Pihak dari Universitas Merdeka (Unmer) Malang, Jawa Timur, menyatakan ijazah palsu yang dibuat oleh tersangka Sucipto, warga Jalan Hasanudin, Kota Malang, dipastikan belum beredar. Kepastian belum beredarnya ijazah palsu yang mencatut nama perguruan tinggi swasta tersebut didapat setelah pihak Unmer memperoleh informasi dari Mapolda Jawa Timur.
"Kami sudah memperoleh kepastian, bahwa ijazah yang diproduksi tersangka itu positif palsu," kata Humas Unmer, Ana Mariana, Senin (18/6/2012).
Selain itu, kata Ana, ijazah yang sudah dibuat oleh Sucipto tersebut, khusus yang mencatut nama Unmer, belum beredar. Menurut dia, ijazah palsu buatan Sucipto itu sudah diamankan polisi.
"Ijazah yang diamankan polisi itu dalam bentuk cetakan kosong. Makanya, ijazah palsu tersebut belum beredar dan belum dimiliki oleh pembelinya," katanya.
Sejak mencuat kasus tersebut, pihak Unmer Malang telah menunjuk tim hukum untuk melakukan investigasi atas kasus tersebut.
"Sudah ada tim yang mendatangi Polda Jatim untuk memastikan dokumen yang disita petugas itu," kata Ana.
Tidak hanya membentuk tim hukum. Ana mengatakan, pihaknya juga telah membuka hotlinepengaduan terkait kasus itu. Namun, hingga saat ini belum korban yang mengadu.
"Hingga saat ini belum ada pengaduan dari korban," kata Ana.
Ijazah yang diamankan polisi itu dalam bentuk cetakan kosong. Makanya, ijazah palsu tersebut belum beredar dan belum dimiliki oleh pembelinya.
-- Ana Mariana
Selain itu, kata Ana, ijazah yang sudah dibuat oleh Sucipto tersebut, khusus yang mencatut nama Unmer, belum beredar. Menurut dia, ijazah palsu buatan Sucipto itu sudah diamankan polisi.
"Ijazah yang diamankan polisi itu dalam bentuk cetakan kosong. Makanya, ijazah palsu tersebut belum beredar dan belum dimiliki oleh pembelinya," katanya.
Sejak mencuat kasus tersebut, pihak Unmer Malang telah menunjuk tim hukum untuk melakukan investigasi atas kasus tersebut.
"Sudah ada tim yang mendatangi Polda Jatim untuk memastikan dokumen yang disita petugas itu," kata Ana.
Tidak hanya membentuk tim hukum. Ana mengatakan, pihaknya juga telah membuka hotlinepengaduan terkait kasus itu. Namun, hingga saat ini belum korban yang mengadu.
"Hingga saat ini belum ada pengaduan dari korban," kata Ana.
0 komentar:
Posting Komentar