Jumat, 23 Januari 2015

Strip Dua

Banyak teman yang kaget saat saya menyebar undangan pernikahan. Maklum, usia 22 tahun bagi mereka masih terlalu dini untuk menikah. Beda dengan anggapan kalangan tetangga sekitar rumah. Usia segitu harusnya sudah menggendong anak.

Saya tak mau memperdulikan apa kata orang. Akhirnya pesta pernikahan saya pun digelar dengan keyakinan dalam diri inilah saatnya saya menikah. Tentunya dengan laki-laki pilihan saya dan atas persetujuan keluarga.

Saya dan teman-teman
Sebagai pengantin baru, banyak hal yang saya sharing-kan ke suami. Salah satunya adalah harapan besar saya, dan tentunya keluarga dari pihak saya. Saya adalah anak tunggal, sedangkan suami memiliki banyak saudara. Kehadiran bayi mungil bagi keluarga saya sangatlah di-idamkan. Suami pun dengan senang hati meng-iya-kan harapan saya. Alhamdulillah.

“Jangan ditunda-tunda ya.”

Seperti itulah pesan ibu kepada saya, sebelum hari H pernikahan. Saya tahu betul bagaimana perasaan ibu. Ketakutan ibu. Saat usia pernikahannya sudah lama, Allah belum mengijinkan untuk memiliki saya, anaknya. Periksa ke dokter satu ke dokter lain, menghampiri rumah sakit A ke rumah sakit B, tapi belum ada hasilnya. Apa yang ibu dapatkan? Bukan dukungan. Melainkan dicemooh orang baik langsung maupun tidak langsung dengan tuduhan mandul. Ya, ibu dituduh sebagai perempuan mandul. Meskipun hasil pemeriksaan mengatakan ibu dan bapak saya sehat, keduanya tidak mandul.

“Ibu tidak mau kamu merasakan apa yang ibu rasakan dulu.” kata ibu.

Setiap kali selesai sholat berjamaah, suami selalu memimpin doa agar kami segera diberikan keturunan. Saya sangat bersyukur karena suami mendukung harapan saya ini. Bukan hanya saya dan suami yang akan bahagia, lebih bahagia lagi adalah bapak dan ibu yang akan dipanggil kakek dan nenek.

Saya pun berjanji tak akan meminta yang aneh-aneh di ulang tahun saya tahun ini. Cukup tanda strip dua, saya hamil. Saya hamil. Itu sudah menjadi kado terindah di hari ulang tahun saya yang tidak akan ada tandingannya. Strip dua yang akan membahagiakan banyak orang. Sebagai bukti pula bahwa saya bisa hamil dan ibu tak perlu takut saya akan bernasib seperti beliau. Aamiin. Aamiin.

Sumber gambar di SINI
IKLAN 3

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog