Minggu, 16 Februari 2014

Blogger dan Skripsi

Untung aku ini blogger. Halah, jadi blogger baru beberapa bulan saja sudah sok. Ya, paling nggak untung diakui sebagai blogger, aku selalu berusaha konsisten lah untuk posting tulisan di blog ini.

Blogger yang aku maksud dalam postinganku ini adalah blogger tulen ya. Bukan blogger yang hanya copy paste dan menggandakan postingan sampai 10 kali dengan kalimat yang diacak, apalagi blogger yang gila banget mencari uang dari blog dengan cara yang menurutku kurang layak. Bagi kamu yang blogger tulen, selamat ya?

Selamat juga untukku. Untung aku mengenal dunia blogger. Menjadi seorang blogger itu sangat luar biasa. Betul kan? Banyak sekali manfaat yang bisa aku petik dari dunia blogger.


Secara kasat mata, dari dunia blogger aku seperti mendapat keluarga baru. Keluarga yang bisa menerima aku apa adanya dan selalu mendukungku untuk membuat postingan yang bermanfaat bagi diriku sendiri, lebih-lebih untuk orang lain. Seperti ada feedback yang nyata sehingga sehari saja meninggalkan dunia ini rasanya seperti ada yang hilang.

Secara nyata, dari dunia blogger aku dipercaya oleh teman-teman untuk membantu mengedit pekerjaan mereka. Misalnya, membantu teman untuk menyusun kalimat pada skripsinya yang sering dicorat-coret oleh dosen. Ada juga yang sengaja memintaku untuk mengedit media penelitiannya (berupa cerita narasi, pengalaman) sebelum diterjunkan di lapangan. Ah, dikira aku ini ahli. Hihihi, padahal sama saja.

Memang, kalau boleh jujur, dari dunia blogger aku memiliki kosa kata yang lebih dibandingkan mereka yang bukan blogger. Dari sering blog walking dan membaca buku, aku lebih mudah mengotak-atik kata menjadi kalimat yang runtut dan padu. Semua jalan tersebut tak semulus jalan tol. Saah satu contohnya, dulu, pertama kali bimbingan skripsi, komentar dosen pembimbingku, “bahasa kamu terlalu santai, Mbak. Ini kan skripsi."

Akhirnya curhat deh dengan teman-teman blogger. Banyak masukan yang masuk dan secara perlahan aku olah. Ya, untuk menulis di blog dan di skripsi jelas sangat berbeda. Di blog aku bisa menulis dengan bahasa populer, sedangkan di skripsi harus benar-benar ilmiah.

Sempat mandeg menulis di blog dulu sebelum skripsi ini kelar. Takut kalau bahasa blog terbawa di skripsi lagi. Tapi apa? Justru seperti ada yang hilang dari diriku. Keinginan untuk nge-blog selalu muncul, terlebih ketika sedang istirahat mengerjakan skripsi atau menunggu masa revisi. Menulislah aku.

Sampai hari ini aku masih merevisi bab 4-6 ku dan aku tak mau berhenti menulis. Biasanya sebelum aku bimbingan atau revisi aku sudah menyiapkan beberapa postingan yang aku jadwal hari terbitnya. Jadi, selama aku mengerjakan skripsi aku tetap memosting tulisan di blog.

Keep blogging!
IKLAN 3

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog