari ini gagal. Saat ujian dimulai, internet para peserta mengalami gangguan selama 4 jam.
"Saya sudah dari jam enam pagi datang, berharap tidak terlambat saat ujian nanti. Ternyata pada saat dimulai, kondisinya server Ujian Kompetensi Guru online tidak berjalan sampai dengan waktunya habis," kata kata salah seorang peserta Fatimah (52) di lokasi SMAN 12 Bandung Jalan Sekejati, Senin 30 Juli 2012.
Uji Kompetensi Guru ini dilakukan peserta dengan mengunduh kisi-kisi soal di situs kementerian, www.ukg.kemdikbud.go.id. Di sana ada pedoman-pedoman bahasan yang diujikan, 30 % pedagogik dan 70 % profesional.
Tetapi jaringan internet yang menghubungkan ke situs Kementerian ternyata tidak tersambung. Jaringan internet yang ada berjalan sangat lambat. Sehingga, situs Kementerian tidak bisa diunduh.
Fatimah yang juga menjabat sebagai guru di SMPN 38 Bandung mengatakan, dirinya beserta peserta lainnya sangat kecewa dengan kejadian ini. Fatimah berniat tidak akan mengikuti ujian lagi jika terdapat uji ulang.
Akibat sistemnya mengalami gangguan, ujian ini juga menuai banyak protes dari peserta. Mereka mempertanyakan nasibnya yang sudah terbengkalai oleh waktu ujian yang telah habis. "Ujian ini terkesan dadakan dan hanya mengedepankan proyek," kata Fatimah.
Fatimah menilai, harusnya pemerintah lebih menyiapkan ujian ini dengan matang. Karena, bila terjadi peristiwa seperti ini maka guru yang dirugikan. Karena guru harus meninggalkan siswa saat mengikuti ujian yang juga intruksi dari pemerintah itu.
"Kami sangat kecewa. Jika memang akan ada lagi hal yang seperti ini. Saya harap pemerintah mempersiapkan dengan baik," kata dia.
"Saya sudah dari jam enam pagi datang, berharap tidak terlambat saat ujian nanti. Ternyata pada saat dimulai, kondisinya server Ujian Kompetensi Guru online tidak berjalan sampai dengan waktunya habis," kata kata salah seorang peserta Fatimah (52) di lokasi SMAN 12 Bandung Jalan Sekejati, Senin 30 Juli 2012.
Uji Kompetensi Guru ini dilakukan peserta dengan mengunduh kisi-kisi soal di situs kementerian, www.ukg.kemdikbud.go.id. Di sana ada pedoman-pedoman bahasan yang diujikan, 30 % pedagogik dan 70 % profesional.
Tetapi jaringan internet yang menghubungkan ke situs Kementerian ternyata tidak tersambung. Jaringan internet yang ada berjalan sangat lambat. Sehingga, situs Kementerian tidak bisa diunduh.
Fatimah yang juga menjabat sebagai guru di SMPN 38 Bandung mengatakan, dirinya beserta peserta lainnya sangat kecewa dengan kejadian ini. Fatimah berniat tidak akan mengikuti ujian lagi jika terdapat uji ulang.
Akibat sistemnya mengalami gangguan, ujian ini juga menuai banyak protes dari peserta. Mereka mempertanyakan nasibnya yang sudah terbengkalai oleh waktu ujian yang telah habis. "Ujian ini terkesan dadakan dan hanya mengedepankan proyek," kata Fatimah.
Fatimah menilai, harusnya pemerintah lebih menyiapkan ujian ini dengan matang. Karena, bila terjadi peristiwa seperti ini maka guru yang dirugikan. Karena guru harus meninggalkan siswa saat mengikuti ujian yang juga intruksi dari pemerintah itu.
"Kami sangat kecewa. Jika memang akan ada lagi hal yang seperti ini. Saya harap pemerintah mempersiapkan dengan baik," kata dia.
Akhirnya, ujian dilakukan tidak dengan sistem online. Semua lembar jawaban gagal dikirim ke situs Kementerian secara online. Akhirnya, lembara jawaban dikumpulkan secara manual ke pengawas ujian. Nantinya, akan dikirim ke Kementerian.
Tetapi, sistem manual itu disesalkan peserta. Mereka khawatir lembar jawaban itu tidak sampai. "Ini nasib kita tidak jelas," kata Fatimah. Lokasi ujian ini merupakan lokasi utama Ujian Kompetensi Guru di Bandung.
0 komentar:
Posting Komentar