Rabu, 02 April 2014

Jangan Makan Permen Tak Bersemut


Permen anti semut
Anda memiliki anak yang masih berusia balita? Seberapa ketatkah Anda membatasi makanan yang masuk dalam tubuh mereka? Yuk simak ulasan saya berkaitan dengan permen yang ada di pasaran.

Berbagai macam permen beredar secara bebas di pasaran. Permen yang identik dengan rasa manis dalam berbagai varian rasa, tentu sangat digandrungi anak-anak. Apalagi dengan harga yang murah, mulai Rp 100/buah, anak-anak pun bisa menikmatinya. Tapi pernahkah Anda menyelediki keamanan suatu permen bagi tubuh? Cara paling mudah yang bisa dilakukan adalah dengan uji coba semut.

Uji coba semut yang saya maksud adalah dengan meletakkan permen (keadaan terbuka) di sembarang tempat seperti pada gambar. Tunggu beberapa saat (maksimal 15 menit) dan adakah semut yang menghampiri? Akan ada dua kemungkinan.

  1. Ada semut yang mengerumuni permen tersebut maka permen itu layak dikonsumsi.
  2. Tidak ada semut yang mengerumuni permen tersebut maka permen itu bisa dipertanyakan keamanannya bagi tubuh.

Sebenarnya ini adalah uji coba sementara yang saya tawarkan. Karena kalau dilogika radar semut tidak bisa dibohongi. Semut adalah penikmat rasa manis. Kalau suatu permen diletakkan dalam beberapa waktu dan tak ada semut yang mendekat, itu artinya semut tahu kalau permen tersebut mengandung pemanis buatan yang tidak baik untuk tubuh.

Semut saja tidak mau, masak manusia tetap mau mengkonsumsinya?

Cara lain untuk mengetahui kelayakan permen yang beredar di pasaran adalah dari baunya, baunya menyengat atau tidak, warna permen (warna yang aman tidak terlalu mencolok) dan nomor ijin dari BPOM (ini juga sudah banyak yang memalsukan).

Ini cara saya, apakah Anda memiliki cara lain untuk mengetahui kelayakan sebuah permen untuk dikonsumsi?
IKLAN 3

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog