Selamat malam rekan-rekan.... Sekilas info malam ini akan membagikan berita terbaru untuk anda semua yaitu terkait bom sarinah yang menjadi sasaran pelaku dan ini dia alasannya..........
Menurut Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menyatakan jika pelaku teror bom Sarinah mengincar dua hal dalam penyerangan yang menewaskan dua orang dan lima pelaku. “Satu, kepolisian, dua simbol barat,” jelas Tito di Istana Negara, Kamis (14/01/2016). “Otomatis simbol barat karena ini perang ISIS lawan barat.” sambungnya. Tito menambahkan, kejadian pertama pukul 10.55 diawali dengan serangan di Starbucks. Kala itu, seorang pelaku masuk Starbucks dan meledakkan bom bunuh diri.
Saat para pengunjung berhamburan keluar dan ternyata sudah ada dua orang pelaku menunggu di depan dan menembak para pengunjung. Lalu, tim kedua menyerang pos polisi di seberang Sarinah. Pelaku meninggal dunia dan seorang polisi terluka parah. Baku tembak pun terjadi antara polisi dan pelaku. Empat polisi dari Kepolisian Sektor Jakarta Pusat tertembak dan dua pelaku mati. Selang 20 menit sesudah itu, keadaan pun kembali dikuasai polisi.
Kemudian polisi mengamankan dan menyisir gedung sekitar Starbucks, termasuk gedung Jaya dan Djakarta Theater. Kala itu, polisi berhasil menemukan enam bom kecil dan granat tangan rakitan, serta satu bom besar. “Dari pelaku kami sempat menyita senjata api,” ucapnya. Tito Karnavian mengatakan jika tokoh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) asal Indonesia Bahrun Na’im sebagai otak teror bom sarinah pada Kamis siang kemarin.
Tito mengatakan Bahrun Na’im pernah ditangkap pada tahun 2011 karena kasus peluru. Lalu, pada tahun 2014 ia bebas dan berangkat ke Suriah dan bergabung dengan Raqaa. “Ia ingin membentuk khatibah nusantara, yang meliputi Asia Tenggara sehingga dia ingin rancang serangan di Indonesia sehingga dikatakan sebagai pemimpin,” tutur Tito.
Na’im juga ada kaitannya dengan jaringan Santoso di Poso. Na’im sendiri saat ini berada di Raqaa. Tito menyebut Na’im melakukan serangan ini untuk menambah poinnya di mata pimpinan ISIS internasional karena ingin menjadi pemimpin ISIS Asia Tenggara.
Kemudian polisi mengamankan dan menyisir gedung sekitar Starbucks, termasuk gedung Jaya dan Djakarta Theater. Kala itu, polisi berhasil menemukan enam bom kecil dan granat tangan rakitan, serta satu bom besar. “Dari pelaku kami sempat menyita senjata api,” ucapnya. Tito Karnavian mengatakan jika tokoh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) asal Indonesia Bahrun Na’im sebagai otak teror bom sarinah pada Kamis siang kemarin.
Tito mengatakan Bahrun Na’im pernah ditangkap pada tahun 2011 karena kasus peluru. Lalu, pada tahun 2014 ia bebas dan berangkat ke Suriah dan bergabung dengan Raqaa. “Ia ingin membentuk khatibah nusantara, yang meliputi Asia Tenggara sehingga dia ingin rancang serangan di Indonesia sehingga dikatakan sebagai pemimpin,” tutur Tito.
Na’im juga ada kaitannya dengan jaringan Santoso di Poso. Na’im sendiri saat ini berada di Raqaa. Tito menyebut Na’im melakukan serangan ini untuk menambah poinnya di mata pimpinan ISIS internasional karena ingin menjadi pemimpin ISIS Asia Tenggara.
Sumber : www.hariandepok.com
Sekian sekilas info malam ini dan semoga bermanfaat buat kita semua, aamiin.... Informasi terbaru lainnya DISINI
0 komentar:
Posting Komentar