Jumat, 07 Maret 2014

Iseng-Iseng di Chat Room

Malam itu, ketika rasa kantuk enggan menghampiri, kelimpungan-lah saya. Ini mau ngapain ya? Mau lanjut mengerjakan skripsi otak sudah buntu, mau tiidur juga tidak bisa. Akhirnya ide gila pun muncul.

Saya ambil handphone dan log in ke Play Store. Saya klik gambar lup dan kata “Chat” muncul di sana kemudian klik lagi gambar lup. Alamak, ternyata ada banyak banget situs chatting yang tersedia, berbayar ada ratusan, yang gratis juga ratusan.


Saya pilih yang gratisan, hehehe. Pilih salah satu chat yang notabene kita tidak bisa mengetahui siapa orang yang sedang chatting dengan kita. Bukannya semua chatting seperti itu? He, bukan. Chat room yang pertama saya download ini lebih bersifat “Anonim”, jadi kita tak perlu memasukkan nama kita. Cukup pilih usia dan negara teman chatting yang kita inginkan. Dan alhasil, taraaaa....

Satu detik online, masuk deh ada seseorang di seberang sana. Aduh, bahasanya pakai huruf Hanacaraka. Ku tebak sepertinya orang di seberang sana itu orang India. Mungkin. Saya pun mencoba berkomunikasi dengannya dengan bahasa internasional, apalagi kalau bukan bahasa Inggris.

“English bad....”
“English bad....”

Dalam hati saya, I’m too.
The End.

Saya pun mencoba log in lagi dan mengganti negara tujuan menjadi Indonesia. Eh, ada kalau 2 menit itu angin muter-muter melulu, alias searching. Itu artinya orang Indonesia jarang yang menggunakan chat room ini. Akhirnya, saya ganti Indonesia menjadi USA. Ah, seperti di muka, langsung ada yang masuk. Say halo dengan bahasa Inggris saya yang abal-abal, akhirnya sampai pada pertanyaan yang menurut saya ini sangat nonjok tapi saya yang nggak ngeh.

“What type ot chat u look here?” seberang.
“What? Mobile?” saya ngertinya kamu chatting ini pakai apa? Hahahaha.
“U like friendship or sex chat?” seberang.
Saya diem. Oalah, wong ndeso. Agak lama saya tidak membalasnya, syok. Ini yang tidak saya pikirkan bisa terjadi di chat room. Polos atau bloon?

Akhirnya saya balas. “Friendship”, dan obrolan hanya OK-OK saja.
The End.

Saya menyerah? Tidak! Saya log ini lagi ke Play Store dan mendownload chat room yang banyak disukai orang Indonesia. Kalau yang ini harus memasukkan profil lengkap. Saya masukkan saja profil palsu dan foto dengan avatar yang tersedia pada chat room itu.

Saya tulis status, “Butuh Teman Curhat....”
Sekejap, ada 4 cowok dengan foto ganteng-ganteng nongol di notifikasi chat saya. Ini foto palsu juga kali ya? Satu minta foto, minta pin BB, minta alamat  Line, dan yang satu kirim ucapan “Hai, salam kenal.”

Hihihi, dari ke-4 cowok tadi, saya urusin yang terakhir. Yang lain, dadaaaa....

“Salam kenal juga.”

Chat kita berlanjut dnegan obrolan ringan. Dia yang agresif bertanya, orang mana, kuliah apa kerja, sedang apa sekarang, ah...standar banget ya. Hehehe...Dia kirim chat 4x saya balas 1x, singkat lagi. Saat itu saya justru semangat lagi mengerjakan skripsi, hehe...handphone bunyi terus. Saya cuek.
“Eh, saya off dulu ya?”
“Minta pin BB dulu doongg...”
“Lain kali ya kalau ketemu lagi.”
“Yaileeehh... pelit amat”

The End and delete semua aplikasi chat room yang ada di handphone.

Nah kan, ketahuan sifat aslinya. Tadi manis-manis sekarang marah-marah. Inilah chat room. Ini juga keisengan saya. Dari semua yang saya lakukan, muncul ide, “Bagaimana kalau saya membuat penelitian?” atau mungkin ada juga yang ingin membuat novel dengan mengangkat dunia chat room?
IKLAN 3

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog