Selasa, 19 Juni 2012

Jalan Menjadi Guru Yang Hebat

Menjadi Guru Hebat, Guru Profesional, Guru Teladan, dan masih banyak lagi harus menjadi serang pahlawan super hero bagi muridnya,,seakan-akan tuntutan ini adalah harga mati bagi seorang guru terhadap anak didiknya. Membangun sebuah hubungan yang baik antara seorang guru dengan siswanya, merupakan salah satu cara agar siswa mengerti apa yang disampaikan, dan membuat aktivitas belajar mengajar menjadi menyenangkan. Bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan itu? berikut beberapa cara yang mungkin bisa membantu Anda untuk menciptakan komunikasi yang efektif antara pengajar dan anak didik:

Carilah waktu yang tepat untuk membuat semua aturan, dan kesempatan bagi siswa untuk berkomunikasi tentang berbagai situasi, termasuk pada siswa yang ‘bermasalah’. Hari pertama merupakan saat yang tepat untuk melakukannya.

Seorang guru harus berjuang ke arah gaya mendidik yang proaktif. Selain ada keuntungan dari momen yang spontan, tapi dapat juga digunakan untuk berkomunikasi dengan siswa, misalnya mengatur jadwal berdiskusi di luar jam mengajar.

Mendengarkan merupakan bukti bahwa guru benar-benar mencoba untuk memahami dan merasakan pesan yang disampaikan. Hal ini membuat siswa yakin dan merasa dihargai bahwa apa yang mereka sampaikan mendapatkan perhatian.

Seorang guru harus memvalidasi apa yang dikatakan oleh siswanya. Namun, validasi tidak berarti guru setuju atau percaya dengan segala hal yang dikatakan siswa, tetapi untuk mengakui sudut pandang siswa. Validasi membantu siswa percaya bahwa guru mendengarkan dan menghormati pendapat mereka.
Berkomunikasilah dengan jelas dan memberikan tanggapan yang sesuai. Sikap empati dan melibatkan diri dalam berdiskusi dengan siswa akan mengurangi sikap defensif dan membuat siswa merasa nyaman.
Seorang guru sebaiknya tidak menghakimi, dan menuduh, tetapi harus memberikan pesan yang mudah ditafsirkan. Itu akan meningkatkan probabilitas siswa mendengarkan apa yang guru katakan.
Lakukanlah komunikasi yang rutin, singkat, dan terfokus dengan siswaa. Sebab, tidak semuanya harus diselesaikan dalam satu diskusi.

Berlakulah jujur jika tidak mengetahui jawaban atas pertanyaan yang diajukan siswanya. Tetapi, guru harus berjanji untuk berupaya menemukan jawaban sebelum kelas berikutnya.
Komunikasi adalah proses yang berkelanjutan. Siswa mungkin harus mendengarkan apa yang diajarkan berkali-kali sebelum mereka memahami dan masuk ke dalam pikirannya.
Humor adalah bahan penting dalam proses komunikasi. Humor dapat meringankan, dan menjadi fasilitas yang baik ketika seorang guru tengah mengajarkan sesuatu kepada muridnya.
IKLAN 3

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog