YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY telah menarik puluhan buku Pendidikan Agama Islam yang di dalamnya memuat ilustrasi Nabi Muhammad.
"Pada 28 Juni, buku-buku tersebut sudah ditarik. Penarikan dilakukan setelah ada surat edaran dari Dirjen Pendidikan Islam," kata Kepala Bidang Madrasah dan Pendidikan Agama Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY Nur Hamid di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, buku-buku tersebut sebenarnya sudah diterima oleh sejumlah Madrasah Ibtidaiyah (MI) di beberapa kabupaten seperti Kulon Progo, Bantul, dan Sleman.
Namun, lanjut dia, pihak sekolah sama sekali belum membuka bungkusan buku bantuan itu sehingga tidak ada sekolah yang menemukan adanya ilustrasi Nabi Muhammad seperti yang terjadi di Solo, Jawa Tengah.
"Dirjen Pendidikan Islam meminta agar buku itu ditarik karena ada kesalahan cetak. Buku tersebut selanjutnya tidak diperbolehkan untuk dijadikan buku acuan Pendidikan Agama Islam," katanya.
Awalnya, ilustrasi Nabi Muhammad hanya ditemukan di buku berjudul "Kisah Menarik Masa Kecil Para Nabi" di halaman 43, 44, 46, 47, dan 48. Buku tersebut berada di sebuah SD Islam di Solo, Jawa Tengah.
Namun, setelah dilakukan penelusuran lebih jauh oleh tim dari Kementerian Agama, ilustrasi Nabi Muhammad juga ditemukan di buku "Kisah Teladan dalam Islam" yang diterbitkan oleh Nobel Edumedia.
Dalam buku "Kisah Teladan dalam Islam", visualisasi Nabi Muhammad ditampilkan sebanyak tiga kali, yaitu di sampul depan, sampul dalam, dan halaman tujuh.
Sosok Nabi Muhammad di buku itu ditampilkan dari belakangnya, yaitu dengan gambaran seseorang berjubah putih, menunggang unta dan ditutupi huruf Arab bertuliskan Muhammad.
Pengadaan buku tersebut sesuai Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor DJ.I/725B/2010 tentang Penetapan Buku Ajar dan Referensi Madrasah Tahun 2010.
Jumlah buku yang dicetak adalah sebanyak 5.760 eksemplar yang didistribusikan ke 480 MI di enam provinsi, yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY.
"Pada 28 Juni, buku-buku tersebut sudah ditarik. Penarikan dilakukan setelah ada surat edaran dari Dirjen Pendidikan Islam," kata Kepala Bidang Madrasah dan Pendidikan Agama Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY Nur Hamid di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, buku-buku tersebut sebenarnya sudah diterima oleh sejumlah Madrasah Ibtidaiyah (MI) di beberapa kabupaten seperti Kulon Progo, Bantul, dan Sleman.
Namun, lanjut dia, pihak sekolah sama sekali belum membuka bungkusan buku bantuan itu sehingga tidak ada sekolah yang menemukan adanya ilustrasi Nabi Muhammad seperti yang terjadi di Solo, Jawa Tengah.
"Dirjen Pendidikan Islam meminta agar buku itu ditarik karena ada kesalahan cetak. Buku tersebut selanjutnya tidak diperbolehkan untuk dijadikan buku acuan Pendidikan Agama Islam," katanya.
Awalnya, ilustrasi Nabi Muhammad hanya ditemukan di buku berjudul "Kisah Menarik Masa Kecil Para Nabi" di halaman 43, 44, 46, 47, dan 48. Buku tersebut berada di sebuah SD Islam di Solo, Jawa Tengah.
Namun, setelah dilakukan penelusuran lebih jauh oleh tim dari Kementerian Agama, ilustrasi Nabi Muhammad juga ditemukan di buku "Kisah Teladan dalam Islam" yang diterbitkan oleh Nobel Edumedia.
Dalam buku "Kisah Teladan dalam Islam", visualisasi Nabi Muhammad ditampilkan sebanyak tiga kali, yaitu di sampul depan, sampul dalam, dan halaman tujuh.
Sosok Nabi Muhammad di buku itu ditampilkan dari belakangnya, yaitu dengan gambaran seseorang berjubah putih, menunggang unta dan ditutupi huruf Arab bertuliskan Muhammad.
Pengadaan buku tersebut sesuai Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor DJ.I/725B/2010 tentang Penetapan Buku Ajar dan Referensi Madrasah Tahun 2010.
Jumlah buku yang dicetak adalah sebanyak 5.760 eksemplar yang didistribusikan ke 480 MI di enam provinsi, yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY.
0 komentar:
Posting Komentar