Senin, 30 Juni 2014

Taksonomi Bloom (Taksonomi Tujuan Pembelajarn Menurut Bloom)


Bagi rekan-rekan yang berprofesi sebagai pendidik pasti kenal dengan taksonomi Bloom. (Benyamin Bloom) mengklasifikasikan kemampuan hasil belajar siswa berdasarkan tiga ranah yakni
Ranah KOGNITIF, PSIKOMOTOR dan AFEKTIF

·         Ranah kognitif : kemampuan berpikir, kompetensi memperoleh pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan dan penalaran
·         Ranah psikomotor : kompetensi melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota badan; kompetensi yang berkaitan dengan gerak fisik.
·         Ranah afektif : berkaitan dengan perasaan, emosi, sikap, derajat penerimaan atau penolakan terhadap suatu obyek.
Ranah Kognitif (menurut taksonomi Bloom) : pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), analisis(C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6).
Ø  Pada tingkat pengetahuan: peserta didik menjawab pertanyaan berdasarkan hapalan saja. (Soal pengetahuan : soal yang menuntut jawaban yang berdasarkan hafalan)
Ø  Pada tingkat pemahaman: peserta didik dituntut untuk menyatakan masalah dengan kata-katanya sendiri, memberi contoh suatu prinsip atau konsep.
Ø  Pada tingkat aplikasi: peserta didik dituntut untuk menerapkan prinsip dan konsep dalam suatu situasi yang baru.
Ø  Pada tingkat analisis: peserta didik diminta untuk menguraikan informasi ke dalam beberapa bagian, menemukan asumsi, membedakan fakta dan pendapat, dan menemukan hubungan sebab dan akibat.
Ø  Pada tingkat sintesis: peserta didik dituntut menghasilkan suatu cerita, komposisi, hipotesis, atau teorinya sendiri, dan mengsintesiskan pengetahuan.
Ø  Pada tingkat evaluasi: peserta didik mengevaluasi informasi, seperti bukti sejarah, editorial, teori-teori, dan termasuk di dalamnya melakukan judgement terhadap hasil analisis untuk membuat kebijakan.
Taksonomi tujuan pengajaran pada kawasan afektif dikategorikan dalam lima jenis kategori yang menurut W. Gulo (2002: 66) yaitu: (1) Penerimaan, (2) Tanggapan, (3) Penilaian, (4) Pengelolaan, dan (5) Penghayatan (karakterisasi).

1. Penerimaan, meliputi penerimaan secara pasif terhadap suatu masalah, situasi, gejala, nilai, dan keyakinan.

2. Tanggapan, berkenaan dengan jawaban dan kesenangan menanggapi atau merealisasikan sesuatu yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut masyarakat.

3. Penilaian, berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tertentu.

4. Pengelolaan, meliputi konseptualisasi nilai-nilai menjadi suatu sistem nilai.

5. Penghayatan (karakterisasi), keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.
Taksonomi pembelajaran terhadap ranah psikomotorik secara garis besar dibedakan kedalam 4 tahap, yaitu: 1. Meniru, 2. Memanipulasi, 3. Pengalamiahan, 4. Artikulasi
Ranah psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan manual fisik (skills) dan kemampuan bertindak individu. Harrow (Syambasri Munaf, 2001) mengembangkan ranah psikomotor dengan enam jenjang, yaitu:
Gerakan refleks, gerakan yang tidak disadari.
Keterampilan gerakan-gerakan dasar, yaitu gerakan yang menuntut kepada keterampilan yang sifatnya kompleks.
Kemampuan perseptual, termasuk membedakan visual, auditif, motoris.
Kemampuan dalam bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan dan ketepatan.
Gerakan-gerakan skill,mulai dari keterampilan sederhana sampai kompleks.
Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi, seperti gerakan ekspresif dan interpretatif.



 Salam Berbagi ilmu
 semoga bermanfaat :)
IKLAN 3

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog