Menstruasi adalah suatu kodrat perempuan yang dialami setiap bulannya. Banyak sekali keluhan berhubungan dengan menstruasi, yang paling marak seperti PMS dan menstruasi yang tidak lancar.
Nah, kali ini aku akan membagikan tips cara membuat ramuan herbal/jamu untuk menstruasi yang tidak lancar. Sebenarnya tips ini aku dapatkan pula dari internet namun karena keterangan yang aku dapatkan kurang jelas tidak ada salahnya kalau aku berbagi tips yang sudah saya praktekkan.
Menstruasi yang tidak lancar yang aku maksud adalah keluarnya darah tidak lancar, kadang sedikit kadang banyak dan selama lebih dari satu minggu. Padahal berdasarkan keterangan dari dokter yang pernah aku tanya di twittermenstruasi yang baik itu adalah selama 3-7 hari. Kalau sampai lebih? Perlu diwaspadai.
Seperti bulan kemarin, aku mens sejak tanggal 31 Juli 2013. Pada tanggal 6 Agustus 2013 aku merasa sudah bersih makanya saya membersihkan diri dan malamnya ikut tarawih. Eh, waktu pas mau sahur aku pergi ke kamar mandi dan mendapati darah menstruasi keluar lagi meskipun hanya bercak coklat.
Akhirnya keinginan untuk bisa ikut sholat idul fitri tahun ini harus aku kubur dalam-dalam. Pasalnya sampai 13 Agustus 12013 bercak coklatpun masih enggan pergi.
“Kalau sudah 15 hari, kamu tetap wajib sholat lho, karena darah yang keluar dianggap bukan lagi darah menstruasi tapi darah penyakit.” kata tetanggaku yang paham agama.
Apa? Penyakit? Semua perempuan pasti akan khawatir kalau sudah berurusan dengan organ reproduksi, sama halnya dengan aku dan ibuk.
“Nggak priksa ke bu bidan saja?” saran dari bulekku.
Sebenarnya dari kemarin aku sudah cerita sama ibuk, dan sudah coba membeli obat di apotek khusus untuk menstruasi. Tapi hasilnya masih keluar bercak coklat. Memang, dari ibuk sendiri tidak menyarankan aku untuk banyak minum obat apalagi yang berhubungan dengan organ vital seperti ini. Nurut sajalah aku,
“Dik, cari di internet coba, obat herbal untuk menstruasi!” perintah ibukku.
“Sudah buk, katanya temulawak sama lidah buaya, Buk.” jawabku.
Aku pun menerangkan cara pembuatan ramuan herbal tersebut. Ibuk malah bertanya padaku, “Lah, lidah buayanya dapat dari mana? Punya kita kan mati?”
Mendengar pertanyaan ibu aku hanya menggeleng.
“Coba ke tempat Mbah Tinah, dulu punya, kalau sekarang nggak tahu. Coba kamu cek!” perintah ibuk padaku yang langsung aku laksanakan.
Alhamdulillah, ada!
Disiapkanlah bahan-bahan yang akan digunakan. Diantaranya adalah:
5 cm temulawak
5 cm lidah buaya
Air dua gelas ukuran sedang
gula aren dan asem jawa secukupnya.
Caranya adalah sebagai berikut:
1. Tuangkan air ke dalam panci atau kuali gerabah.
2. Masukkan gula dan asam jawa.
3. Potong dadu temulawak dan lidah buaya, masukkan dalam panci.
4. Aduk dan rebus hingga air tinggal satu gelas.
5. Minum selagi hangat.
Bagaimana? Mudah bukan? Minum jamu ini setelah makan. Sehari sekali. Kalau ada yang tanya, bagaimana rasanya? Hangat diperut, agak sengur, tapi nggak pahit karena ada gulanya. Kadar rasa manis bisa disesuaikan dengan selera. Kemudian bagaimana khasiatnya? Karena pada tanggal 13 Agustus 2013 itu aku masih keluar bercak coklat, alhamdulillah pada tanggal 14 Agustus 2013 seharian penuh tidak ada lagi bercak coklat yang keluar dan alhamdulillah aku bisa suci kembali dan bisa sholat. Alhamdulillah, selamat mencoba.
0 komentar:
Posting Komentar