Antara yakin dan tidak yakin kalau proposal skripsi ini akan selesai pada waktunya. Karena apa? Menurut keterangan dosen, September akhir harus sudah siap ujian proposal sedangkan SK bimbingan baru keluar 26 Agustus 2013. Saat ini saya baru mulai bimbingan. Bisakah kalau bimbingan hanya satu bulan?
Dengan bekal niat dan bismillah, akhirnya saya menemui dosen pembimbing saya. Maunya dua-duannya bisa langsung bertemu, tapi ternyata? He, bukan mahasiswa kalau nggak ngesot-ngesot dulu di kampus ya?
***
Pulang dari PPL, sekitar pukul 12.30 WIB saya menuju kampus. Tak langsung masuk, saya mampir di rental sebentar untuk mencetak daftar pustaka dan cover proposal skripsi saya. Kemudian memarkir motor dan masuk masjid. Bukan untuk sholat karena kebetulan saya sedang berhalangan, melainkan istirahat di serambi masjid sejenak untuk makan siang. Memang saya terbiasa membawa bekal makanan sendiri dari rumah, masakan ibuk tercinta.
Amel, saya bertemu dengan teman satu kelas dan kini jadi teman satu sekolah ketika PPL. Di sana, kami ngobrol sana-sini, bertemu dengan teman satu jurusan, dan keluhannya sama, “capek dan kapan bimbingan skripsi”. Entahlah, saya hanya diam. Saya rasa lebih banyak diam akan lebih baik dibandingkan berkeluh kesah di depan teman-teman. Toh tidak akan menyelesaikan masalah pula.
Pukul 14.00 WIB, saya menuju ruang dosen. Ramai sekali. Banyak kakak tingkat yang pada ngesot di depan ruang dosen. Apalagi kalau bukan untuk bimbingan. Saya yang notabene adik kelas ya lontang-lantung sendirian. Mengecek dosen pembimbing saya, “eh, ada tas dan jaketnya, tapi beliau tidak ada.” Mondar-mandirlah saya dan bertemu dengan Mas Ipud, kakak tingkat yang berbeda jurusan sekaligus teman seperjuangan ketika dulu masih jadi penyiar radio kampus. Caileh, lama tak bertemu dia tambah bening, dan suaranya itu lho, mateng banget. Ya, secara sekarang dia tambah aktif di salah satu radio swasta di Kudus.
“Lho, kamu PPL sama buat proposal? Mau wisuda bareng aku?”
Mas Ipud sok lebay, “Aku hanya mencoba Mas.”
“Ok, tahu deh aku. Yang penting kamu fokus PPL dulu, yang ini no dua kan?”
“Maunya ya jalan semua lah. Mas, baru satu bulan temanku pada ngeluh capek, emang seperti itu ya, Mas Ipud dulu gimana?” tanya saya.
“Ya, kan kalau nggak enjoy memang seperti itu Cha. Hawanya pengen cepet selesai. Tapi kamu nggak kan?”
Saya hanya nyengir.
“Aku yakin, ini passion-mu.”
“Aamiin, doakan Mas.”
Mas Ipud menghilang di tengah kerumunan deretan kakak tingkat yang berjejer di setiap sudut ruangan gedung Orange. Saya memilih duduk di kursi dekat pintu dan mengeluarkan modul untuk tugas kuliah yang harus direview akhir September ini.
Setengah jam berlalu, Saya bertemu Chamelia. Anak 7C. Kenal dia baru-baru ini, itu juga lewat facebook. Keseringan sharing lewat chat membuat kami mulai akrab di dunia yang sebenarnya. Ternyata tujuan kami sama. Bertemu dengan dosen pembimbing utama. “Oh, Pak Murtono, kami menggu Anda”.
Ngobrol sana-sini, cerita tentang masing-masing SD tempat kami PPL menjadi topik utama. Nimbrunglah Anis, teman sekelas Chamelia. Semakin seru.
“Ini Pak Mur mana to?” Chamelia mulai gusar ketika melihat jam tangannya sudah menunjukkan pukul 16.00 WIB.
“Mbak, misalnya nanti Pak Mur nggak ada terus gimana?” Chamel bertama pada saya.
“He, nanti punyaku tak taruh di meja Bu Mila aja.” Bu Mila adalah dosen pembimbing kedua saya. Tadi beliau ada, tapi hanya lewat dan menear senyum pada kami dan langsung pergi.
Sebelumnya, ada kejadian yang membuat saya kelelahan dan berhasil membuat lutut ini mau copot. Apa coba? Lagi-lagi, bacalah buku panduan skripsi dengan teliti dari awal sampai akhir, apa-apa saja yang harus dibawa ketika bimbingan? Ini hal penting! Hal bodoh yang saya lakukan:
1. Saya tak tahu kalau harus membawa lembar berita acara bimbingan, saya kira berita acara tersebut ditulis pada buku panduan. Soalnya di buku panduang memang ada lembarannya. Fiuh~
2. Format penulisan itu harus sesuai (sama plek), baik itu font sampai mengenai spasinya. Hanya tulisan nama saja di halaman cover bisa jadi masalah, nah saya? Nggak mau penampilan pertama saya sangat mengecewakan, saya segera mengeditnya, tapi apa coba? Salah sampai dua kali dan harus bola-balik ke rental.
3. Di stopmap harus ditulis nama dan keterangan lengkap, jangan lupa no HP, saya sudah tapi tak ada judul saya. Saya kira karena di cover proposal sudah ada jadi nggak perlu lagi. Tapi yang lain ada. Hiks, benahin lagi. Balik ke rental lagi.
Cerita di hari bimbingan 1 ini diakiri dengan ketidakhadiran dosen pembimbing. Saya berinisiatif SMS Bu Mila kalau saya menaruh bimbingan saya di meja Bu Mila. Dengan bahagianya saya dapatkan balasan SMS dari beliau, “Iya mbak...”
Catatan penting: banyak komunikasi dengan teman, kalau bisa malah sama kakak tingkat!
0 komentar:
Posting Komentar