Kamis, 18 Februari 2016

GARA-GARA IKUT DEMO GURU HONORER DIPECAT

Asalamu'alaikum wr.wb. selamat malam untuk rekan-rekan honorer seluruh indonesia ....
mari simak informasi terbaru berikut ini...

Nasib tragis dialami seorang guru honorer yang sudah mengabdi belasan tahun di SD Negeri 103010 Sipenggeng, Kecamatan Halongonan Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Sumut.

Partahanan Siregar dipecat oleh pihak sekolah gara-gara pernah ikut aksi unjuk rasa. Kepala sekolah (Kasek) tidak mau lagi menerbitkan SK tahun 2016 kepada dirinya. Alasannya, Pertahanan pernah ikut demo bersama Persatuan Guru Honor Komite (PGHK) Paluta pada November 2015 lalu.


“Kata kepala sekolah, saya dulu pernah ikut demo. Itulah alasan utamanya kenapa dia tidak menerbitkan SK saya,” ujar Partahanan Siregar seperti diberitakan Metro Tabagsel (Jawa Pos Group) hari ini.
Diceritakan Partahanan, pada Jumat (12/2) lalu, ia menemui kepala SD 103010 Sipenggeng Nurma Ana Harahap Spd. Dalam pertemuan itu, kasek bersikeras tidak mau lagi menerbitkan SK perpanjangan dirinya sebagai honorer.

“SK tidak lagi diterbitkan, karena kau itu ikut demo,” ujar Partahanan Siregar menirukan perkataan kasek.

Dia mengaku sudah 16 tahun mengajar di sekolah itu, yakni sejak tahun 1999. Namun, terhitung sejak tanggal 12 Februari 2016, dia sudah tidak mengajar lagi di sekolah itu atau sejak SK-nya tidak diperpanjang lagi.
Partahanan mengakuinya memang pernah ikut aksi demo. Namun, dalam  benaknya, ia berpikir menyampaikan aspirasi atau pendapat di muka umum diatur dalam peraturan dan perundang-undangan.
Hal itu dibenarkan Ketua Komite SD Negeri 103010 Sipenggeng Mardan Harahap. Ia mengatakan, kepala sekolah Nurma Ana Harahap sudah tidak mau lagi menerbitkan SK perpanjangan Partahanan Siregar.
Ia juga mengakui sudah berulang kali melakukan mediasi dan mempertanyakan alasan pemecatan Partahanan Siregar kepada kasek. Namun kepala sekolah bersikeras tidak mau lagi menerbitkan SK nya dengan alasan pernah ikut demo.

Terpisah Kadis Pendidikan Paluta Drs Umar Pohan Msi kepada Metro Tabagsel mengaku baru mengetahui adanya informasi pemecatan salah satu guru honorer itu.

Namun ia belum mengkonfirmasi dan mempertanyakan latar belakang pemacetan itu kepada kepala sekolah bersangkutan.“Belum tahu apa penyebabnya, nanti akan kita tindaklanjuti dan meminta penjelasan dari kepala sekolahnya,” ujarnya.

Sementara, kepala sekolah Nurma Ana Harahap belum berhasil dikonfirmasi, sebab seluler yang bersangkutan sedang tidak aktif

Sumber : ( http://www.jpnn.com/ )

Demikian informasi terbaru yang dapat saya berikan....
semoga bermanfaat untuk kita semua....



IKLAN 3

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog