Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Haryono Umar mengatakan sudah melakukan audit terhadap pelaksanaan kurikulum 2013. "Kami mendapat banyak keluhan tentang kurikulum 2013. Paling banyak tentang kekurangan buku bagi para siswa dan guru," kata Haryono di kantornya pada Selasa, 16 Desember 2014.
Menurut Haryono, belum adanya buku bagi siswa dan guru itu membuat mereka sulit belajar. Hasil audit lain tentang implementasi kurikulum 2013 adalah masih banyak guru yang kurang paham implementasi kurikulum 2013. Selain itu juga ada kebingungan para guru tentang penilaian yang diberikan untuk para murid. (Baca: [Update] Tiga Opsi Hasil Revisi Kurikulum 2013 )
Haryono mengatakan, ia melakukan audit dengan mengumpulkan informasi dari beberapa sampel sekolah di daerah serta sekolah di Jakarta. "Tidak semua sekolah, tapi kami lakukan audit di 33 provinsi di Indonesia," kata Haryono.
Menurutnya, informasi yang saat ini dilaporkan kepada Mendikbud Anies masih diberikan secara umum. Hal ini karena waktu pelaksanaan audit yang sangat singkat, hanya sepekan saja. Ia sendiri mengaku sudah melaporkan hasil auditnya itu kepada menteri Anies pada Selasa pagi, 16 Desember 2014. (Baca: Revisi Kurikulum 2013 Menjadi Kurikulum KTSP )
Haryono mengatakan akan melakukan audit lanjutan dengan membentuk tim investigasi. "Agar auditnya lebih mendalam," katanya. Secara khusus Haryono akan melakukan investigasi terhadap dua hal utama, yaitu pengadaan buku dan pelatihan guru. " Anggaran yang diperlukan untuk kedua itu sangat banyak. Bayangkan, ada 2 juta guru yang perlu dilatih," katanya.
Haryono hanya membentuk satu tim yang terdiri dari 5 orang untuk melakukan investigasi. Waktu pastinya pun belum diberikannya. "Kita lakukan bertahap, 10 hari pertama, kalau kurang waktunya ditambah lagi," kata Haryono.
Menurut Haryono, belum adanya buku bagi siswa dan guru itu membuat mereka sulit belajar. Hasil audit lain tentang implementasi kurikulum 2013 adalah masih banyak guru yang kurang paham implementasi kurikulum 2013. Selain itu juga ada kebingungan para guru tentang penilaian yang diberikan untuk para murid. (Baca: [Update] Tiga Opsi Hasil Revisi Kurikulum 2013 )
Haryono mengatakan, ia melakukan audit dengan mengumpulkan informasi dari beberapa sampel sekolah di daerah serta sekolah di Jakarta. "Tidak semua sekolah, tapi kami lakukan audit di 33 provinsi di Indonesia," kata Haryono.
Menurutnya, informasi yang saat ini dilaporkan kepada Mendikbud Anies masih diberikan secara umum. Hal ini karena waktu pelaksanaan audit yang sangat singkat, hanya sepekan saja. Ia sendiri mengaku sudah melaporkan hasil auditnya itu kepada menteri Anies pada Selasa pagi, 16 Desember 2014. (Baca: Revisi Kurikulum 2013 Menjadi Kurikulum KTSP )
Haryono mengatakan akan melakukan audit lanjutan dengan membentuk tim investigasi. "Agar auditnya lebih mendalam," katanya. Secara khusus Haryono akan melakukan investigasi terhadap dua hal utama, yaitu pengadaan buku dan pelatihan guru. " Anggaran yang diperlukan untuk kedua itu sangat banyak. Bayangkan, ada 2 juta guru yang perlu dilatih," katanya.
Haryono hanya membentuk satu tim yang terdiri dari 5 orang untuk melakukan investigasi. Waktu pastinya pun belum diberikannya. "Kita lakukan bertahap, 10 hari pertama, kalau kurang waktunya ditambah lagi," kata Haryono.
Sumber: Tempo.co
0 komentar:
Posting Komentar