Senin, 23 Juni 2014

KUMPULAN SKRIPSI EKONOMI PERBANKAN TENTANG BANK BNI 1946



SKRIPSI PERBANKAN




3.1       GambaranObjek Penelitian

Pada awalnya PT. Bank Negara Indonesia berdiri sejak tahun 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang       didirikan       dan       dimiliki       oleh       Pemerintah       Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaranresmi pertama yang dikeluarkan PemerintahIndonesia, yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebutdiperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional.
Menyusul penunjukan De Javsche Bank yangmerupakan warisan dari Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah membatasi peranan Bank Negara Indonesiasebagai bank sirkulasiatau bank sentral. Bank Negara Indonesialalu ditetapkan sebagai bank pembangunan, dan kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagaibank devisa, dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri.
Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia diubah menjadibank komersial milik pemerintah. Perubahan ini melandasi pelayananyang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha nasional.



Sejalan dengankeputusan penggunaan tahun pendirian sebagaibagian dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai akhir tahun 1968. Perubahanini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal sebagai 'BNI 46'. Penggunaan nama panggilanyang lebih mudah diingat
- 'Bank BNI' - ditetapkan bersamaan dengan perubahaan identitasperusahaan tahun 1988.
Tahun 1992, status hukum dannama BNI berubah menjadi PT Bank Negara Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadi perusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana dipasar modal pada tahun
1996.

Kemampuan BNIuntuk beradaptasi terhadap perubahandan kemajuan lingkungan, sosial-budaya sertateknologi dicerminkan melalui penyempurnaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadapperbaikan kualitas kinerja secara terus-menerus.
Pada   tahun   2004,   identitas   perusahaan   yang   diperbaharui   mulai digunakan untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, setelah keberhasilan mengarungimasa-masa yang sulit. Sebutan 'Bank BNI' dipersingkat menjadi 'BNI', sedangkan tahun pendirian - '46' - digunakan dalam logo perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagaibank nasional pertama yang lahir pada era NegaraKesatuan RepublikIndonesia.



Berangkat dari semangat perjuangan yang berakar pada sejarahnya, BNI bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi negeri, serta senantiasa menjadi kebanggaan negara.
Salah satu tekad dari BNI yang sudah terwujud adalah memberikan fasilitas yang memadai pada bidang tekhnologi informasi untuk karyawannya, yang dinamakan HCMS (HumanCapital Managaement System). HCMS dipergunakan pertama kali pada November 2006. HCMS adalah software yang memberikan  kemudahan  bagi  karyawan  yang  didalamnya  terdapat  beberapa menu yaitu pembelajaran on-line / LMS (Learning ManagementSystem), CV karyawan, e-payment (penggajian karyawan), dan e-loan(aplikasi pinjaman karyawan). yang dibuat denganmenggunakan Java Script, Oracle, dan Oracle Database. Di dalam HCMS terdapat menu fasilitas pembelajaran on-line untuk karyawan BNI yang dinamakan Learning Management System (LMS).
PT. Bank Negara Indonesiamerupakan institusi yang bergerak di bidang perbankan. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan karyawannya BNI memberikan pendidikan dan pelatihan (Diklat).Pada awalnya pendidikandan pelatihan (Diklat)pada BNI hanya ada satu metode, yaitu pembelajaranklasik (tatap muka), namun seiring berkembangnya tekhnologi, BNI mengembangkan metode pembelajarannya menjadi dua macam, yaitu: Pembelajaran klasik dan pembelajaran secara on-line.
Pemebelajaran klasikal adalah interaksi belajar mengajarantara karyawan dan instruktur dalam pertemuan kelas.



Pembelajaran  LMS  adalah  interaksi  secara  online  antara  karyawan dengan  materi  pembelajaran  (courseware)  dimana  materi  pembelajaran berbentuk media tutorial, apabila karyawan menemukan kesulitan dalam pembelajaran makakaryawan dapat bertanyamelalui forum, Pertanyaan dari karyawan (peserta didik) akan diteruskan kepada instruktur (pendidik) melalui moderator (admin). Pembelajaran LMS merupakan media pembelajaran karyawan, setelah pelatihanyang dilakukan di kelas (tatap muka),  pembelajaran LMS   ini   digunakan   secara   individual   sehingga   bisa   menghemat   waktu operasional karyawan. LMS dapat memberikan kemudahan bagi karyawan untuk belajar tanpa harus ketempat pembelajaran. Materi-materi pembelajaransudah terdapat di dalam LMS tersebut sesuai denganjenjang karier setiap karyawan. Instruktur memberikan ujian kepada karyawan setiap dua kali dalam sebulan untuk mengetahui perubahan skillyang terjadi pada karyawan. Informasi yang disediakan dalam LMS berupa informasi tentang dunia perbankan, etika seorang karyawan, dan budaya perusahaan. Hal ini menjadi sangat penting di dalam perusahaan karena berkaitan erat dengan kemampuan dan pengetahuan karyawan dalam melakukan aktivitaspekerjaan di dalam perusahaan. Maka dari itu LMS harus menyediakan informasi pembelajaran yang akurat dan tepat tentang dunia perbankan dan budaya perusahaan.
Tujuan dari Learning Management System (LMS) ini yaitu:

1.   Mempermudah karyawan dalam pembelajaran.

2.   Menghemat waktu operasional karyawan.




3.1.3 Job Description

PT. Bank Negara Indonesia divisi pelatihan dan pengembangan SDM   dalam   aktivitasnya   yang   spesifik   telah   menyusun   struktur organisasi  berdasarkan  konsep  fungsional.  Adapun  tugas-tugas  untuk tiap-tiap fungsi adalah sebagai berikut:
A.  Bagian kajian& Pengembangan

Fungsi dan TanggungJawab:

1.   Mengembangkan      sistem      dan     kebijakan      pelatihan      dan pengembangan pegawai                    BNI.
2.   Membuat kajian kebutuhan pelatihan dan pengembangan pegawai sesuai dengan trend pasar.
3.   Menyiapkankatalog pelatihan

4.   Membuat master course pelatihan.

5.   Mengelolaseluruh IDP pegawai BNI.

B.  Bagian Pengelolaan E-Learning & IT support

Fungsi dan TanggungJawab:

1.   Mengeloladan menetapkan modul pelatihan yang akan dibuat

courseware/ content e-learning.

2.   Mengembangkane-learning untuk setiapcourseware yang akan dibuat dan mengelolaLMS dan database.
3.   Membangun dan mengelolaknowledge management BNI.



4.   Melakukanpengembangan  dan pengelolaan IT untuk  pelatihan dan pengembangan SDM.
C.  BagianPengelolaan Pelaksanaan PelatihanNon Kredit

Fungsi dan TanggungJawab:

1.   Melakukanupdating materi sesuai dengan kebijakan BNI.

2.   Melakukanevaluasi efektifitas training.

3.  Melaksanakan monitoring dan followup perbaikan pelaksanaan pelatihan.
4.   Memantau dan meningkatkan kualitas pelatihan.

5.  Melakukan dan koordinasi dan penyediaan terhadap  pelatihan desentralisasi.
6.   Mengelola   proses   administrasi   pembayaran   yang   berkaitan dengan pelatihan dan pengembangan SDM.
D.  Bagian Pengelolaan Pengembangan Pelatihan Kredit

Fungsi dan TanggungJawab:

1.   Melakukanupdating materi pelatihan pengkreditan sesuai dengan kebijakan BNI dengan berkoordinasi dengan unit terkait dan instruktur.
2.   Melakukan koordinasi dengan  unit terkait untuk penyusunan dan pengembangan kurikulum pelatihan.
3. Melakukan   TNA   dan   menyiapkan   katalog   pelatihan pengkreditan.



4.   Membuat     kajian     kebutuhan     pelatihan     &     pengembangan pengkreditan sesuai dengan trendpasar.
E.  BagianPengelolaan Pelaksanaan PelatihanNon Kredit

Fungsi dan TanggungJawab:

1.   Menyeleggarakan pelatihan pengkreditan.

2.   Melaksanakn monitoring dan follow up perbaikan     pelaksanaan pelatihan.
3.   Mengelola    proses    administrasi    pembayaran    yang    berkaitan dengan pelatihan pengkreditan.
4.   Menyusun perencanaan pelatihan pengkreditan.

5.   Melakukan evaluasiefektifitas training. F.  Bagian Pengelolaan Penunjang
Fungsi dan TanggungJawab:

1.   Mengelola,menuyusun dan melaporkan rencana kerja & anggaran

(RKA) divisi LPM.

2.   Memantau pencapaian target dan realisasianggaran divisi LPM.

3.   Mengelolasarana dan prasarana pelatihan.

4.   Mengelolaakomodasi pesertapelatihan.

5.   Menganganimasalah logistik dan administrasi umum divisi LPM.

6.   Melakukan pembukuan   transaksi yang terkait denganpelatihan dan pengembangan SDM.



G.  Instruktur

Fungsi dan TanggungJawab:

1.   Melaksanakan pelatihan.

2.   Melakukanpen yusunan  dan pengembangan kurikulum pelatihan.

3.   Melakukanupdating materi sesuai dengan kebijakan BNI.

3.1.4    Tayangan Sistem Informasi Yang Diteliti.
Pada penelitian ini kami akan membahas korelasi antara Pembelajaran Learning ManagementSystem (LMS) dengan Kinerja Karyawan PT. Bank Negara Indonesia(persero).Tbk




Pada layar akan tampak tampilan username dan password, setelah karyawan memasukkan username dan password,maka akan muncul tampilan HCMS.


Setelah karyawan berhasil memasukkan Login, akan tampil tampilan HCMS. Untuk masuk ke dalam tampilan Learning Management System (LMS), karyawan harus meng-klik menu yang bernama Learner Home, yang beradadi tengah layar.



Setelah  karyawan masuk dalam tampilanLMS, karyawan dapat
meng-klik courseware yang tersedia atau courseware yang mau diambil.

Jika karyawan meng-klik Help Desk yangada di KategorI Forum, maka akan tampil layar PublicTopics. Public Topics adalah judul dari masalah yang ditanyakan oleh karyawan.
Karyawan dapat meng-klik salah satu   menu yang ada di public topics, sebagai contoh :  memilih salah satu topik yang berjudul“Kapan reset Courseware yang belum lulus”

Setelah meng-kliksalah satu topik karyawan dapat menjawab dalam kolom yang tersedia,dan mengklik reply untuk memasukan jawaban dalam forum.
3.2     MetodologiPenelitian

Metode  penelitian  merupakan  cara  ilmiah  untuk  mendapatkan  data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatanpenelitian itu didasarkan  pada  ciri-ciri  keilmuan,  yaitu  rasional,  empiris,  dan  sistematis. Rasional berarti kegiatanpenelitian itu dilakukan dengan cara-carayang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-carayang dilakukan itu dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis berartiproses yang digunakan dalampenelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifatlogis.   Dalam metode penelitian yang dipakai antara lain : Tempatdan Waktu Penelitian, Konstelasi Variabel Penelitian,



Tabel kisi-kisiSebaran Butiran instrument, Metode Pengumpulan Data,  Metode

Pengolahan Data,dan Metode AnalisisData.

3.2.1     Tempat dan waktu penelitian

Penelitian dimulaipada bulan Februari 2008 sampai dengan bulan Juni 2008, yang bertempat di Gedung PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Divisi Pelatihandan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jl. Lada No.1. Jakarta 11110, Indonesia. Telp : (021) 2601177 ext. 9405. E-mail : mochammad.jukaidi@bni.co.id.


3.2.2     Konstelasi VariabelPenelitian

Terdapat dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel Pembelajaran LMS sebagai variablebebas (indipendent) dan variabel Kinerja Karyawansebagai variabel terikat (dependent).

X = Pembelajaran Learning Management System (LMS) Y = Kinerja Karyawan
3.2.3     Definisi Operasional

3.2.3.1 Variabel Pembelajaran Learning Management System (LMS) (X).



mengukur indikator sebagai berikut : (1) Interaksi, (2) Proses belajar, (3) Software,(4) Akses, (5) Terintegrasi, (6) Input,(7) Process, (8) Output, (9) akurat, (10) Berguna, (11) Cepat, (12) Lengkap, (13) Mudah Dimengerti.
Instrumen pada indikator memiliki bobot yang berbeda yaitu:  Sangat  Setuju  (SS)  berbobot  5,  Setuju  (S)  berbobot  4, Ragu-ragu(RR) berbobot 3, Tidak Setuju(TS) berbobot 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) berbobot 1.
3.2.3.2 Variabel KinerjaKaryawan (Y)

Definisi kinerjaoperasional karyawan adalahtotal skor dari penilaiankaryawan terhadap kuesioner yang disebarkan dengan indikator sebagai berikut : (1) Pengetahuan, (2) Keterampilan, (3) Perilaku, (4) TanggungJawab, (5) Kreatif,(6) Kerjasama, (7) Inisiatif, dan (8) Motivasi.
Instrumen pada indikator memiliki bobot yang berbeda yaitu:  Sangat  Setuju  (SS)  berbobot  5,  Setuju  (S)  berbobot  4, Ragu-ragu(RR) berbobot 3, Tidak Setuju(TS) berbobot 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) berbobot 1.
3.2.4    Populasidan Sampel Penelitian

3.2.4.1 Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah karyawan yang sedang mengikutipendidikan dan latihanyang diselenggarakan oleh BNI



pada divisi pelatihan dan pengembangan sumberdaya manusia. Berdasarkan data yang diperoleh, maka populasikaryawan secara keseluruhan 65 orang.
3.2.4.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan BNI yang sedang mengikutipendidikan dan pelatihan di divisi pelatihan dan pengembangansumberdaya manusia.  Sampel  diambil  dari populasi dengan perhitungan sampel Isacc dan Micheal. Perhitungan sampel sebagaiberikut :

λ². N . P . Q S =
(N - 1) + λ² . P . Q

=                   3.481 x 65 x 0.5 x 0.5

(0.05)² x (65 - 1) + 3.481 x 0.5 x 0.5

=         56.566

0.16 + 0.87

=       54.91

Berdasarkan perhitungan diatas maka diketahuijumlah sampel dari populasi 65 adalah 55 responden. Tekniksampel yang digunakan adalah simple random sampling atausecara acak sederhana yang dengan teknikprobability sampling.



3.2.5    PengujianInstrumen Penelitian

Setiap penelitian memerlukan instrumn penelitian yang digunakan untuk mengukur variablepenelitian. Instrumen penelitian yang dipakai dalam penelitian ini ada dua yaitu instrumen Pembelajaran Learning Manajement System (LMS) daninstrumen kinerjakaryawan.
Sebelum menyebarkan kuesioner kepada 65 orang responden, kedua penelitian instrumen tersebutdikalibrasi dengan memakai uji validitas butir dan koefisienreliabilitas. Validitas butir dihitung dengan memakai koefisien Product Moment. Koefisien reliabilitas instrumen dihitungdengan memakai AlphaCronbach. Pengujian ini dilakukan dengan  menggunakan  10  orang  responden  yang  dipilih  secara  acak sebagai sampel uji coba.
3.2.5.1  Uji Validitas Butir Penelitian

Instrumen yang diuji coba dianalisis dengan tujuan untuk menyeleksi buir-butir yang valid, handal, dan komunikatif untuk semua responden, serta menginformasikan butir-butir mana saja daributir-butir yang disediakan dapat mewakili dari variabel yang diukur. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukurapa yang seharusnya diukur dan mempunyaitingkat keterbacaan dan ketepatan yang tinggi.
Validitas instrumen diujidengan menggunakan koefisien korelasi  antara  skor  butir  dengan  skor  total  (r  hitung)  yang



terdapat pada lampiran . Hasil pengujian validitas dan reliabilitas kemudian akan dibandingkan dengan r tabel, dimana tingkat signifikasi 0.05 dan n = 10, maka diperoleh angka r table 0,632.
Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas yang menentukan valid tidaknya suatu butir pertanyataan didasarkan pada :
1.   Jika r hitung > r tabel, maka butirpernyataan tersebut valid.

2.   Jika r hitung   r tabel, maka butiratau variabel tersebuttidak valid.
Dari pengujianvaliditas instrumen tersebut, diketahui:

1. Untuk variabel Pembelajaran Learning Manajemen System (LMS), dari 26 butir diketahui bahwa semuanya (26) butir valid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran perhitungan manual L18, lampiran Excel L49, dan SPSS pada L63.
2.   Untuk  variable  Kinerja  Karyawan,  dari  16  butir  diketahui bahwa semuanya (16) butir valid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat  pada  lampiran  perhitungan  manual  L34,  lampiran Excel L57, dan SPSS pada L66.
3.2.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Koefisien  reliabilitas  instrumen  yang  dimaksud  untuk



responden    dan    dianalisis    dengan    menggunakan        Alpha

Cronbach”.

Koefisien reliabilitas variable  pembelajaran LMS dengan n  sebanyak  26,    besaran  koefisien  alpha  0,604  menunjukkan bahwa hubungan reliabilitas yang cukup erat (cukup relibel). Untuk lebih jelanya dapat dilihat pada lampiran perhitungan manual L33 dan SPSS pada L171 . Sedangkan untuk variable kinerja karyawan sebanyak 16 , besaran koefisienalpha 0,958 menunjukkan hubungan reliabilitas yang sangat erat (Sangat relibel). Untuk lebih jelanya dapat dilihat padalampiran perhitungan manual L48 dan SPSS pada L66. Perhitungan koefisien reliabilitas instrumen dilakukan setelah melakukan pengujian validitas dengan membuang butir-butir instrumen yang tidak valid.
3.2.6    Tabel kisi-kisi Sebaran Butiran instrumen



3.2.7    Metode PengumpulanData

Data   yang   dikumpulkan   dalam   penelitian   ini   adalah   data mengenai Pembelajaran Learning Management System (LMS), Kinerja Karyawan serta latar belakang respondenmencangkup jenis kelamin, pendidikan terakhir, usia, lama bekerja dan lama penggunaan LMS.
Metode yang dipakai dalam penelitianini adalah metode survei dengan menggunakan teknik korelasional. Dalam mengumpulkan data atau informasi diperlukan, menggunakan teknik korelasional yang dilakukan dengan cara pembagian kuesioner kepada karyawan BNI yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihan pada divisi pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia.
Sedangkan latar belakang responden bertujuan untuk mengetahui karakteristik responden dalam kaitannya dengan pengisian instrumen kuesioner tersebut. Seluruh data ini diperoleh dengan cara menyebarkan



pendidikan  dan  pelatihan  pada  divisi  pelatihan  dan  pengembangan sumber daya manusiasebagai sample dalam penelitian ini.
Setiap variable di penelitian ini dikembangkan aspek indikatornya sebagai  dasar  dalam  menyusun kisi-kisi. Sebelumnya instrumen diuji coba terlebih dahulu sebelumdigunakan dalam penelitian. Pengujian instrumen tersebutdilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitasnya. Butir-butir yag tidak valid dibuangdan tidak digunakan sebagai alat pengukuran dalam penelitian ini.
3.2.8    Metode PengolahanData

Data yang telah terkumpul kemudian akan diolah dengan menggunakan penghitungan manual, Microsoft Excel 2007, dan SPSS (Statitical Packet for The Social Science) 15.0 for Windows.
3.2.9    Metode Analisis Data

Data  yang  telah  terkumpul  dalam  penelitian  akan  dianalisis dengan menggunakan teknik statistika, baik statistikadeskriptif maupun inferensial.   Statistika   deskriptif   digunakan   untuk   menyajikan   data masing-masing variable penelitian secara tunggalyaitu variabel Pembelajaran Learning ManagementSystem (LMS) dan variabel Kinerja Karyawan. Sedangkan statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.
Statistik   deskriptif yang digunakan adalah ukuran gejalapusat yang terdiri dari rata-rata, median, modus,dan ukuran penyebaran atau



variabelitas dengan menggunakan standar deviasi dan rentang skor selain ukuran gejala pusat dan ukuran penyebaran untuk keperluan penyajian data,  digunakan  juga  tabel  frekuensi  dan  grafik  yaitu  histogram. Penyajian data masing-masing variabel penelitian dilakukandengan menyajikan rata-rata dan standar deviasi, median, modus, skor minimum, danskor maksimum, rentangskor, tabel frekuensi dan histogram.
Statistika inferensial yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian  adalah  analisis  regresi  dan  korelasi  sederhana.  Sebelum menguji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi dan korelasi sederhana, terlebih dahulu dilakukan pengujian persyaratan analisis, yaitu normalitas populasi(uji Liliefors) dan uji homogenitas(uji Barlett).
Penelitian ini menggunakan statistik parametris, karena sample diambil dari populasi. Statistikparametris digunakan untuk menguji parameter  populasi  melalui  statistik,  atau  menguji  ukuran  populasi melalui  data  sampel.  Dalam  statistik,  pengujian  parameter  melalui statistik (data sample) tersebut dinamakan ujihipotesis statistik. Oleh karena itu penelitian yang hipotesisstatistik adalah penelitian yang menggunakan sampel. Statistikparametris kebanyakandigunakan untuk menganalisis data interval dan rasio dan statistikparametris memerlukan terpenuhi banyak asumsi. Asumsi yang utama adalah data yang akan dianalisis  harus  berdistribusi  normal.  Selanjutnya  dalam  penggunaan



salah  satu  test  mengharuskan  data  homogen,  dalam  regresi  harus terpenuhi asumsi linieritas.
Pada  teknik  analsis  data,  data  dianalisis  dengan  korelasi  dan regresi   linear   sederhana,   persyaratan   analisis   data   dilakukan   uji normalitas populasi(uji Liliefors) dan uji homogenitas(uji Bartlett).
IKLAN 3

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog