PENGARUH STRES KERJA, MOTIVASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BANK SYARIAH CABANG PADANGSIDEMPUAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang MasalahDengan semakin pesatnya ilmu dan teknologi serta datangnya era bebas sekarang ini, dunia bisnis semakin di pengaruhi dengan persaingan yang cukup ketat dan menimbulkan berbagai macam persoalan, salah satu persoalan yang dihadapi oleh perusahaan adalah bagaimana cara meningkatkan kinerja yang baik dan memenuhi standar. Salah satu faktor yang tidak boleh dilupakan oleh perusahaan adalah faktor SDM. SDM di dalam perusahaan merupakan suatu yang sangat pentig untuk menjalankan roda perusahaan untuk mencapai tujuannya.
SDM merupakan sumber daya yang paling strategis dan penting diantara sumber-sumber lainnya. Bagaimanapun melimpahnya sumber daya tanpa ada dukungan sumber daya manusia yang berkualitas, akan mengganggu kelangsungan perusahaan. SDM yang berkualitas bisa di lihat dari hasil kinerjanya. Dalam kerangka profesional, kinerja yang baik adalah bagaimana seseorang karyawan mampu memperlihatkan perilaku kerja yang mengarah tercapainya maksud dan tujuan perusahaan.
Tingkat keberhasilan suatu perusahaan dapat dilihat dari kinerja perusahaan mengelola sumber daya yang dimilikinya. Perusahaan mempunyai kinerja yang baik, mempunyai efektivitas dalam menangani produksi, SDM nya, menentukan sasaran yang dicapai baik secara individual maupun organisasional (Amstrong,
Universitas Sumatera Utara
2004). Faktor yang diperhatikan oleh perusahaan agar kinerja sumber daya manusianya baik adalah stres kerja karyawan, motivasi dan komunikasi.
Stres merupakan suatu kondisi keadaan seseorang mengalami ketegangan karena adanya kondisi yang mempengaruhi dirinya (Robbins, 2001). Menurut Robbins ( 2004:224) terdapat tiga sumber stres yang mengancam individu yaitu lingkungan, organisasi, individual.
Menurut alwi (2004) dalam meneliti tentang pengaruh sumber stres terhadap tingkat kinerja karyawan yang menunjukkan bahwa stressor individual yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan, diperlukan cara yang efektif dan efisien agar produk yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan memperhatikan faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja karyawan antara lain stres kerja, dengan memperhatikan faktor tersebut diharapkan kinerja karyawan dapat ditingkatkan dan mencapai tujuan perusahaan.
Motivasi adalah bagaimana menghargai orang dengan martabatnya, yang mana sangat dibutuhkan bagi karyawan yang mengalami stres berat, jadi manajer harus mengetahui bagaimana memotivasi karyawan. Adapun salah satu tujuan penting komunikasi bagi manejer adalah untuk belajar dari karyawan itu sendiri apa yang dapat memotivasi mereka. Para manejer harus mempelajari apa saja kegiatan lain karyawan apabila mempunyai waktu luang, dan kemudian menciptakan kesempatan bagi mereka agar melakukan kegiatan itu secara teratur. Bila perusahaan ingin karyawannya mempunyai kinerja yang baik, maka para manejer harus memperlihatkan pada karyawan bagaimana mereka dapat berkembang dan memberikan kesempatan untuk mempelajari kemampuan-kemampuan baru.
Komunikasi adalah suatu pertukaran konsep yang sederhana tapi vital, pentingnya komunikasi manusia tidak dapat dipungkiri begitu juga bagi organisasi dan perusahaan. Dengan adanya komunikasi yang efektif, suatu perusahaan dapat berjalan dengan lancar dan begitu pula sebaliknya, kurang atau tidak adanya komunikasi akan berakibat buruk pada perusahaan. Kadang-kadang penyebab rusaknya antar individu dalam organisasi. Misalnya antara manajer dan karyawan atau diantara karyawan itu sendiri. Untuk berkomunikasi dengan baik dibutuhkan keterampilan dan kemampuan dasar untuk mengirim dan menguraikan pesan secara akurat dan efektif, untuk memperlancar dan memahami cara terbaik dalam penyebaran informasi dalam suatu organisasi, serta untuk memahami tindakan-tindakan seseorang sebagai seorang manajer.
Sebagai seorang manajer berperan penting dalam menciptakan suasana yang tertib dan nyaman diantara sesama anggota organisasi. Apalagi di tengah-tengah perkembangan zaman yang semakin pesat, setiap perusahaan dituntut untuk dapat bersaing dan tetap bertahan agar tujuan yang diinginkan tercapai dengan baik. Pencapaian tujuan harus di dukung dengan komunikasi yang baik dan lancar sehingga dapat meningkatkan semangat dan kepuasan sehingga kinerja karyawan juga meningkat.
Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis politik nasional telah membawa dampak besar dalam perekonomian nasional. Krisis tersebut telah mengakibatkan perbankan Indonesia yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami kesulitan yang sangat parah. Keadaan tersebut menyebabkan pemerintah Indonesia terpaksa mengambil tindakan untuk merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia. Lahirnya Undang-Undang No. 10 tahun 1998, tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, pada bulan November 1998 telah memberi peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya bank-bank syariah di Indonesia. Undang-Undang tersebut memungkinkan bank beroperasi sepenuhnya secara syariah atau dengan membuka cabang khusus syariah.
Bank Syariah merupakan pendatang baru di dunia perbankan Indonesia, dimana bank ini menawarkan konsep syariah dalam menjalankan operasionalnya yaitu dengan pola bagi hasil terhadap keuntungan dan kerugian. Dengan pola bagi hasil untung rugi, pihak pihak yang terkait harus bertanggungjawab dan sungguh dalam menjalankan amanah yang diberikan. Dan hal tersebut merupakan karakteristik dasar dalam melahirkan suatu sistem hukum ekonomi yang stabil dengan sistem pembagian hasil yang terbebas dari bunga. Mengingat di Indonesia sebagian besar masyarakatnya adalah muslim, maka ini merupakan peluang untuk mendukung bisnis muslim dengan prinsip syariah. Oleh karena itu tidak ada pertimbangan lain harus diwujudkan dengan media Bank Syariah sesuai dengan :
1. MUI Melakukan penelitian bahwa lebih dari 30 % masyarakat Indonesia berpendapat bahwa bunga konvensional adalah riba.
2. Pendirian bank syariah saat ini mendapat respon yang baik dari bank Indonesia, Dengan dikeluarkannya undang undang nomor 10 tanggal 10 november 1998
Sebagai pendatang baru di dunia perbankan indonesia maka bank ini di tuntut untuk mempunyai kinerja yang baik dan menawarkan konsep baru. Oleh karena itu, para karyawannya di tuntut memiliki kinerja yang baik sehingga tujuan yang telah direncanakan tidak mengecewakan nasabahnya.
Kinerja karyawan adalah hasil kerja yang dicapai seseorang atau kelompok orang yang sesuai dengan wewenang / tanggung jawab masing-masing karyawan selama periode tertentu. Penilaian hendaknya memberikan suatu gambaran akurat mengenai prestasi karyawan. Untuk tujuan ini sistem-sistem penilaian harus mempunyai standar dan menggunakan berbagai ukuran yang dapat diandalkan.
Untuk mencapai kinerja yang baik akan dipengaruhi beberapa faktor yaitu diantaranya stres kerja, motivasi, komunikasi, pengalaman kerja, sarana prasarana, kepuasan kerja dan suasana dan iklim kerja. Dari beberapa faktor di atas stres kerja, motivasi, dan komunikasi merupakan salah satu faktor yang meningkatkan kinerja karyawan.
Adapun teori ini didukung oleh Istijanto yang menyatakan bahwa setiap karyawan perlu saling berhubungan satu sama lain agar terjadi kesatuan arah dan gerak untuk mengembangkan perusahaan sesuai tujuan yang diharapkan, yang mana tujuan tersebut dapat diwujudkan dengan komunikasi. Selain itu, menurut penelitian yang dilakukan Rika Sutiza menyatakan motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan meningkatkan kinerja karyawan. Sedangkan masalah stres adalah masalah yang akhir-akhir ini hangat dibicarakan, dan posisinya sangat penting dalam kaitannya dengan produktifitas kerja karyawan.
Universitas Sumatera Utara
Adapun faktor-faktor yang dinilai pada penilaian karyawan yaitu hasil kerja diantaranya kualitas ,kuantitas pekerjaan dan sifat pribadi., diantaranya orientasi pada pelanggan, kerja sama, kemampuan teknik, akhlak , kedisiplinan, motivasi berprestasi, inisiatif dan pengembangan diri.
Dengan demikian untuk mencapai kinerja seperti yang diinginkan, harus diperhatikan tingkat stres kerja karyawan, motivasi dan komunikasi yang efektif antara atasan dan bawahan dan sesama karyawan. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk menulis penelitian yang berjudul :
Pengaruh Stres Kerja, Motivasi Dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Syariah di Padangsidempuan.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berkut :
Apakah stres kerja, motivasi dan komunikasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Bank Syariah di Padangsidempuan ?
C. Batasan Masalah
Untuk memperjelas masalah yang diteliti dan dengan mempertimbangkan keterbatasan keterbatasan yang ada pada peneliti, dibuat suatu batasan yang bertujuan untuk menghindari kekeliruan dalam menafsirkan judul penelitian.
Mengingat luasnya lingkup kajian penelitian yang dipaparkan dalam judul penelitian, maka dalam penulisan dibatasi pada beberapa hal, yang mana Universitas Sumatera Utara
berdasarkan identifikasi masalah diatas penelitian ini mengkaji empat variabel yaitu :
1. Variabel bebas (X1) : stres kerja
Penelitaian ini dibatasi pada stres organisasi dengan indikatornya :
1. Tuntutan tugas
2. Kepemimpinan Organisasi
3. Tuntutan antar pribadi
4. Struktur organisasi
2. Variabel bebas (X2) : Motivasi
Penelitian ini dibatasi pada motivasi karyawan pada masing masing bagian dengan indikator :
1. Motivasi berkaitan dengan tantangan dan persaingan
2. Motivasi yang berkaiatan dengan tanggung jawab dan penyelesaian tugas
3. Motivasi dengan hubungan dengan rekan kerja
3. Variabel bebas (X3): komunikasi
Penelitaian ini dibatasi pada komunikasi dua arah yaitu bawahan ke atasan dan atasan ke bawahan pada masing masing bagian indikatornya :
1. Komunikasi yang berkaitan dengan tugas
2. Komunikasi yang berhubungan dengan prestasi bawahan
3. Komunikasi mengenai karir
4. Komunikasi yang berhubungan dengan daya tanggap atasan dan karyawan Universitas Sumatera Utara
5. komunikasi pribadi
6. media komunikasi
7. waktu komunikasi
4. Variabel terikat (Y) : kinerja karyawan
Penelitian ini dibatasi pada kinerja karyawan di bawah pengawasan atasannya masing masing.Indikatornya adalah :
1. Kualitas kerja meliputi ketelitian, keterampilan dan kerapian .
2. Kuantitas kerja meliputi ketetapan untuk menyelesaikan pekerjaan rutin
3. Sikap meliputi sikap terhadap perusahaan, karyawan dan pekerjaan serta kerja sama.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh stres kerja, motivasi dan komunikasi terhadap kinerja karyawan pada Bank Syariah di Padangsidempuan.
E. Manfaat Pelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Bagi penulis, untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan berfikir.
2. Bagi perusahaan yang diteliti, sebagai bahan masukan didalam pengambilan keputusan dan pengelolaan sumber daya manusia dalam meningkatkan kinerja karyawannya. Universitas Sumatera Utara
3. Bagi peneliti lain, sebagai bahan reperensi untuk penelitian tentang objek yang sama di masa mendatang maupun sebagai tambahan ilmu pengetahauan.
NB : BAGI SOBAT YANG INGIN VERSI LENGKAPNYA SILAHKAN REQUEST DI KOLOM KOMENTAR
0 komentar:
Posting Komentar