Minggu, 10 Februari 2013

Kurikulum 2013 Memudahkan Guru Mengajar




Kurikulum 2013 Memudahkan Guru MengajarYogyakarta - Menteri Pendidikan Nasional, Muhammad Nuh menegaskan kurikulum pendidikan 2013 lebih memudahkan guru-guru dalam mengajar. Guru-guru di tiap jenjang pendidikan bisa lebih fokus mendorong siswa untuk tak sekedar pandai tapi juga memiliki akhlak mulia dengan materi pembelajaran yang esensial.


"Guru tak lagi dibebani buat silabus, memang kita akui peran pemerintah akan semakin berat siapkan materi kurikulum. Kurikulum 2013 juga lahir dari hasil peta sebaran ujian kompetensi guru yang telah kita jalankan, ada banyak keterbatasan guru, beban guru kita kurangi," kata Muhammad Nuh saat membuka Diklat Peningkatan Kompetensi Guru Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu (30/1)

Mendiknas secara khusus, dihadapan ribuan guru dari provinsi DI Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur yang bernaung di bawah lembaga amal usaha Muhammadiyah menyatakan pujian kepada guru-guru yang selama ini mengabdi agar bisa mencerdaskan anak bangsa. 

Kesempatan untuk bertatap muka dan silaturahmi langsung itu dimanfaatkan untuk menjelaskan secara mendetail program dan materi pembelajaran dalam kurikulum 2013 yang akan efektif berlaku pertengahan tahun atau awal tahun ajaran baru mendatang secara bertahap. Guru-guru di lingkup pendidikan Muhammadiyah diajak pula bisa memberikan kontribusi untuk pelaksanaan kurikulum 2013 yang diawali dengan pelatihan guru dan pemberian materi.

"Saya sampaikan rasa syukur juga, menjadi guru itu tak banyak yang menekuni. Bersyukur juga hingga kini ditakdirkan mencintai dunia pendidikan, memiliki semangat dan silaturahmi untuk saling mengingatkan. Bangsa ini masih punya harapan serta optimisme tinggi untuk bisa tingkatkan kualitas manusia Indonesia," kata Nuh.

Terkait dengan amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan, disebutkan cukup strategis guna sosialisasi kurikulum baru. Dicatat hingga kini ada 4.623 Raudatul Atfal atau pendidikan taman kanak-kanak, 2604 madrasah ibtidaiyah/sekolah dasar, 1772 madrasah tsanawiyah/sekolah menengah pertama, 1143 madrasah aliyah/sekolah menengah atas/sekolah menengah kejuruan dan 172 perguruan tinggi.

"Hari ini kita berikan landasan untuk pemahaman materi kurikulum 2013 itu apa saja, agar nanti guru-guru lebih siap mendidik siswa dengan kurikulum baru. Ke depan guru akan dapat materi pelatihan selama 52 jam. Kami juga minta guru yang berprestasi di Muhammadiyah bisa ikut jadi pemateri baik tingkat lokal maupun level nasional," katanya.

Yunahar Ilyas, Ketua PP Muhammadiyah menyatakan pihaknya sudah memberikan sejumlah masukan terkait materi pembenahan kurikulum 2013 kepada pemerintah secara langsung. Pelaksanaan pendidikan di tanah air, diakui butuh pembenahan terutama penanaman nilai karakter dan pendidikan yang bisa hasilkan akhlak mulia di kalangan peserta didik.

Murid-murid butuh pola pendidikan yang integratif, misalnya tiap mata pelajaran seperti IPA maupun IPS bisa terintegrasi dengan pengajaran bahasa Indonesia.Masukan terpenting, di antaranya bagaimana memadukan pendidikan untuk sikap dan ketrampilan bukan berpijak pada intelegensia semata.

"Guru tak hanya sekedar menjawab ketidaktahuan murid, tapi punya kemampuan penjelasan sumber ilmu, harus bisa tanamkan ilmu ke siswa agar mampu percaya diri, meningkat semangat belajarnya dan punya kemampuan riset dalam belajar," kata Yunahar.

Sumber: www.jurnas.com


IKLAN 3

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog