Sabtu, 06 Juli 2013

Ayahku Hamil Lho!

Orang yang deres Alqur’an baru saja mematikan toa masjid. Saya bersama Rena (4 tahun) bergegas ke rumah Bu Naning (Bidan Desa). Bukan, bukan periksa kehamilan melainkan bertanya tentang obat ibu.
Sesampainya di sana, ternyata sudah ada yang antri. Wah, bakal lama ini. Duduklah saya di kursi yang ada di sudut ruangan. Rena juga. Karena lumayan lama, Rena mulai bosan.
“Kok antri yaa Bude.” Ucap Rena pada saya.
“Tadi katanya janji nggak rewel?”
Kudu sabaaarrr....” kata Rena. Saya hanya senyum.
Lama, hingga 15 menit tiba waktunya antrian yang kedua. Maka masuklah ibu-ibu yang sedang berbadan dua. Saya perhatikan Rena tak berkedip memandangi ibu tadi.
“Kenapa dik?” sapa saya.
“Perute gendut ya Bude.”
“Iya. Isinya apa ya?” tanya saya berlagak kekanak-kanakkan.
“Ya, adik bayilaahhh.” nada suara Rena meyakinkan saya.
“Oo... ada adiknya ya? Coba tebak adiknya cewek apa cowok ya?”
“Cewek.” jawab Rena yakin.
Suasana kembali sunyi. Rena asyik dengan semut-semut di dinding.
“De, semutnya ini sampai ataaasssss terus.” saya hanya mengangguk dan kemudian meilihat tangan Rena yang mengacung ke atas.
“Bisa naik pesawat dong semutnya.”
“Ya, nggak bisalah. Kan pesawatnya di langit!! Lha semutnya kan di genting aja.” Rena jengkel dengan saya.

Rena :)

Hampir setengah jam sudah saya duduk. Bosan juga ya ternyata. Padahal cuma mau tanya obatnya yang anti mual yang mana. Hooo.
“Kok lama ya?” saya membuka pembicaraan.
“Sabaaaar Bude.” sahut Rena yang tertarik dengan gambar ibu-ibu hamil yang di pajang pada dinding ruang tunggu.
“Kenapa dik?”
“Perutnya kayak ayahku.” jawab Rena.
“Ho? Berarti ayahmu hamil dong?”
“Iya. Kan ayahku hamil. Perutnya aja gendut kayak itu.” Kata Rena sambil menunjuk ke arah gambar.
“Sama kayak ibu tadi juga ya??”

“Heemmm...adiknya ayahku nanti cowok.” Jawab Rena santai.


IKLAN 3

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog