- Opsi pertama adalah menghentikan total impelemntasi K13.
- Opsi kedua adalah sekolah yang selama ini nyaman dan tidak bermasalah menjalankan K13, diputuskan tetap menjalankannya.Sedangkan sekolah yang keberatan karena balum siap, kembali menerapkan kurikulum lawas (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan/KTSP).
- Opsi yang ketiga adalah menjalankan K13 sama seperti saat ini, yakni untuk semua unit sekolah di Indonesia. Namun ada beberapa evaluasi dalam pemelaksanaannya. Seperti pengadaan buku dan pelatihan guru.
"Opsi mana yang akan dipilih, ada ditangan Mendikbud. Saya sedang siapkan slide paparan hasil evaluasi," kata mantan Dirjen Pendidikan Dasar (Dikdas) itu di Jakarta kemarin.
Suyanto menjelaskan timnya bekerja mengevaluasi K13 secara marathon. Pasalnya penugasan oleh Mendikbud Anies Baswedan baru keluar Jumat pekan lalu (31/11).
Mendikbud Anies belum menentukan opsi revisi K13 mana yang akan ia pilih. "Saya menunggu laporan utuh dari tim revisi K13 dulu," ujar menteri lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta itu.
Di depan ratusan kepala dinas pendidikan dari tingkat kabupaten, kota, hingga provinsi yang dipanggil ke Jakarta kemarin, Anies terang-terangan mengaku gemas dengan implementasi K13 ini. Dia menjelaskan implementasi secara menyeluruh K13 merupakan program yang tergesa-gesa. Padahal untuk urusan nasib jutaan siswa, perubahan tidak bisa dilaksanakan secara cepat.
Dia menganalogikan dengan sebuah kapal tanker yang memiliki panjang badan 500 meter.
"Untuk membelokkan arah laju kapal tanker itu tidak bisa langsung. Bisa jadi butuh berjalan 10 km dulu, baru benar-benar terlihat beloknya," tutur Anies.
Dia berpendapat pemerintah seharusnya mengevaluasi dahulu impelementasi K13 di periode 2013 yang terbatas di beberapa sekolah. Ketika hasil evaluasinya sudah siap, baru dilaksanakan secara menyeluruh.
UPDATE !!! [Resmi] Jumat 5 Des 2014 Mendikbud berhentikan K13 Kecuali pada 6221 sekolah untuk percontohan
Sumber:Jpnn.com
0 komentar:
Posting Komentar